JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menggelar Sarasehan di Auditorium Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Selasa (07/01/2025). Kegiatan ini mengangkat tema "Komunikasi Pemasaran Strategis di Era Transformasi Digital".
Dekan FISIP UMJ Prof. Dr. Evi Satipi, SP., MSi., menyambut kegiatan ini dengan sangat baik. Ia mengatakan kegiatan seperti ini termasuk kedalam proses pembelajaran perkuliahan. Tidak hanya kuliah umum saja, tetapi juga seperti seminar nasional, kunjungan ataupun kegiatan luar lainnya.
"Dalam era digitalisasi ini, komunikasi menjadi salah satu faktor penting dalam strategi pemasaran. Komunikasi juga menjadi media kita untuk membranding dan memperbanyak relasi," ujarnya.
Evi juga menambahkan, Komunikasi FISIP UMJ selalu membuat acara yang up to date sesuai dengan kebutuhan komunikasi di Indonesia.
Sarasehan ini menghadirkan empat narasumber. Pertama diisi oleh Muhammad Sobirin selaku Direktur BSI Maslahat. Ia menyampaikan materi tentang Overview Marketing Communications Strategy and Practice. Sobirin menyampaikan bahwa komunikasi yang efektif adalah berbentuk visual, yang sekarang digunakan sebagai alat utama untuk membangun brand awareness, citra positif, dan customer relations.
Kemudian dilanjutkan oleh Wairis Soleh selaku Group Head Creative BERAKAR. Wairis menyebutkan komunikasi dalam Landscape Creative sangat penting di era digital. Komunikasi yang efektif harus memahami kebutuhan masyarakat, menghubungkan keunikan produk (USP), dan menggali insight audiens untuk menghasilkan ide besar.
Burhan Abe dari media dan PR Consultant menyampaikan mengatakan bahwa Landscape Media Indonesia mengalami transformasi signifikan menuju era digital, yang dilengkapi lima tren utama yaitu perubahan platform, penurunan kepercayaan kepada media konvensional, tren konten multimedia, adopsi artificial intellegence (AI), dan tantangan media cetak.
Burhan juga mengatakan bahwa media sosial, seperti TikTok, kini mendominasi, namun tantangannya adalah melawan hoaks dan menjaga kredibilitas sebagai sumber berita.
Selanjutnya Muhammad Arifin Purwakananta dari Deputi BAZNAS RI mengatakan bahwa komunikasi dalam organisasi non-profit harus jelas, tajam, dan berorientasi pada dampak masyarakat serta perlu membangun hubungan dengan audiens yang dapat mendorong tercapainya visi mereka.
Arifin menegaskan bahwa transparansi dan akuntsabilitas merupakan kunci kepercayaan, sementara pesan yang disampaikan harus efektif untuk mewujudkan perubahan nyata.
Turut hadir Jajaran Wakil Dekan FISIP UMJ, Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UMJ, Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ dan Civitas akademika FISIP UMJ pada seminar tersebut.