SAMARINDA, Suara Muhammadiyah - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kalimantan Timur barusaja diperingati. Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik didampingi unsur Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD) Kaltim dan unsur Sekertaris Daerah Kaltim menyerahkan penghargaan kepada para tokoh yang berjasa dan masyarakat berprestasi di Kaltim.
Penyerahan penghargaan terangkai dalam Rapat Paripurna Istimewa ke-2 tahun 2025 yang dilaksanakan di Gedung B DPRD Kaltim, Rabu (8/1/2025).
Salahsatu tokoh penerima penghargaan adalah KH. Suyatman. Anugerah “Tokoh Pendidikan Kalimantan Timur” diraih atas jasa dan kiprah didunia pendidikan Kaltim.
Pria kelahiran 2 Mei 1950, suami dari Dra. Hj. Purwati, M.Psi, mendedikasikan dirinya pada dunia pendidikan sedari usia muda. Rekam jejak di dunia pendidikan dapat dilihat dari rekam jejaknya. Guru SMEA Pembina (Sekarang SMK Negeri 1 Samarinda), 1975-1984; Kepala Seksi Kurikulum pada Bidang Pendidikan Menegah Kejuruan Kanwil Depdikbud Prov. Kaltim, 1984-1996; dan Kepala Kandep Dikbud Kota Samarinda, 1996-2001.
Demikian pula pengabdian Masyarakat Bapak dari 4 Putra putri ini tidak lepas dari dunia pendidikan. KH. Suyatman mengisi waktunya dengan menjabat berbagai organisasi pendidikan diantaranya; Wakil Ketua Bidang Litbang Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Kaltim, 2004-2008, Sekretaris Bidang Pengembangan Karier dan Profesi PGRI Prov. Kaltim, 2005-2010, Anggota Komisi Pendidikan dan Seni Budaya Islam MUI Prov. Kaltim, 2006-2011 dan Sekretaris Bidang Pendidikan Tinggi Dewan Pendidikan Prov. Kaltim, 2004-2009.
Kesibukan lainnya juga melekat dalam dunia pendidikan berikutnya, yaitu; Koordinator Bidang Dikdasmen Dewan Pendidikan Prov. Kaltim, 2009-2014, Ketua Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah Prov. Kaltim, 2007-2012 dan 2012-2017, Ketua Dewan Kehormatan Guru PGRI Prov. Kaltim, 2010-2020, Anggota Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), 2017-2021 dan 2021-2025.
Tercatat pula dalam jejaknya, KH. Suyatman mengikuti beberapa pelatihan diluar negeri berkaitan dengan dunia pendidikan, diantaranya; Perencanaan Pendidikan dan Program Manajemen Keuangan (Educational Management and Financial Management Program, University of Pittsburgh, USA, 1987).
Pelatihan lainnya, KH. Suyatman mengikuti Manajemen dan Supervisi untuk Manajer Tingkat Atas Asia Tenggara (Educational Management and Supervision for Higher Managers of Southeast Asia), Manila, 1990), dan Program Manajemen Pendidikan (Educational Management Programme), Hawthorn Insitute of Education (Affiliate with the University of Melbourne, Australia, 1992).
Sebutan Ustadz atau Kyai juga disematkan kepada KH. Suyatman. Beberapa majelis taklim rutin menjadi bagian binaannya hingga saat ini. Kiprah yang tidak lepas dari dunia dakwah dan pendidikan terlihat pula dalam kiprahnya di Majelis Ulama Indonesia dan dalam organisasi Muhammadiyah Kaltim.
Selama 37 tahun (1985-2022) menjadi bagian dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim. Mengemban Amanah sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (2010-2022) dan sebelumnya sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah Samarinda-Kukar (1977-1985).
Ditemui awak media sehari sesudah menerima anugerah tokoh pendidikan Kaltim, KH. Suyatman mengatakan “Saya berharap ke depan pendidikan di Kaltim lebih berkemajuan. Jumlah dan mutu SDM, sarana dan prasarana, serta sumber daya lain termasuk kesejahteraannya benar-benar diperhatikan oleh para pejabat yang berwenang.”
Sementara itu ditempat terpisah, H. Muhammad Jafron, M.Si selaku ketua Forum Guru Muhammadiyah Kaltim menyatakan rasa bangga dan gembiranya atas anugerah tokoh Pendidikan Kaltim kepada KH. Suyatman.
HM. Jafron menceritakan sosok KH. Suyatman dengan cukup detail. “Saya mengenal beliau sejak beliau dinas di Kanwil Dikbud tahun 1986. Dikenal disiplin dan bersih. Sebelumnya beliau guru bahasa Indonesia di SMEA Negeri 1 Samarinda, kemudian diangkat menjadi Kepala Dikbud Kota Samarinda.”
Saat itu saya kepala SMP Muhammadiyah 1 Samarinda. Ada hal sangat menarik saat beliau memimpin Dikbud Kota Samarinda, diantaranya merubah kebiasaan rapat molor setiap rapat kepala sekolah menjadi tepat waktu.
Saya pernah dipanggil gara gara mengikuti pelatihan Muhammadiyah di Jakarta. Karena tidak ijin kepala Kandep.
Kata beliau, “Mas aku ngerti sampean berangkat urusan Muhammadiyah, tapi sampean PNS kudu ijin karo aku.” Itulah karakter beliau disiplin dan taat aturan.
Selaku ketua FGM Kaltim kami mengangkat beliau sebagai Dewan Penasehat FGM Kaltim karena belum ada yang menyamai kualitas karakter keilmuan dan sikap mengayominya dalam pendidikan.
Kedepan kami berharap muncul kader-kader ilmuwan yang ruh Muhammadiyahnya kental seperti KH. Suyatman, menjaga kedisiplinan, haus akan ilmu, kuat idiologi Muhammadiyahnya dan jiwa kebangsaannya, pungkas HM. Jafron.
KH. Suyatman bersama keluarga
