Perempuan Penggiat Perubahan

Publish

12 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
648
Perempuan dan Perubahan

Perempuan dan Perubahan

Oleh Amalia Irfani

Tulisan ini adalah hasil dari pertemuan penulis dengan beberapa perempuan hebat Kalimantan Barat yang mengikhlaskan dirinya berjibaku mengurus umat dalam wadah bernama organisasi. Tidak soal organisasi "genre" apapun itu, yang pasti gerakan para perempuan ini, telah memberikan banyak kebaikan bagi  perempuan lain yang  membutuhkan bimbingan dan motivasi dalam mengisi dan melewati hidup. Kepedulian adalah  kunci motivasi, dan motivasi akan terus membara sebab dikelilingi oleh individu atau kelompok orang yang berpikir maju dan ikhlas mengkaderisasi.

Sebagai perkumpulan multi persepsi walau memiliki persamaan visi misi, memasuki organisasi haruslah karena keinginan diri, bukan karena ikut-ikutan atau "nebeng" dengan alasan tertentu. Harus ada komitmen, keinginan memberi dan menerima serta keikhlasan yang tidak dapat diukur dengan apapun. Beberapa perempuan yang penulis temui mengatakan hal senada, karena saat memasuki organisasi maka  akan banyak dinamika kehidupan yang tidak terduga. Siapapun perempuan memilih  aktif di suatu organisasi harus siap agar tidak tersisih, cerdas beradaptasi, dan terus berusaha memberikan kontribusi agar dapat menjadi bagian perubahan positif didalam/luar organisasi.

Perubahan dan Tantangan

Tidak dapat dinafikan bahwa ada kelas atau strata dalam suatu organisasi, lebih tepatnya disebut senior dan yunior. Walau sebagai hal yang lumrah, tetapi dibanyak kasus, gap ini jika terlalu lebar maka akan membuat yunior tidak betah, dan senior akan kehilangan generasi yang akan melanjutkan estafet perjuangan. Ita Nurcholifah dosen IAIN Pontianak yang juga tokoh perempuan di Fatayat NU saat penulis wawancarai via WhatsApp,  menjabarkan aktifitasnya di organisasi karena motivasi untuk  berbagi ilmu, pengalaman serta pengabdian kepada masyarakat, selain untuk menambah teman dengan visi positif. Sebagai organisasi perempuan, Fatayat NU adalah gambaran perempuan Islam cerdas, berpikir maju dan harus dapat menyesuaikan gerakan dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat. Semuanya akan terukur dari sikap dan perilaku kadernya.  

Ita Nurcholifah menyadari betul tanggung jawab untuk melakukan perubahan adalah tantangan yang tidak bisa hanya karena ingin saja.  Maka penting menurutnya perempuan berilmu dan terus belajar agar dapat memberi energi positif kepada sesama.

Hal ini  menurut Dian Maulidiah sekretaris Dikdasmen Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Kalbar yang kesehariannya berprofesi sebagai guru TK di Bustanul Athfal 3 Pontianak, dan pernah menjabat sebagai kepala sekolah di tempatnya mengabdi saat penulis temui disela-sela aktifitas mengajar menyebutkan,  membawa perubahan baik  dalam organisasi adalah tantangan, karena memerlukan waktu yang cukup lama. Perlu banyak interaksi,  perlu aktifitas yang dikerjakan secara berulang-ulang dengan penuh kesabaran. Tentu saja harus ada goal  jelas saat gerakan demi gerakan dilakukan. Tujuan akan tampak dalam wujud berbagai kegiatan di lapangan (masyarakat), dan akan menjadi pembeda  organisasi satu dengan lainnya saat proses atau dinamika tersebut  dinilai oleh masyarakat.

Fakta di atas  adalah sedikit tantangan yang akan dihadapi oleh banyak perempuan dalam organisasi. 'Aisyiyah dan Fatayat NU misalnya  masih harus berjibaku  tanpa henti agar terus dapat memberikan manfaat berkemajuan dan berkhidmat bagi agama, bangsa dan negara. Peran ini perlu mendapat dukungan semua pihak, khususnya lingkungan pertama perempuan, yakni keluarga. Banyak perempuan yang memilih hanya  mengurus domestik rumah tangga karena tidak mendapatkan support dan vitamin motivasi dari keluarga. Padahal aktifnya perempuan di organisasi merupakan teladan kebaikan bagi keturunannya.  Anak yang terbiasa melihat ibunya sibuk di organisasi, cerdas membagi waktu (multitasking), maka juga akan terpola yang sama saat ia tumbuh dewasa.

Urgensi Kaderisasi

Di banyak diskusi yang peneliti lakukan  tantangan perubahan lebih dominan pada kecepatan dan ketepatan dalam melakukan mobilisasi sumber daya melalui pengkaderan yang dilakukan optimal.

Faktanya, kaderisasi bukanlah permasalahan sepele. Kaderisasi adalah pokok dari keberlangsungan organisasi agar dapat terus hidup dan berkembang. Kaderisasi penting dilakukan untuk mempersiapkan  embrio atau regenerasi yang siap dan mampu  melanjutkan  perjuangan. Dalam proses mengkader, perlu dipahami beberapa hal, antara lain  pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik, penjamin keberlangsungan organisasi, dan sarana belajar bagi anggota baru agar betah bertahan. Tugas ini memang terasa berat diawal tetapi akan ringan saat segala proses dilakukan terencana dan terukur.

Maka unit atau lembaga yang bertugas melakukan kaderisasi harus diisi oleh orang-orang yang terbukti militan,  pandai berkomunikasi, cerdas bersosialisasi dan tidak menggurui. Bagi organisasi perempuan maka ruang ini harus diisi oleh perempuan berpikir maju yang menjunjung tinggi moral dengan tidak mempersoalkan warna. Perempuan-perempuan ini memiliki target kerja yang tertata rapi dan konsisten pada hasil akhir.

 

Amalia Irfani, Kandidat Doktor Sosiologi UMM, LPPA PWA Kalbar dan Sekretaris LPP PWM Kalbar 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Masa Depan Pendidikan di Era Digital Oleh: Rizki P Dewantoro, Kader Muhammadiyah Kemajuan teknolog....

Suara Muhammadiyah

7 September 2024

Wawasan

Membaca Realitas: Posisi Pemuda sebagai Pelopor Perubahan Oleh: Agusliadi Massere Dalam catatan se....

Suara Muhammadiyah

25 October 2023

Wawasan

Amankah Menitipkan Anak di Daycare?  Belajar Dari Kasus Penganiayaan Yang Mengguncang Publik ....

Suara Muhammadiyah

18 August 2024

Wawasan

Drh H Baskoro Tri Caroko. LPCRPM PP Muhammadiyah, Bidang Pemberdayaan Ekonomi  Mewakili asosia....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Wawasan

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah era 1970-1990 KH Abdur Rozaq Fachruddin menyambut Maulid Nabi Muha....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah