SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - “Masjid! makmur memakmurkan. Masjid! dari masjid kita bangkit. Masjid, apapun masalahnya masjid solusinya,” seru Ustadz Muhammad Jamaludin Ahmad kepada para jamaah Pengajian Ahad Pagi edisi ke-362, Minggu (10/11/2024) di Pondok Pesantren Imam Syuhodo, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pengajian rutin Minggu pagi ini tergolong istimewa. Selain diisi oleh Jamaludin Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pemberdayaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Pada pengajian yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blimbing itu, Ustadz Jamaludin mengisi ceramah dengan materi Masjid Makmur Memakmurkan.
Menurutnya makmur memakmurkan, dari masjid kita bangkit, dan apapun masalahnya masjid solusinya, merupakan “Tiga hal penting yang harus diperhatikan untuk mewujudkan masjid makmur memakmurkan,” tuturnya.
Ustadz Jamaludin menjelaskan jika berdasarkan riset LPCR-PM, diantara 1.206 Masjid Muhammadiyah rata-rata jamaahnya berjumlah 30 sampai 50 jamaah setiap masjidnya.
Untuk masalah tata kelola masjid dan mushola, lanjutnya, “Sudah ada pedoman yang diterbitkan oleh PP.” Ustadz Jamaludin menjelaskan masjid dan musala secara umum tetap dikelola oleh Majelis Tabligh. Peran LPCR-PM yang paling pokok adalah membuat, mendirikan, dan membina masjid-masjid menjadi masjid percontohan.
“Membuat masjid percontohan setiap provinsi satu contoh, setiap PDM satu contoh, setiap PCM satu contoh, setiap ranting satu contoh,” tambahnya lagi.
Untuk mewujudkan masjid percontohan yang unggul, LPCR-PM PP Muhammadiyah mengadakan Akademi Marbot Masjid Muhammadiyah (AM3). Menurut Ustadz Jamaludin, cara pandang terhadap marbot harus dirubah.
“Marbot kan dianggap mung resik-resik WC Noto sandal resik-resik masjid (hanya bersih bersih WC, menata sandal, bersih-bersih masjid). Marbot itu sebenarnya tim manajemen masjid,” tuturnya. Dijelaskannya, usia anak LPCR-PM berharap masjid dikelola oleh anak muda.
Ustadz Jamaludin juga mengingatkan jika ada 16 kriteria Masjid Muhammadiyah. Salah satu syarat masjid yang makmur adalah ramah terhadap anak-anak.
“Janganlah lagi memarahi anak-anak. Bahaya kalau masjid sudah sepi anak-anak. Itu tanda-tanda masjid itu sebentar lagi tutup tidak ada regenerasi, maka harus ramah anak-anak,” jelasnya. (Hafidz/Fab)