Muhammadiyah Resmi Luncurkan KHGT, Jalan Menuju Kesatuan Umat

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
169
Peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Foto: Cris

Peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid secara resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Peluncuran ini dilaksanakan di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Kampus Terpadu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Rabu (25/6).

Tampak hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum PP 'Aisyiyah Salmah Orbayinah, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas, Diyanet Turki (Kementerian Agama Turki) Dr Mahmet Ekim, perwakilan Duta Besar negara sahabat, dan para tamu undangan lainnya.

Hamim dalam sambutannya mengatakan sangat senang dengan diluncurkannya KHGT. Peluncuran ini berdasarkan kajian mendalam dari Majelis Tarjih dan Tajdid yang pada Munas ke-32 pada Februari tahun 2024, bahwa telah memutuskan untuk mengadopsi KHGT hasil Muktamar Turki pada 2016 yang dipandang syar’i dan saintifik.

"Jadi dalam perspektif Muhammadiyah, KHGT ini diterapkan untuk mewujudkan kesejahteraan materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi, berupa ketersediaan kalender yang pasti, universal dan berlaku lama untuk memenuhi kebutuhan kepastian waktu untuk melaksanakan ibadah dan melakukan transaksi," katanya.

Dalam perjalanannya, penyusunan KHGT ini melalui proses yang panjang. Perjalanan panjang ini menemui titik temunya pada awal abad ke-21, di mana konsep kalender global tunggal berbasis hisab hakiki ditemukan. Yang kemudian mengalami perbaikan dan adopsi dalam seminar internasional di Istanbul pada tahun 2016 yang dikenal dengan KHGT.

"Muhammadiyah melakukan pembaharuan dengan mengadopsi KHGT untuk melunasi utang peradaban dan secara teologis untuk mengamalkan ad-dīn alqayyim, dalam at-Taubah, 9; 36 yang berhubungan dengan kalender yang memperhatikan konvensi atau standar internasional, regional maupun nasional," terangnya.

KHGT, jelas Hamim, memenuhi standar internasional karena beberapa hal. Pertama, Universal. "Satu hari, satu tanggal, di seluruh dunia," jelasnya. Kedua, pasti karena dapat dihitung dan diprediksi. "Berdaya guna jangka panjang," sambungnya.

Secara teknis, jelas Hamim lagi, KHGT berlandaskan pada tiga prinsip utama. Pertama, keseragaman hari dan tanggal di seluruh dunia dalam memulai bulan baru. Kedua, penggunaan hisab (perhitungan astronomi) sebagai metode penentuan waktu karena kemampuannya meramalkan, "Dan menyajikan jadwal penanggalan jauh ke depan," imbuhnya.

Ketiga, kesatuan matlak, yaitu anggapan bahwa seluruh permukaan bumi adalah satu zona waktu kalender Islam.

Adoposi KHGT juga untuk membangun umat memiliki kesadaran waktu yang benar, bahwa masa sekarang harus lebih baik daripada masa kemarin dan masa depan harus lebih baik daripada masa sekarang. "Sehingga umat tidak menjadi umat yang magbūnah, apalagi menjadi umat mal‘ūnah," tegasnya.

Directorate of Religious Affairs Republic of Turkiye, Mehmet Ekim merasa bahagia dan terhormat dapat hadir dalam peluncuran proyek global yang sangat penting ini. "Proyek ini diinisiasi oleh organisasi Muhammadiyah dengan tujuan menyatukan kalender Hijriah di tingkat umat Islam secara global," ungkapnya.

Mehmet mengatakan, pertemuan ini bukan sekadar agenda ilmiah atau organisatoris semata, melainkan sebuah pesan yang jelas bahwa persatuan umat Islam bukanlah angan-angan yang jauh, melainkan sesuatu yang mungkin diwujudkan apabila niatnya tulus dan upayanya bersinergi.

"Penyatuan kalender Hijriah, meskipun tampaknya bersifat teknis dan astronomis, pada hakikatnya mengandung makna simbolik yang sangat dalam. Ia mencerminkan kehendak kolektif untuk menghidupkan kembali kesadaran akan kesatuan waktu dan nasib di antara bangsa-bangsa Muslim, serta komitmen bersama untuk memperkuat ikatan keagamaan, budaya, dan sejarah yang menyatukan kita," tegasnya.

Di tengah tantangan berat yang dihadapi umat kita di era modern ini—dari perpecahan dalam kata, perbedaan dalam keputusan, hingga lemahnya koordinasi—inisiatif-inisiatif mulia seperti ini menjadi langkah nyata dalam membangun kembali kepercayaan dan integrasi antar lembaga-lembaga umat.

"Oleh karena itu, Kepresidenan Urusan Agama Turki memandang proyek ini sebagai kesempatan yang nyata untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara dan lembaga-lembaga Islam, serta bergerak menuju masa depan di mana suara umat Islam bersatu," tuturnya.

Haedar mengucapkan tahniah atas peluncuran KHGT. "Ini tentu menjadi momen sangat penting dalam perjalanan Muhammadiyah juga Tarjih, yang tahun 2027 milad Tarjih 100 tahun," katanya.

Haedar peluncuran ini menjadi hari bersejarah bagi Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi kepentingan dunia Islam, khususnya, dan dunia global atau internasional, pada umumnya. "Serta bagi peradaban umat manusia dalam memasuki era baru ke depan sebagai era pasca-modern," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mewujudkan komitmen bersama dalam penanganan kekerasan terhadap per....

Suara Muhammadiyah

3 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya pencegahan kekerasan dan bullying di sekolah, SMP Muham....

Suara Muhammadiyah

23 November 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKL....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tema besar Suara Muhammadiyah selama bulan Ramadhan 1446 H/2025 ada....

Suara Muhammadiyah

14 March 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah – Pembukaan Tabligh Akbar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pad....

Suara Muhammadiyah

8 February 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah