Menapaki Jejak Wahyu: Menggali Ilmu Al-Qur'an bersama Yasir Qadhi

Publish

11 November 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
215
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Menapaki Jejak Wahyu: Menggali Ilmu Al-Qur'an bersama Yasir Qadhi

Oleh: Donny  Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Saya hendak mengajak Anda untuk berkenalan dengan sebuah karya menarik lainnya, yang telah membuka tabir pemahaman saya tentang sejarah dan perjalanan Al-Qur'an yang agung: An Introduction to the Sciences of the Quran (1999) karya Yasir Qadhi.  Buku ini bagaikan sebuah kunci yang membuka pintu menuju rahasia-rahasia di balik asal-usul Al-Qur'an, bagaimana wahyu ilahi itu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta bagaimana ia terjaga dengan begitu menakjubkan melintasi rentang waktu berabad-abad lamanya.

An Introduction to the Sciences of the Quran membawa kita menyelami samudra ilmu yang memukau, yang dikenal sebagai 'Ulum Al-Quran' atau 'Ilmu-ilmu Al-Qur'an'. Ia menguak berbagai pengetahuan mendasar yang melingkupi Al-Qur'an, menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental yang mungkin pernah terlintas di benak kita: Apakah hakikat Al-Qur'an itu? Bagaimana ia bisa ada? Siapakah penulisnya? Bagaimana proses pengumpulan dan pemeliharaannya berlangsung? Dengan menelusuri setiap sisi ini, kita akan sampai pada pemahaman yang lebih mendalam mengenai makna dan relevansi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih dari itu, buku ini juga menyoroti bagaimana Al-Qur'an berbicara tentang dirinya sendiri. Ia menjelaskan bagaimana Al-Qur'an membahas proses pewahyuan dirinya, membedakan antara berbagai macam inspirasi, dan menegaskan keunikan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, buku ini juga mengupas tuntas pertanyaan menarik seputar apakah Al-Qur'an diturunkan sekaligus atau secara bertahap, memberikan gambaran tentang proses transmisinya yang begitu rumit dan menakjubkan.

Buku ini mengajak kita melangkah dalam sebuah perjalanan transformatif, sebuah pengembaraan intelektual yang akan memperkaya wawasan kita tentang sejarah Al-Qur'an, proses kompilasinya yang menakjubkan, serta karakteristiknya yang unik dan tiada banding. Dengan pengetahuan ini, kita dibekali untuk mendekati Al-Qur'an bukan hanya dengan rasa kagum, tetapi juga dengan pemahaman yang lebih mendalam, sehingga pesan-pesan abadi yang terkandung di dalamnya dapat menggetarkan jiwa dan pikiran kita.

Buku ini tak hanya berhenti pada pengenalan umum tentang Al-Qur'an. Ia menggali lebih dalam, mengupas lapisan-lapisan sejarah yang mungkin belum banyak diketahui. Misalnya, pernahkah Anda bertanya-tanya tentang peristiwa atau latar belakang di balik turunnya ayat-ayat tertentu? Dalam ilmu Al-Qur'an, hal ini disebut sebagai "asbabun nuzul". Memahami konteks ini seringkali menjadi kunci untuk memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Al-Qur'an, karena ayat-ayatnya kerap kali berkaitan dengan situasi atau peristiwa tertentu pada masa itu.

Selain itu, buku ini juga membahas proses kompilasi Al-Qur'an yang penuh keajaiban. Bagaimana ayat-ayat yang diturunkan secara terpisah-pisah itu bisa disatukan menjadi sebuah mushaf yang utuh? Apakah Nabi Muhammad SAW sendiri yang menyusunnya, atau para sahabat yang melakukannya setelah beliau wafat? Bagaimana proses ini bisa terjadi dengan begitu sempurna? Dan apa sebenarnya yang dimaksud dengan "Ahruf" Al-Qur'an, yang menurut riwayat diturunkan dalam tujuh macam? Semua pertanyaan ini akan dijawab dengan jelas dan gamblang, membawa kita pada pemahaman yang lebih utuh tentang kitab suci umat Islam ini.

Sekarang, mari kita bicara tentang Qira'at, sebuah aspek menarik dalam pembacaan Al-Qur'an. Anda mungkin pernah mendengar bahwa Imam di masjid Anda memiliki spesialisasi dalam beberapa Qira'at, mungkin 7 atau bahkan 10. Tapi, apa sebenarnya Qira'at ini? Bagaimana bisa ada beragam cara membaca Al-Qur'an? Apa yang membedakan satu Qira'at dengan yang lainnya? Apakah semua Qira'at ini adalah wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala? Bagaimana kita seharusnya memahaminya? Dan yang tak kalah penting, apa hubungan antara Qira'at dengan Ahruf yang telah kita bahas sebelumnya?

Dr. Qadhi menjelaskan dalam bukunya bahwa Qira'at merupakan bagian dari Ahruf yang masih lestari hingga kini. Ini berarti, Nabi Muhammad SAW menerima Al-Qur'an dari Allah dalam cara yang memungkinkan adanya variasi dalam penyampaian dan bacaan. Dari keragaman tersebut, kemudian dipilih beberapa Qira'at atau bacaan yang dianggap valid dan dapat diterima. Mungkin Anda pernah mendengar Imam di masjid Anda melantunkan Al-Qur'an dengan Qira'at tertentu, dan ini memberikan nuansa dan keindahan yang berbeda dalam mendengarkan ayat-ayat suci.

Perbedaan antar Qira'at bisa terlihat dalam hal-hal seperti pengucapan huruf tertentu atau penempatan harakat. Sebagai contoh, satu Qira'at mungkin membaca "sabbihisma rabbikal a'la", sementara Qira'at lain membacanya "sabbihisma rabbikal a'lee". Meski terdapat perbedaan, semua Qira'at ini tetap berdasarkan wahyu dari Allah dan memiliki makna yang sama.

Dengan memahami konsep Qira'at dan hubungannya dengan Ahruf, kita semakin menghargai kekayaan dan keluwesan Al-Qur'an. Kita juga menyadari bahwa Al-Qur'an diturunkan tidak hanya untuk satu kelompok masyarakat tertentu, tetapi untuk seluruh umat manusia, dengan segala keragaman bahasa dan dialeknya. Selanjutnya, buku ini akan memperkenalkan kita pada para Imam Qira'at yang namanya terukir dalam sejarah. Mereka adalah para ulama yang telah mencurahkan hidup mereka untuk mempelajari dan melestarikan berbagai macam bacaan Al-Qur'an. 

Selain itu, buku ini juga membahas tentang kandungan Al-Qur'an itu sendiri. Apakah semua ayatnya mudah dipahami, atau adakah ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut? Ayat mana saja yang termasuk dalam kategori tersebut? Semua ini diuraikan dengan detail dalam buku ini, memberikan kita pemahaman yang lebih komprehensif tentang kitab suci ini.

Salah satu topik menarik yang dibahas adalah konsep 'nasakh' atau penggantian hukum dalam Al-Qur'an. Beberapa ulama berpendapat bahwa ada ayat-ayat yang diturunkan kemudian dibatalkan oleh ayat lain. Namun, Dr. Qadhi memberikan perspektif yang berbeda. Menurutnya, konsep nasakh sebaiknya dipahami sebagai proses spesifikasi, bukan pembatalan. Artinya, ayat-ayat yang datang kemudian memberikan penjelasan yang lebih rinci dan spesifik terhadap ayat-ayat sebelumnya yang bersifat umum. Dengan demikian, semua ayat dalam Al-Qur'an tetap relevan dan berlaku, hanya saja beberapa ayat memberikan detail yang lebih mendalam.

Lalu, apa yang membuat kita yakin bahwa Al-Qur'an adalah benar-benar firman Allah? Buku ini akan mengungkap berbagai keajaiban dan keunikan Al-Qur'an yang menjadi bukti akan keasliannya. Dr. Qadhi memaparkan secara rinci berbagai aspek mukjizat Al-Qur'an yang akan menguatkan keyakinan kita.

Selanjutnya, kita akan diajak menyelami dunia tafsir Al-Qur'an. Bagaimana seharusnya kita memahami dan menafsirkan ayat-ayat suci? Apakah kita bisa melakukannya sendiri, atau perlu bantuan dari ahli tafsir yang terlatih? Apa saja prinsip-prinsip yang harus kita pegang dalam menafsirkan Al-Qur'an? Apakah sembarang orang bisa mengambil Al-Qur'an dan langsung menafsirkannya sesuai kehendak sendiri? Atau ada metodologi dan prinsip-prinsip tertentu yang harus diikuti untuk mencapai pemahaman yang benar? Buku ini akan membahas berbagai metode tafsir yang ada, serta bagaimana kita bisa membedakan tafsir yang baik dan yang kurang baik. Kita juga akan dikenalkan pada beberapa kitab tafsir terkenal dalam sejarah, sehingga kita bisa memilih sumber rujukan yang tepat dalam memahami Al-Qur'an.

Selanjutnya, mari kita beralih ke pembahasan yang tak kalah penting, yaitu tentang terjemahan Al-Qur'an. Bagaimana seharusnya kita menerjemahkan kitab suci yang begitu agung ini ke dalam bahasa lain? Apa saja prinsip-prinsip yang harus diperhatikan agar terjemahan tersebut dapat menyampaikan pesan Al-Qur'an dengan tepat dan akurat? Bagaimana kita bisa membedakan antara terjemahan yang baik dan yang kurang baik? Buku ini akan memberikan panduan yang berharga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga kita dapat memilih terjemahan yang paling sesuai dan dapat diandalkan.

Tak hanya itu, buku ini juga menyoroti bagaimana Al-Qur'an dipandang dan dipelajari oleh para orientalis, yaitu cendekiawan non-Muslim yang menaruh minat pada kajian tentang Timur, termasuk Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam. Bagaimana pendekatan mereka dalam mempelajari Al-Qur'an? Apa saja pandangan dan interpretasi mereka terhadap teks suci ini? Apakah kita harus menerima begitu saja klaim-klaim mereka, seperti anggapan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang penyair, orang gila, atau bahkan dituduh meniru ajaran dari orang lain? Dr. Qadhi akan membahas beberapa buku karya orientalis terkemuka, seperti Arthur Jeffery dan John Burton, serta memberikan tanggapan kritis terhadap pandangan-pandangan mereka.

Secara pribadi, saya merasa buku ini sangat bermanfaat dan membuka cakrawala pemahaman saya tentang Al-Qur'an. Tanpa buku ini, saya mungkin akan tersesat dalam lautan informasi yang begitu luas dan beragam. Setiap halaman buku ini penuh dengan catatan dan garis bawah yang saya buat, menandakan betapa berharganya setiap informasi yang saya dapatkan. Saya bahkan menggunakan berbagai warna pena dan stabilo untuk menandai bagian-bagian penting, sehingga saya bisa dengan mudah kembali dan mempelajarinya lagi di kemudian hari. Buku ini telah menjadi referensi utama saya dalam memahami Al-Qur'an, dan saya yakin Anda juga akan merasakan manfaat yang sama.

Tentu saja, tidak ada karya yang sempurna, termasuk buku luar biasa ini. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa buku ini ditulis lebih dari dua dekade yang lalu. Sejak saat itu, dunia ilmu pengetahuan terus berkembang, termasuk dalam bidang kajian Al-Qur'an. Beberapa manuskrip kuno Al-Qur'an telah ditemukan, memberikan wawasan baru yang memperkaya pemahaman kita tentang sejarah kompilasi dan pembacaan Al-Qur'an. Oleh karena itu, ada beberapa detail informasi dalam buku ini yang mungkin perlu diperbarui agar sesuai dengan temuan-temuan terbaru. 

Namun, terlepas dari hal tersebut, An Introduction to the Sciences of the Quran tetaplah sebuah karya yang sangat berharga. Buku ini memberikan landasan yang kokoh dalam memahami dasar-dasar ilmu Al-Qur'an dan cara pandang tradisional mengenai proses pembentukannya hingga sampai kepada kita saat ini. Pengetahuan ini menjadi fondasi penting untuk eksplorasi lebih lanjut dalam kajian Al-Qur'an yang semakin berkembang.

Dengan segala kelebihan dan keterbatasannya, saya tetap merekomendasikan buku ini sebagai bacaan esensial bagi siapa pun yang ingin memperdalam pemahaman tentang Al-Qur'an. Secara pribadi, buku ini telah memberikan dampak yang luar biasa dalam hidup saya, mengubah cara saya memandang dan berinteraksi dengan kitab suci ini. Saya berharap, buku ini juga akan memberikan pencerahan dan inspirasi bagi Anda, bahkan mungkin mengubah hidup Anda seperti yang saya alami.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Dhukhan: Refleksi Hari Udara Bersih Internasional Oleh: Miqdam Awwali Hashri, M.Si, C.LQ, Lembaga D....

Suara Muhammadiyah

9 September 2024

Wawasan

Memahami Al-Qur`an Tidak Serta Merta Harfiah Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Univer....

Suara Muhammadiyah

19 April 2024

Wawasan

Muhammadiyah Bermuhasabah Oleh: Saidun Derani Menjelang tutup tahun 2023 dan memasuki tahun 2024 s....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Wawasan

Bermuhammadiyah di Akar Rumput: Antara Peluang dan Tantangan Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM T....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Wawasan

Menggabungkan Fintech dan Prinsip Syariah dalam Keuangan Modern Oleh: Muhammad Zakiy Dalam era mod....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah