Membangun Karakter SD Muhammadiyah Lewat Kelas Kehidupan di Dapur Pizza

Publish

13 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
80
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Kamis (11/12) pagi itu, aroma ragi dan tepung yang khas beradu mesra dengan gelak tawa riang yang nyaris meletup. Di tengah ketenangan area BSB Emerald Green, Semarang, gerai Papa Ron’s Pizza tiba-tiba berubah menjadi sebuah laboratorium rasa yang hangat.

Restoran itu tak lagi diisi para pelanggan yang ingin bersantap, melainkan oleh puluhan pasang mata berbinar dan jemari mungil yang siap berkreasi. Mereka adalah siswa-siswi kelas 1 SD Muhammadiyah Plus Semarang, pahlawan-pahlawan kecil yang sedang menjalani Outing Class dengan misi mulia: menjadi koki cilik.

Dengan seragam yang disingkap seadanya dan topi koki kertas agak terlalu besar, Khalid Fatikhudin Faas, salah seorang siswa tampak mengerutkan dahi. Di depannya, sebongkah adonan pizza yang kenyal terasa dingin di telapak tangannya yang hangat.

Khalid  menekan adonan pizza dengan tangan mungilnya yang mengenakan sarung plastik. Ia meratakannya, lalu sesaat terdiam, seolah sedang bernegosiasi dengan tekstur lengket itu. Ini bukan lagi pelajaran mengeja di papan tulis; ini adalah pelajaran nyata tentang daya tahan dan kesabaran yang harus diolah langsung dari bahan mentah.

Sementara di sudut lain, siswi Rania Qanita Juniar tersenyum sumringah kegirangan ketika menaburkan irisan keju di adonan pizzanya yang siap panggang. Inilah hari ketika proses belajar tidak lagi berjarak, melainkan melekat di ujung jari.

Bagi pihak sekolah, kegiatan ini jauh lebih dalam daripada sekadar agenda santai. Kepala Sekolah, Wahyu Haspri Nur Taryanti, menyebutnya sebagai bagian integral dari pembentukan karakter.

"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk melatih motorik halus anak dan juga mengembangkan aspek sosial serta kemandirian mereka. Kami berterima kasih kepada Toko Pizza Paparons atas fasilitas dan bimbingan yang luar biasa," ujarnya dengan tatapan meyakinkan.

Kenalkan Dunia Nyata dengan Menyenangkan

Di balik kebahagiaan yang nampak, tersembunyi sebuah filosofi pendidikan: anak-anak perlu mengenal dunia kerja, dunia yang serius, melalui cara yang paling menyenangkan, yakni bermain.

Guru ingin mereka memahami, bahwa pizza yang selama ini hadir hangat di meja makan, melalui sebuah proses yang penuh dedikasi.

Di area dapur, yang kini dipenuhi napas pendek dan tawa kecil, Koordinator Acara dari Papa Ron’s Pizza, Esya Nursabrina, mengarahkan dengan sabar. Ia menekankan bahwa fokus utama kegiatan adalah pada pengalaman indrawi.

"Kami ingin anak-anak mendapatkan pengalaman langsung. Bukan hanya melihat, tapi juga merasakan adonan, menabur topping, dan memahami bahwa makanan yang mereka santap itu melalui sebuah proses yang menarik," ujar Esya Esya, sembari menunjukkan cara menabur topping keju yang merata.

Maka dimulailah aksi yang sesungguhnya. Jemari mungil itu berlumuran tepung, mengolah adonan yang awalnya kaku menjadi piringan pipih.

Imajinasi mereka pun bermain liar. Saus tomat disapukan seperti kanvas merah, sementara potongan sosis dan taburan keju diposisikan dengan keseriusan seorang seniman. Setiap adonan adalah sebuah karya seni kuliner yang unik, mencerminkan kepribadian pembuatnya.

Puncak dari seluruh proses ini adalah saat pizza-pizza kreasi mereka keluar dari oven, matang dan mengeluarkan aroma yang membuat air liur menetes.

Wajah-wajah yang tadi tegang karena fokus menguleni, kini memancarkan rasa bangga yang tak terlukiskan. Mereka menyantap hasil racikan tangan mereka sendiri.

Dan pada gigitan pertama itu, sebuah pelajaran berharga telah tertanam jauh di hati mereka: apresiasi terhadap makanan, kerja keras, dan kepuasan dari kreasi pribadi.

Namun, bagi para koki cilik itu, hari itu bukan hanya tentang membuat dan mencicipi pizza, di dalamnya terdapat sebuah kisah tentang keberanian menyentuh hal baru serta kegembiraan berkreasi. Kisah yang menunjukan sebuah pelajaran, bahwa kelas terbaik kadang ditemukan di luar tembok sekolah, di tengah ulenan adonan dan kehangatan oven.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Rektor Unismuh Makassar, Prof H Ambo Asse, dan Rektor Universitas Al-....

Suara Muhammadiyah

27 October 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali mengukuhkan dirin....

Suara Muhammadiyah

23 September 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Di tengah lanskap dakwah yang terus berevolusi, pembekalan komp....

Suara Muhammadiyah

26 May 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah 1 Malang atau yang lebih dikenal dengan SD Mutu kawi me....

Suara Muhammadiyah

19 December 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Pro....

Suara Muhammadiyah

5 July 2025