YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Malam syahdu, penampilan memukau para musisi hingga artis kampus Muda Mendunia bersahutan dengan riuh tepuk tangan penonton yang memenuhi Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Civitas akademika yang biasa terbiasa penat berkutat di ruang kelas atau lapangan penelitian bisa rehat sejenak menikmati indahnya pagelaran seni budaya.
Dalam menutup rangkaian acara Milad ke 43, UMY menggelar My Harmony Concert atau konser musik dengan tema “Time Travel Through Music.” Konser ini dilaksanakan di UMY pada Rabu (19/6) malam.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY Dr Agung Danarto mengapresiasi My Harmony Concert sebagai sarana pengembangan talenta-talenta muda dalam bidang seni dan budaya. Seni dapat menghaluskan hati jika dibawakan dengan benar dan tidak menyalahi norma atau kaidah agama dan masyarakat.
Agung Danarto menyampaikan bahwa Muhammadiyah mendukung para talent seni UMY karena Muhammadiyah beranggapan kesenian dapat mengarahkan manusia ke arah yang lebih baik begitu sebaliknya. Dengan kesadaran ini persyarikatan Muhammadiyah pun memiliki Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam mendukung semua talent.
“Muhammadiyah sejak awal mendorong para talent untuk senantiasa berkiprah di bidang kesenian. Karena Muhammadiyah menganggap aspek seni bisa mengarahkan orang untuk senantiasa dekat kepada Allah untuk melakukan berbagai macam kebajikan. Karena itulah dengan sadar Muhammadiyah berusaha menghimpun para talent-talent bidang seni dengan membentuk LSBO di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. Agar bakat seni dan berbudaya ini menjadi sesuatu yang masif, sesuatu gerakan yang diikuti oleh banyak orang,” jelas Agung.
Lebih lanjut Agung berharap My Harmony Concert bisa menjadi event tahunan yang selalu dinantikan dan mengapresiasi para jajaran pimpinan kampus, panitia dan para pembina UKM yang terlibat dan telah memberikan penampilan terbaik. Maka, Agung berharap talenta-talenda seni budaya Muhammadiyah dapat tampil di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita berharap acara ini bisa menjadi event tahunan yang senantiasa dinanti-nantikan oleh segenap civitas academica UMY dan apresiasi kepada segenap jajaran baik pimpinan UMY, panitia, atau para pembina UKM yang telah memberikan tayangan dan tampilan terbaik yang akan kita nikmati pada kesempatan malam ini,” tandas Agung.
Sementara itu, Rektor UMY Prof Gunawan Budiyanto, MP mengaku usia 43 kampusnya tidak bisa lestari tanpa adanya mahasiswa. Maka dalam konser ini mengundang berbagai kalangan baik tenaga pengajar, mahasiswa, hingga alumni.
Rektor UMY mengatakan penampilan para UKM Kesenian UMY dengan ratusan jumlah mahasiswa ini dipercayai menjadi potensi dalam mengembangkan softskill dengan mengasah otak kanan mereka. Tidak selalu ilmu kemajuan teknologi tetapi konser ini membantu pembentukan karakter mahasiswa
“Dengan menampilkan potensi diri di bidang seni dipercayai 130 lebih mahasiswa yang mengisi acara konser malam ini dalam mengasah otak kanan para mahasiswa. Tidak harus transfer teknologi dan knowledge yang setiap hari kita lakukan tetapi kita juga membentuk karakter dan watak, karena karakter itu diciptakan lewat softskill,” kata Gunawan.
Konsep Time Travel Through Music pada konser ini terinspirasi dari usia UMY yang sudah melewati berbagai macam genre musik. Juga terinspirasi dari usia UMY yang 43 tahun. Pastinya di usia 43 tahun ini sudah melewati berbagai macam genre music. "Dari lahir tahun 80 an sampai sekarang sudah pernah mengenyam, merasakan, menikmati musik-musik era 80an, 90an, 2000 an sampai sekarang yang paling update,” jelas Puthut Ardianto, S.Pd., M.Pd Penanggung Jawab My Harmony Concert UMY.
My Harmony Concert malam nanti akan diisi dengan beberapa penampilan di bidang kesenian yang akan ditampilkan oleh para Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMY seperti UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Sunshine Voice, UKM Drum Corps, UKM Teater Tangga, UKM Musik, UKM Orkestra Sang Surya Philaharmonic dan UKM Tari Sentaka Mudya.
Tidak hanya menampilkan pagelaran musik kesenian, My Harmony Concert UMY juga menampilkan pagelaran busana yang bertajuk melestarikan kain-kain tradisional sehingga menjadi wadah bagi mahasiswa UMY yang memiliki bakat di bidang model.
“Selain penampilan dari beberapa UKM, kami juga menampilkan fashion show dengan busana berbahan kain tradisional Nusantara. UMY Modest Fashion Parade Dimana ini adalah mengangkat isu slow fashion movement atau sustainable fashion dan juga melestarikan kain-kain tradisional Nusantara. Selain itu ingin memberikan wadah bagi mahasiswa UMY yang memiliki bakat di bidang modelling,” tutur Puthut.
Dengan digelarnya My Harmony Concert UMY ini menjadi wadah bagi mahasiswa dalam menunjukkan bakat serta mengasah minatnya. Agar nilai lebih yang ada dalam diri mahasiswa juga dapat menjadi branding diri mereka.
“Harapannya lebih banyak lagi teman-teman mahasiswa yang tidak malu-malu untuk menunjukkan bakat, mengasah minatnya karena memiliki keterampilan di bidang seni budaya dan lainnya itu adalah sebuah add value. Nilai lebih dari kita yang bisa kita jual untuk membranding diri kita. Harapannya mahasiswa UMY bisa lebih confident dan kompetitif,” tutup Puthut dan berharap. (Ndrex/Riz)