BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji (GSM) mengadakan pengajian secara daring Pada Hari Ahad (1/9). menghadirkan M. Taufik Ridwan, Ketua Jaringan Saudagar Muhammadiyah Yogyakarta. Pengajian ini mengangkat tema “Membangun Wisata Religi dan Dakwah : Healing Itu Penting.”
Taufiq mengatakan bahwa ia diamanahi sebagai bendahara Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM). Pada kali ini beliau akan membahas tentang wisata dalam konsep bagaimana wisata itu menjadi kegiatan dakwah.
Dakwah adalah kewajiban umat Islam, menurut Rasulullah Saw dikatakan bahwa “Balighu anni walau ayah” sampaikanlah dakwah walaupun hanya satu ayat. bagaimana orang memahami dakwah pariwisata ini.
Konsep pariwisata halal, konsep pariwisata halal itu bukan hanya sekedar mengunjungi masjid dan makam. Pariwisata halal juga mencakup seluruh pengalaman wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, mulai dari fasilitas hingga aktivitas yang dilakukan.
Taufiq memaparkan beberapa program destinasi pariwisata religi, ini merupakan dakwah. “Religi yang tujuannya untuk memahami sejarah seseorang atau perjuangan seseorang itu seperti apa dan gerakan yang dia buat yang menjadikan dia dikenal oleh semua orang,” tegasnya.
Perjalanan ke makam tokoh Muhammadiyah tidak hanya sebagai Ziarah saja, tetapi juga sarana untuk mencari kedalaman dan ketenangan hati. Kegiatan wisata religius ini juga bisa melibatkan meditasi dzikir, refleksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
“Yang betul - betul bisa kita lihat wisata religi itu adalah orangnya, bahagia dan senang kemudian dia akan belajar tentang sejarah,” katanya.
Dakwah wisata syariah halal itu mencerminkan orang Islam itu bisa memberikan contoh dalam hal kebersihan. Karena kebersihan itu sebagian iman.
Orang islam itu selalu rahmatalil alamin siapapun kita harus memiliki manfaat dan harus memiliki semangat untuk menebarkan manfaat kepada Masyarakat.
Saat ini orang yang harus terlibat dalam pariwisata harus mempunyai tanggung jawab bagaimana sosial responsibilitynya muncul. "Kalau dikatakan bukan sosial religinya tetapi bagaimana tanggung jawab membangun komunitas yang ada di masyarakat harus kita masukkan dalam dakwah kita jerat, bahwa orang yang tahu bahwa peradaban di bangun dengan kesadaran," tandasnya. (Lika)