Mimpi dalam Islam

Publish

25 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
2860
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Mimpi dalam Islam

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Bisakah Allah berbicara kepada kita lewat mimpi? Ini pertanyaan yang menarik. Mimpi dikatakan sebagai 1/40 dari kenabian. Jadi para Nabi mendapat petunjuk dari Allah. Dengan kata lain, Allah berbicara kepada mereka, Allah memberikan perintah dan sebagainya. 

Menurut teologi Islam, hal ini bisa terjadi kepada para Nabi, bahkan saat mereka terjaga. Mimpi juga bisa menjadi perantara. Sebagai contoh, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengalami mimpi atau tidur. Kemudian ketika bangun, beliau mulai membaca surah yang sekarang dikenal sebagai Surah Al-Kautsar. Ini surah pendek.

Dalam Al-Quran sendiri, kita mendapati Nabi Yusuf mengalami mimpi. Al-Quran merekam, “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS 12: 4). Nabi Ibrahim juga melihat mimpi. Allah berfiman, “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS 37:102)

Jadi para Nabi mendapat semacam petunjuk dalam mimpi. Dalam budaya Muslim, kita mengenal apa yang disebut shalat istikharah, yaitu shalat untuk memohon petunjuk Allah dalam suatu urusan. Cara yang dianjurkan adalah kita mengerjakan shalat sunnah dua rakaat, kemudian tidur. Kita berharap sepanjang malam, pikiran kita menjadi lebih jernih, entah karena mimpi atau hanya karena bertambahnya waktu istirahat. 

Ketika bangun setelah tidur malam yang nyenyak, pikiran Anda menjadi fresh dan jernih. Kemudian Anda akan mengetahui jalan yang benar untuk diikuti. Jadi, dengan cara tertentu, Anda mendapatkan petunjuk atau bimbingan dari Allah, bahkan saat Anda tidur atau tidak sadarkan diri setelah mengerjakan shalat ini.

Tentu saja, shalat ini tidak harus dilakukan tepat sebelum tidur. Tidak bakal ada tulisan di langit yang akan mengarahkan Anda untuk melakukan ini atau itu, tetapi entah bagaimana dalam mimpi Anda bisa mendapatkan petunjuk dari Allah. Ini adalah tingkat petunjuk yang lebih rendah daripada tingkat petunjuk yang diberikan kepada para Nabi. Petunjuk yang diberikan kepada para Nabi biasa disebut wahyu dan petunjuk yang diberikan kepada orang lain bisa disebut ilham, sejenis petunjuk yang berbeda dengan yang diberikan kepada para Nabi.

Namun perlu diingat, mimpi bukanlah sesuatu yang lebih bisa diandalkan melebihi kitab suci. Maka Al-Qur`an lah yang harus kita ikuti. Jika mimpi itu sesuai dengan Al-Quran, ya bagus. Tetapi jika mimpi itu bertentangan dengan Al-Qur`an, maka kita harus mengabaikan mimpi itu dan mengikuti Al-Qur`an. 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

‘Ratu Adil’ di Zaman ‘Megatruh Kambuh’ Oleh Mu’arif  Megatruh a....

Suara Muhammadiyah

26 October 2023

Wawasan

Mempromosikan Budaya Hijau, Inovasi, dan Kerjasama Oleh: Agus setiyono Dalam era ketidakpastian pe....

Suara Muhammadiyah

13 November 2023

Wawasan

Bukan 'Othak-Athik-Gathuk' Oleh: Wahyudi Nasution Orang yang tidak mengenal bahasa dan budaya Jawa....

Suara Muhammadiyah

5 November 2024

Wawasan

Oleh: Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, Ketua PDM Jakarta Timur Istilah dan konsep “Islam Berk....

Suara Muhammadiyah

5 January 2024

Wawasan

Selamat Milad Muhammadiyah ke 112: Selalu Bersyukur dan Tidak Berhenti Bergerak Oleh: Nur Ngazizah ....

Suara Muhammadiyah

19 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah