Penguatan Kepemimpinan untuk Perluasan Dakwah yang Mencerahkan
SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (MTK PWA) menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang diikuti oleh MTK Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Jawa Tengah, Sabtu-Ahad (30 September s.d. 1 Oktober 2023). Perhelatan yang dilaksanakan setiap mengawali periode kepemimpinan ini, digelar di Gedung Pesma K.H. Mas Mansyur, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rakerwil bertujuan untuk menyinergikan program nasional dan memetakan program kerja MTK dari rumusan langkah-langkah strategis dan praktis di wilayah Jawa Tengah selama lima tahun ke depan.
Acara ini mengusung tema “Penguatan Kepemimpinan untuk Perluasan Dakwah yang Mencerahkan”. Amiroh, Ketua MTK Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Majelis Tabligh dan Ketarjihan adalah ruh untuk ‘Aisyiyah. Semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga setiap anggota pimpinan harus bekerjasama, meneguhkan diri untuk menjadi pemimpin berkemajuan yang beramar ma’ruf nahi munkar.
Program Unggulan MTK PWA Jateng periode ini disamping penguatan kapasitas Mubalighot, Gerakan Perempuan Mengaji untuk menjawab berbagai persoalan kehidupan, Dakwah berbasis komunitas dan dakwah digital, Biksa dan Bimbingan Perkawinan bagi Angkatan muda Muhammadiyah dan para Mahasiswa PTM PTA dan PTU akan dilaksanakan secara terencana, terarah dan terukur. Di depan 130 Peserta luring dan 50 peserta daring dari 35 daerah di Jawa Tengah, Amiroh menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya acara. Ia berharap acara Rakerwil bisa berjalan dengan lancar.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah, Eni Winaryati dalam sambutannya menyampaikan bahwa karakter ‘Aisyiyah itu menebar kebaikan dan mencegah kemunkaran. Dasar dalam Aisyiyah memuat beriman, berani berkata baik dan berani mencegah, sehingga kewajiban anggota ‘Aisyiyah adalah mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran, menggali berbagai potensi dan kelebihan di sekitarnya.
Eni menambahkan, “Menjadi anggota ‘Aisyiyah tidak hanya pintar membaca Al Quran, tetapi dapat memaknai Al Quran dalam berperilaku. Semua aspek seperti karakter, keterampilan, afektif, psikomotor dapat saling melengkapi. Aisyiyah mengedepankan kolaborasi dan memanage segala potensi yang ada di sekitar, komunikatif, critical Thinking dan Problem solving serta kreatifitas dan inovati untuk memajukan ‘Aisyiyah”.
Masih dalam sambutannya, Eni menegaskan bahwa orang tidak akan menjadi pemimpin jika dia belum bisa menuntuskan masalahnya sendiri dalam bidang apapun. “Tidak ada sukses yang didapatkan sendiri. Namun kesuksesan ada dalam tim. Di dalam ‘Aisyiyah akan terkait dari individu satu ke individu yang lain. Jadi jangan sombong karena kita dalam kebersamaan”, imbuhnya.
Acara yang diselenggarakan secara daring dan luring ini dibuka secara resmi oleh Ketua MTK PP ‘Aisyiyah, Evi Sofiah Inayati. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, jajaran PW ‘Aisyiyah, dan Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Surakarta. Peserta yang hadir adalah perwakilan masing-masing PDA se-Jawa Tengah yang diwakili oleh Wakil Ketua PDA yang membidangi MTK, Ketua dan Sekretaris MTK PDA se-Jawa Tengah. Adapun peserta yang mengikuti Rakerwil secara daring adalah empat koordinator divisi di masing-masing Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA se-Jawa Tengah.
Melalui sambutannya pada acara pembukaan Rakerwil, Sabtu (30/9) Evi menyampaikan bahwa Jawa Tengah mempunyai 35 daerah, sehingga ‘Aisyiyah seharusnya mempunyai minimal 35 mubalighot dari berbagai daerah. Mubalighot itu harus dididik, dilatih dan diberi ruang untuk berkali-kali tampil di depan umum. Harapannya Rakerwil ini dapat menghasilkan program yang progresif karena Majelis Tabligh adalah majelis tertua dan Muhammadiyah lahir karena adanya pengajian. Jadi, pengajian harus dipertahankan dan dikembangkan sebagai sarana mensosialisasikan pandangan-pandangan keagamaan Muhammadiyah. Desain program Mubalighot digunakan untuk mengupdate kemampuan mubalighot, karena mubalighot termasuk tokoh masyarakat dan menjadi aktor perubahan.
Adapun materi materi rakerwil MTK adalah sebagai berikut : Ideologisasi (Penguatan Risalah Perempuan Berkemajuan dan Dakwah Kultural),Regulasi dan kebijakan Organisasi,Program Kerja,Tabligh Berbasis Komunitas,Gerakan Perempuan Mengaji,Tabligh Digital,Sidang Komisi: Program Umum, Pembinaan Mubalighat dan Pengajian , Kajian Ketarjihan,Dakwah Digital dan Pembinaan Keluarga. Materi yang akan dibahas dalam Rapat Kerja ini memang lebih pada penguatan pelaksanaan program kerja MTK ‘Aisyiyah, baik secara Wilayah maupun regional. Hal ini dimaksudkan sebagai penguatan dan bekal untuk melaksanakan program kepada Majelis Tabligh & Ketarjihan Wilayah.
Kegiatan ini diselenggarakan berkat dukungan penuh dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menyediakan tempat dan akomodasi dengan sangat luar biasa. Seluruh peserta mengikuti setiap sesi kegiatan Rakerwil MTK PWA Jawa Tengah dengan sangat antusias dan bahagia. Semoga pelaksanaan rakerwil ini mampu membekali pengorganisasian dan pelaksanaan program serta strateginya pada setiap jenjang kepemimpinan sehingga terhindar dari terjadinya tumpang tindih. Selain itu, perlu kiranya kerjasama dan terlaksananya kerja lintas majelis/lembaga baik dalam organisasi ‘Aisyiyah maupun persyarikatan Muhammadiyah agar kegiatan lebih efisien dan efektif.
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
(QS. At-Taubah (9) : 71)
(Ulya/Nur)