BATANG, Suara Muhammadiyah - Impian Muhammadiyah Boarding School (MBS) Limpung, Batang memiliki masjid yang representative untuk menopang kegiatan para santrinya insya Allah segera terwujud. Hal ini ditandai dengan Pengajian Akbar sekaligus Ground Breaking pembangunan masjid di kompleks MBS Limpung pada Ahad (14/05/2024).
Dalam kesempatan tersebut hadir tamu undangan antara lain Ust. H. Muhammad Jazir, ASP dari Jogokaryan, didampingi Dodok Sartono, S.E., MM (Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah), Harto Setiyono, BA (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang) Ust. H. Irfan Rodli, S.Th.I., MM (perwakilan Yayasan Al Madinah) pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung, H.M. Furqon Thohar, S.Ag menyampakkan terima kasih setulus-tulusnya kepada seluruh tamu undangan dan masyarakat yang telah mensupport perjalanan MBS Ulul Albab Limpung yang saat ini telah menapaki tahun ke empat dan meluluskan santri angkatan pertama.
MBS Ulul Albab merupakan AUM terbaru PCM Limpung yang menaungi lembaga formal SMP Muhammadiyah Limpung dengan sistem boarding school. Pondok Pesantren ini didirikan oleh PCM Limpung untuk melayani umat Islam dalam pelayanan Pendidikan formal Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan selanjutnya membuka unit Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). MBS Limpung berdiri di lahan sekitar 2, 5 hektar dan pembangunan gedung dimulai pertengahan 2022 dan mulai ditempati santri awal Desember 2022, namun belum memiliki masjid.
Dengan pembangunan masjid yang diberi nama Al-Fatih ini diharapkan dapat menopang kegiatan MBS Ulul Albab Limpung. Masjid Al-Fatih berukuran 20 x 2 meter plus 5 lokal kelas dibangun atas bantuan stimulus dari Yayasan Al Madinah sebesar 1 M rupiah untuk pembelian material. Adapun biaya tukang dan lainnya gigali dari swadaya masyarakat serta bantuan lain yang tidak mengikat dengan total anggaran sekitar 2, 6 M rupiah dan ditargetkan selesai delapan bulan. “Kita doakan semoga cita-cita Ustadz Irfan yang ingin membangun seribu masjid dapat terwujudud,” tandas Furqon Thohar yang diamini oleh jamaah.
Acara pungkasan adalah pengajian oleh Ustadz Muhammad Jaziryang menyampaikan materi streategi pemakmuran masjid berbasis masyarakat, sebagaimana yang telah dipraktekkan di masjid Jogokaryan, Yogyakarta. Jazir berharap masjid MBS Limpung dikelola dengan penuh kesungguhan agar menjadi pusat kegiatan dakwah dan sumber kemakmurkan masyarakat.
Menurut Jazir, salah satu indikator masjid yang makmur adalah tegaknya shalat berjamaah. Maka perlu ada gerakan menshalatkan orang hidup. Gerakkan hati manusia untuk datang ke masjid. Takmir masjid harus memanggil warga agar hadir ke masjid menegakkan shalat jamaah. “Selama ini kita baru meneriakkan azdan tapi belum mengundang shalat, makanya banyak masjid sepi karena takmir belum mengajak shalat,” ujar Jazir.
Selanjutnya Ust,Jazir menyitir Qur’an Surah Ibrahim 37 yang memberikan pelajaran Nabi Ibrahim, As berdoa agar menjadi anak keturunannya menjadi generasi yang menegakkan Shalat. Ayat tersebut sesungguhnya merupakan ilmu dasar memakmurkan masjid, berawal dari doa sebagai kuncinya. Dan yang tidak kalah penting, masjid harus terjamin keamanannya sehingga jamaah menjadi nyaman. (Kawe/ MPI PDM Batang).
