Melampaui Cermin: Monia Mazigh dan Perempuan Muslim di Kanada

Publish

19 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
239
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Melampaui Cermin: Monia Mazigh dan Perempuan Muslim di Kanada

Oleh : Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Tulisan ini menelisik lebih dalam karya Monia Mazigh, penulis Mirrors and Mirages. Mazigh, dikenal luas atas perjuangannya dalam menuntut keadilan bagi suaminya, Maher Arar, yang mengalami deportasi, penahanan, dan penyiksaan tanpa dasar hukum. Mirrors and Mirages, novelnya yang pertama kali diterbitkan dalam bahasa Prancis pada tahun 2011, menawarkan potret intim kehidupan sekelompok wanita Muslim di Kanada. Karya ini berhasil menjadi finalis Trillium Book Award dan menuai pujian kritis.

Menariknya, Mazigh memiliki beragam peran. Ia adalah seorang profesor di bidang keuangan, seorang aktivis hak asasi manusia, dan seorang penulis. Perjalanannya di dunia literasi dimulai pada tahun 2008 dengan Hope and Despair, sebuah memoar.

Mazigh menjelaskan bahwa menulis memoar bagaikan menelusuri kembali jejak kehidupan sendiri, dengan awal dan akhir yang jelas. Berbeda dengan fiksi, yang menuntut kreativitas dalam mencipta dunia dan karakter. Ia memutuskan untuk beralih ke fiksi karena ingin menyajikan gambaran yang lebih bernuansa tentang kehidupan perempuan Muslim, menghindari penyajian data dan statistik yang kering.

Mazigh menjelaskan bahwa ia ingin menghindari penulisan buku akademis yang dipenuhi data dan statistik. Ia justru menginginkan sebuah karya yang bisa dinikmati pembaca di waktu senggang, yang menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda.

Judul Mirrors and Mirages (Cermin dan Fatamorgana) merefleksikan tema utama novel. Cermin menjadi simbol refleksi diri, baik secara mental maupun fisik, bagi para tokoh perempuan dalam cerita. Sementara itu, fatamorgana menggambarkan pencarian mereka akan kebahagiaan, kedamaian, stabilitas, dan hubungan yang bermakna. Fatamorgana tersebut menciptakan ilusi yang menyerupai realitas, namun menghilang saat didekati.

Meskipun novel ini berfokus pada empat karakter utama, kehadiran ibu mereka menjadikan jumlah tokoh perempuan yang disorot menjadi enam. Salah satunya adalah Louise, seorang mualaf Kanada yang baru memeluk Islam. Mazigh mengeksplorasi dinamika hubungan Louise dengan ibunya pasca-keputusannya menjadi Muslim, serta ekspektasi dan tantangan yang dihadapi Louise. Kisah cinta Louise dengan seorang pemuda Muslim juga menjadi bagian penting dalam perjalanannya.

Melalui para tokoh seperti Louise, Mazigh mengungkapkan kompleksitas identitas, keyakinan, dan relasi antar manusia dalam konteks perempuan Muslim di Kanada. Mazigh ingin menyoroti beragam tema dalam novelnya. Tema yang paling dominan adalah hubungan ibu dan anak. Ia menggambarkan berbagai dinamika hubungan ibu-anak, seperti Louise dan ibunya yang berbeda keyakinan, serta Sally dan ibunya yang memiliki pandangan berbeda tentang agama. Konflik antar generasi menjadi salah satu fokus utama.

Selain itu, Mazigh juga mengeksplorasi tema-tema lain seperti pencarian pasangan, pelestarian budaya di lingkungan baru, serta tantangan dan kebahagiaan yang dihadapi para imigran di Kanada. Setiap karakter memiliki reaksi dan pengalaman yang berbeda terhadap tema-tema ini.

Struktur novel yang unik, dengan pergantian fokus antar karakter di tiap bab, merupakan pilihan stylistic yang sengaja dibuat Mazigh. Ia bertujuan untuk menjaga ketertarikan pembaca dan menciptakan pengalaman membaca yang berbeda.

Monia Mazigh, dalam novelnya "Mirrors and Mirages", dengan sengaja meruntuhkan tembok-tembok stereotip yang kerap kali mengekang citra perempuan Muslim. Ia tidak ingin karyanya terjebak dalam penggambaran yang sempit dan menyesatkan, yang seringkali menampilkan perempuan Muslim sebagai sosok tertindas, terbelakang, dan tidak berdaya.

Mazigh justru menawarkan sebuah kanvas yang luas dan berwarna, di mana para tokoh perempuan Muslim hadir dalam segenap keunikan dan kompleksitas mereka. Mereka adalah individu-individu yang cerdas, memiliki ambisi yang membara, dipenuhi semangat humor, dan yang paling penting, mereka adalah subjek yang aktif dalam mengarungi bahtera kehidupan mereka sendiri.

Melalui pendekatan ini, Mazigh ingin menghadirkan sebuah representasi yang lebih otentik dan beragam tentang kehidupan perempuan Muslim di dunia modern. Ia ingin menunjukkan bahwa perempuan Muslim adalah bagian integral dari masyarakat, dengan segala dinamika, tantangan, dan pencapaiannya. Mazigh ingin menantang para pembaca untuk melihat melampaui stereotip dan mengenali kekayaan serta keragaman yang ada di dalam komunitas perempuan Muslim.

Mazigh berharap karyanya dapat membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk lebih mengenal dan memahami kehidupan perempuan Muslim. Ia percaya bahwa Mirrors and Mirages menawarkan perspektif yang berbeda, mengajak pembaca untuk merenung dan mempertanyakan asumsi mereka tentang perempuan Muslim.

Bagi mereka yang tertarik untuk terjun ke dunia menulis, Mazigh menekankan bahwa tidak ada formula pasti untuk sukses. Menulis adalah sebuah proses eksplorasi dan pengembangan diri. Ia mendorong calon penulis untuk terus menulis, terus mengasah kemampuan, dan pantang menyerah.

Di era digital ini, ada banyak jalan yang bisa ditempuh, mulai dari mengirimkan naskah ke penerbit hingga memanfaatkan platform penerbitan mandiri dan blog. Konsistensi dalam menulis adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Mengatasi Kecanduan Judi Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Kecan....

Suara Muhammadiyah

24 July 2024

Wawasan

Hikmah Hijrah (Serial Kehidupan SAW)  Oleh : Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Univers....

Suara Muhammadiyah

27 September 2024

Wawasan

Metodologi Al- Ma’un dalam Uji Publik Capres - Cawapres versi Muhammadiyah Oleh: Labud Nahnu ....

Suara Muhammadiyah

6 November 2023

Wawasan

Dzikir, Tazkiyatun Nafs, Tasawuf, dan Muhammadiyah Oleh: Kumara Adji Kusuma, Dosen Universitas Muha....

Suara Muhammadiyah

20 January 2025

Wawasan

Kesehatan Otak, Para Pemimpin Indonesia Antara “Leadership” dan “Dealership”....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah