YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Launching sekaligus bedah buku Media dan Islam Berkemajuan, Perjalanan dan Pemikiran Jurnalis Islam Lintas Generasi menjadi penanda zaman. Bahwa hari ini Majalah Islam tertua Suara Muhammadiyah telah berusia 110 tahun.
Deni Asy'ari MA. Dt. Marajo Direktur Utama Suara Muhammadiyah mengatakan bahwa kedudukan media dan informasi dalam Islam menjadi sangat penting dan vital. Dan bahkan menjadi nomor satu untuk membentuk basic struktur sosial di masyarakat.
Di dalam Al-Quran sendiri ada banyak istilah yang menjadi bagian dari pemberitaan dan informasi untuk mencerdaskan umat dan bangsa.
Karena media Islam menjadi pembentuk struktur sosial. Maka dikenal di dalam Islam berbagai dimensi seperti mujadid (pembaharu), murabbi (pendidik), mujtahid (pejuang), muwahid (pemersatu).
Buku yang menjadi karya dari Roni Tabroni ini menurut Deni memperkuat sekaligus memberikan alasan yang gamblang dari lahirnya Majalah Suara Muhammadiyah pada tahun 1915.
"Dia (Suara Muhammadiyah) tidak sekedar pers, tapi media literasi. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam buku ini menjadi menarik karena menjadi narasi yang pertama kali ditulis dan diulas," ujar Deni di Graha Suara Muhammadiyah (13/8).
Deni menambahkan, selain menjadi narasi yang kuat, buku tersebut diharapkan menjadi inspirasi sekaligus motivasi dalam aspek bisnis yang di jalankan Suara Muhammadiyah sebagai syiar Islam Berkemajuan.
Terkait dengan tantangan yang dihadapi media Islam seperti Suara Muhammadiyah, Deni tidak menampik bahwa konten dan narasi masih menjadi tugas rumah tersendiri yang perlu segera dicari formulanya.
"Siapa sumber rujukan keislaman kita hari ini. Bukan pimpinan pusat Muhammadiyah, bukan majelis Tarjih, ada ruang baru yang menentukan otoritas keagamaan. Bagaimana kemudian media Islam menjadi pembaharu dan mewarnai narasi keislaman kita hari ini," tegasnya mengakhiri. (diko)