Muhammadiyah dan Kitabisa Resmikan Program Pelatihan Kerja Berkelanjutan
Aktualisasi Dakwah untuk Kelompok Rentan
SERANG, Suara Muhammadiyah - Dinamika perkembangan zaman yang semakin pesat, mengiringi perubahan dan transformasi kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia, kondisi kultural dan sosial di tengah masyarakat Indonesia menyisakan noktah yang diistilahkan oleh negara sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Dalam Permensos Nomor 5 Tahun 2019 PPKS memerlukan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani dan rohani maupun sosial secara memadai dan wajar.
Lebih dari satu abad eksis, Muhammadiyah telah membersamai upaya Negara dalam mengatasi PPKS ini melalui berbagai kanal dakwah yang tersebar di hampir semua spektrum kehidupan bermasyarakat. Namun di era yang serba cepat ini, kondisi masalah sosial ini semakin bergerak cepat dan perlu diiringi dengan adaptasi metode dakwah sosial yang digawangi oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
Melalui Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kesadaran tentang tantangan zaman ini dijawab melalui bentuk kolaborasi strategis Dakwah Sosial bersama Kitabisa, salah satu platform crowdfunding terbesar di Tanah Air. Kolaborasi ini memadukan metode intervensi dari Kitabisa dan Muhammadiyah kepada kelompok rentan perempuan di usia produktif melalui peningkatan keterampilan kerja dan wirausaha dengan diiringi pendekatan keagamaan yang komprehensif dan berkelanjutan dengan nama program Teach4Hope.
Selasa (18/06) menjadi momen penting diselenggarakannya agenda Soft Launching Program Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan Teach4Hope bertempat di Aula Gedung Dakwah PWM Banten. Agenda ini dihadiri oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Pimpinan Kitabisa dan Jajaran Pimpinan di lingkungan PWM Provinsi Banten.
Dengan nuansa Qurban, acara diawali dengan Tausyiah Qurban oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, dilanjut dengan prosesi penyembelihan dan distribusi hewan qurban dari Qurban Kitabisa, Mudhohi dan Mitra PWM Banten.
Acara dilanjutkan dengan Soft Launching Soft Launching Program Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan Teach4Hope yang dihadiri oleh 50 peserta. Diawali dengan sambutan dan pemaparan program oleh Ketua MPKS PP Muhammadiyah dan Head of Islamic Partnership Kitabisa, acara diakhiri dengan sambutan pengarahan dan seremoni pembukaan oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah mengingatkan pentingnya merubah paradigma dakwah sosial di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, yang sebelumnya hanya bersifat charity/santunan harus bertransformasi menjadi dakwah sosial keberlanjutannya (sustainibility) yang bisa memberdayakan individu dan kelompok untuk lebih sejahtera, karena kesejahteraan menjadi pintu mudahnya seseorang menerima pesan-pesan keagamaan.
“Buat kami Muhammadiyah adalah teladan dalam berorganisasi dan menjalankan aktifitas filantropi melalui berbagai Amal Usaha yang dimilikinya lebih dari satu abad di seluruh penjuru tanah air, tentu hal ini menjadi suatu kebanggan dapat menjalin kerjasama program yang harapannya dapat meluaskan manfaat dan menjadi arah baru dalam melakukan intervensi penyandang masalah kesejahteraan sosial. Kami siap untuk terus berkolaborasi, tutur Ahmad Mujahid (Head of Islamic Partneship Kitabisa)
Sementara itu, Majelis Pembinaan kesejahteraan Sosial PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si berharap program ini tidak sekedar pelatihan, tapi juga membangun mindset harapan untuk bisa membangun diri untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan hidup. “Program ini juga punya potensi untuk memutus mata rantai kemiskinan, karena skema yang dirancang akan menstimulasi kemandirian dan inisiatif produktif bagi penerima manfaatnya untuk tumbuh berkembang, bukan sekedar santunan yang malah bisa membuat ketergantungan,” tuturnya
Flagship Program Manager Kitabisa.org / Koordinator Program Teach4Hope Muhammad Nur Afif menyebut secara program mengawali dengan proses assessment untuk menyesuaikan dengan modul pelatihan dan kondisi masalah sosial yang dimiliki oleh masing-masing beneficiaries.
“Selanjutnya akan dilangsungkan kelas pelatihan kerja dan wirausaha selama 3 bulan melalui metode in house training dan on the job training. Dan diakhiri dengan 9 bulan masa monitoring untuk memastikan seluruh beneficiaries mendapatkan akses pekerjaan atau usaha yang secara berkelanjutan dapat mengangkat mereka dari status Kelompok Rentan,” pungkasnya. Riz)