YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di depan 200 orang pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang berkumpul di BPMP Kalasan Sleman pada 31 Juli 2024 hingga 3 Agustus 2024 Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengingatkan kader Tapak Suci untuk selalu memunculkan komitmen bermuhammadiyah.
Haedar mengatakan, menjadi Muhammadiyah memiliki banyak makna pengorbanan, yang hendaknya dilaksanakan dengan keikhlasan serta pandangan positif dalam segala hal ketika kita berada dalam masa sulit, saat tidak puas, saat kita kecewa.
"Kalau kita kecewa, tidak puas, lalu mundur dari Muhammadiyah, menyerahkan kartu anggota, itu berarti ya kita perlu bermuhammadiyah dengan lebih baik lagi. Begitu saja cengeng. Anggota Muhammadiyah harus tegak. Bermuhammadiyah harus lahir dari bagian terdalam jiwa kita. Kalau itu modalnya, tidak akan terhempas badai besar kita bermuhammadiyah," ungkap Haedar.
Tapak Suci, menurut Haedar, hendaknya bisa menjadi ruang untuk menyadarkan komitmen bermuhammadiyah pada seluruh anggotanya. "Mentalitas berani, namun dengan tidak mengedepankan kenekatan, harus menjadi landasan para pendekar dalam berkarya tak hanya di dalam organisasi namun kehidupan sehari-hari," kata Haedar.
Menurut Haedar, Tapak Suci prestasinya luar biasa. Sudah 70 persen peserta PON dari Tapak Suci. "Pahlawan nasional kita juga banyak dari Muhammadiyah. Sudirman, Juanda, Adam Malik, bahkan itu pandu Hizbul Wathan," ungkap Haedar.
Bagi Haedar Tapak Suci bahkan sudah sampai di 14 negara. "Tapi kadang mentalitas kita itu mentalitas kecil," kelakarnya.
Menurutnya, alam pikiran kita sering marjinal. "Memupuk hal ini tak boleh nekat, tapi tidak boleh juga banyak ketakutan. Jiwa pendekar inilah yang harapannya dimiliki kader Tapak Suci," tandas Haedar.
Ketua Umum PP Muhammadiyah berharap anggota Tapak Suci berani menghadapi tantangan. "Termasuk di dalamnya untuk bermuhammadiyah," tandas Haedar.
Haedar pun menegaskan agar dalam proses beberapa hari ke depan, para pendekar Tapak Suci bisa menjalani seluruh kegiatan dengan baik dan lancar. "Saya ingatkan kembali terkait kesadaran bermuhammadiyah dari seluruh anggota," kata Haedar.
Kata Haedar, ujian kenaikan tingkat Tapak Suci ini sekaligus menjadi ujian kenaikan kita dalam bermuhammadiyah. "Semoga semua berjalan dengan lancar dan kita bisa semakin ikhlas bermuhammadiyah," pungkas Haedar.
Di Yogyakarta, para pendekar itu mengikuti puncak peringatan Milad ke-61 Tapak Suci sekaligus sosialisasi kurikulum dan ujian kenaikan tingkat.
Selain Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, hadir pula Agung Danarto, Zamroni, Mayjen (Purn) Muchdi PR serta Majelis Guru Tapak Suci.
Ketua Umum PP Tapak Suci Putera Muhammadiyah, M Afnan Hadikusumo, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud Tapak Suci untuk terus meningkatkan diri di tengah perkembangan yang ada. Milad ke-61, kata Afnan, menjadi momentum untuk mengingatkan bagaimana terus berupaya menjadi lebih baik dalam berkegiatan di tengah dinamika zaman.
"Inilah mengapa kami rangkaikan dalam kegiatan sosialisasi kurikulum dan ujian kenaikan tingkat. Kami berharap Tapak Suci Putera Muhammadiyah bisa menjadi ruang bertumbuh kader-kader Muhammadiyah yang benar-benar mengilhami makna bermuhammadiyah," ungkap Afnan, Rabu (31/7/2024) malam. (Fan)
