BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat bersiap menggelar Musyawarah Pimpinan Wilayah kesatu. Acara tersebut juga akan diawali dengan Pengajian Qabla Ramadhan 1445 H yang akan dihadiri warga persyarikatan Kota dan Kabupaten Sukabumi. "Di sela-sela pembukaan, kami selenggarakan pengajian qabla Ramadhan. Insya Allah menciptakan suasana yang penuh berkah dan kebersamaan untuk mengokohkan soliditas organisasi," jelas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Prof Ahmad Dahlan di Bandung (21/2).
Akan hadir pada acara tersebut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. H. Agung Danarto M.Ag., dan juga PJ Walikota Sukabumi Drs. Kusmana Hartadji, M.M. Para peserta kegiatan tersebut adalah para ketua Pimpinan Daerah, Ketua Organisasi Otonom tingkat wilayah, dan utusan sebanyak 200 orang akan menjadikan acara ini sebagai forum pengambilan keputusan dua orang anggota Tanwir dan anggota pimpinan tambahan di PWM Jawa Barat. Musyawarah ini
akan akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Kegiatan berlangsung dua hari yaitu pada hari Sabtu, 24 Februari sampai Minggu, 25 Februari 2024.
Dengan tema menguatkan konsolidasi organisasi untuk persyarikatan yang bermarwah, berkemajuan, dan berorientasi masa depan. Musyawarah ini menjadi panggung untuk membahas sejumlah isu krusial. Salah satunya adalah digitalisasi, di mana ini dianggap sangat strategis karena menjadi program prioritas Pimpinan Pusat, juga demi peningkatan kualitas layanan dan efisiensi internal organisasi. "Akan dilaunching OfficeMu dan SimkatMu sebagai bentuk nyata digitalisasi di PWM Jabar," jelas Prof Ahmad Dahlan.
Tidak hanya itu, isu pendayagunaan wakaf dan Gerakan Infaq Pendidikan 111 juga akan menjadi pembahasan. Langkah-langkah strategis dalam penguatan kaderisasi serta penataan ulang struktur organisasi Cabang dan Ranting juga akan dibahas.
Selain memperkuat fondasi internal organisasi, pimpinan juga akan menyikapi dinamika politik lokal, terutama terkait Pilkada 2024. Dalam kegiatan tersebut juga akan dilakukan "Deklarasi Jabar Bermarwah-Berkemajuan", langkah-langkah untuk menjaga netralitas-aktif persyarikatan sambil tetap berkontribusi dalam proses demokrasi di Jawa Barat. "Mohon doanya, semoga lancar dan kami tentu berkomitmen untuk terus mengabdi dan berkontribusi nyata kepada anggota persyarikatan, juga umat dan warga Jawa Barat," tegasnya.