Mimpi dalam Islam

Publish

25 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
3111
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Mimpi dalam Islam

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Bisakah Allah berbicara kepada kita lewat mimpi? Ini pertanyaan yang menarik. Mimpi dikatakan sebagai 1/40 dari kenabian. Jadi para Nabi mendapat petunjuk dari Allah. Dengan kata lain, Allah berbicara kepada mereka, Allah memberikan perintah dan sebagainya. 

Menurut teologi Islam, hal ini bisa terjadi kepada para Nabi, bahkan saat mereka terjaga. Mimpi juga bisa menjadi perantara. Sebagai contoh, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengalami mimpi atau tidur. Kemudian ketika bangun, beliau mulai membaca surah yang sekarang dikenal sebagai Surah Al-Kautsar. Ini surah pendek.

Dalam Al-Quran sendiri, kita mendapati Nabi Yusuf mengalami mimpi. Al-Quran merekam, “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS 12: 4). Nabi Ibrahim juga melihat mimpi. Allah berfiman, “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS 37:102)

Jadi para Nabi mendapat semacam petunjuk dalam mimpi. Dalam budaya Muslim, kita mengenal apa yang disebut shalat istikharah, yaitu shalat untuk memohon petunjuk Allah dalam suatu urusan. Cara yang dianjurkan adalah kita mengerjakan shalat sunnah dua rakaat, kemudian tidur. Kita berharap sepanjang malam, pikiran kita menjadi lebih jernih, entah karena mimpi atau hanya karena bertambahnya waktu istirahat. 

Ketika bangun setelah tidur malam yang nyenyak, pikiran Anda menjadi fresh dan jernih. Kemudian Anda akan mengetahui jalan yang benar untuk diikuti. Jadi, dengan cara tertentu, Anda mendapatkan petunjuk atau bimbingan dari Allah, bahkan saat Anda tidur atau tidak sadarkan diri setelah mengerjakan shalat ini.

Tentu saja, shalat ini tidak harus dilakukan tepat sebelum tidur. Tidak bakal ada tulisan di langit yang akan mengarahkan Anda untuk melakukan ini atau itu, tetapi entah bagaimana dalam mimpi Anda bisa mendapatkan petunjuk dari Allah. Ini adalah tingkat petunjuk yang lebih rendah daripada tingkat petunjuk yang diberikan kepada para Nabi. Petunjuk yang diberikan kepada para Nabi biasa disebut wahyu dan petunjuk yang diberikan kepada orang lain bisa disebut ilham, sejenis petunjuk yang berbeda dengan yang diberikan kepada para Nabi.

Namun perlu diingat, mimpi bukanlah sesuatu yang lebih bisa diandalkan melebihi kitab suci. Maka Al-Qur`an lah yang harus kita ikuti. Jika mimpi itu sesuai dengan Al-Quran, ya bagus. Tetapi jika mimpi itu bertentangan dengan Al-Qur`an, maka kita harus mengabaikan mimpi itu dan mengikuti Al-Qur`an. 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Suko Wahyudi Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, iman dan amal shaleh adalah fondasi pen....

Suara Muhammadiyah

17 December 2024

Wawasan

Kemiskinan yang Dicaci Sekaligus Dikomodifikasi  Oleh: Mansurni Abadi, Mantan Pengurus divisi ....

Suara Muhammadiyah

3 October 2024

Wawasan

Menyeimbangkan Akal dan Wahyu Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas ....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Wawasan

"Islam" dalam Al-Qur`an: Memahami Makna Sejati Ketundukan kepada Tuhan Oleh: Donny Syofyan, Dosen F....

Suara Muhammadiyah

23 August 2024

Wawasan

Palestina selalu di Hati Oleh: Donny Syofyan Seiring dengan genosida yang dilakukan Israel di Gaza....

Suara Muhammadiyah

15 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah