Muhammadiyah Surabaya Perkuat Kolaborasi Layanan Haji - Umrah Berkemajuan

Publish

22 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
86
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Tiga lembaga penting di bawah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang bergerak di bidang penyelenggaraan haji dan umrah, yaitu Lembaga Pembina Haji dan Umrah (LPHU), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta Ikatan Alumni Haji dan Umrah Muhammadiyah (IKHU), menggelar agenda koordinasi bersama di gedung SMAMX, Selasa (18/11/2025).

Pertemuan ini bertujuan untuk membangun sinergi dan memperkuat peran masing-masing lembaga demi membesarkan KBIH Muhammadiyah.

Ketua LPHU Muhammadiyah Surabaya Drs H Suba'i Mustalim MPdI menjelaskan, agenda ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat fokus amal usaha Muhammadiyah, yaitu KBIH. LPHU dan IKHU berperan sebagai pendukung utama agar jumlah jemaah KBIH Muhammadiyah terus bertambah.

​"Tujuan kita adalah membangun sebuah sinergi ketiga lembaga ini dalam satu fokus, bagaimana kita membesarkan KBIH sesungguhnya, karena itulah yang menjadi amal usaha kita," jelasnya.

​Dalam koordinasi ini, sambung Suba'i, para peserta meninjau kembali tugas dan fungsi masing-masing lembaga untuk dipahami bersama. 

Suba'i juga menyampaikan bahwa, penting untuk memilah mana tugas yang menjadi tanggung jawab tunggal lembaga, dan mana yang memiliki irisan tugas yang harus dikerjakan secara bersama-sama.

​"Di dalam irisan-irisan tugas yang harus dikerjakan bersama itu harus benar-benar solid," tegasnya. 

Hal ini bertujuan agar seluruh pihak dapat bekerja secara proporsional sesuai tugasnya dan profesional dalam meningkatkan kualitas layanan.

​Pertemuan tersebut juga diharapkan menghasilkan evaluasi terkait hasil kerja yang kurang maksimal di masa lalu. ​Salah satu fokus utama ke depan adalah pemanfaatan teknologi.

Suba'i pun menyoroti bahwa promosi haji yang dilakukan secara manual atau menggunakan sistem informasi gaya lama berisiko tertinggal.

​Oleh karena itu, diperlukan masukan dan bantuan dari para ahli di Muhammadiyah, khususnya dari bagian IT, untuk merancang aplikasi, flyer, video, atau tampilan promosi yang lebih menarik bagi KBIH.

​"Mungkin di antara tiga lembaga ini punya pemikiran-pemikiran yang lebih maju terkait dengan majunya teknologi," ungkapnya.

​Dengan adanya kesepahaman terhadap tugas masing-masing, penguatan kelembagaan, dan sinergi dalam satu program, diharapkan KBIH Muhammadiyah dapat berkembang semakin baik ke depannya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dr H M Ridlwan MPd ketika memberikan sambutan, optimis untuk peningkatan jumlah jemaah haji dan umrah, terutama setelah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. 

"Untuk umrah, capaian pada tahun ini sangat menggembirakan karena keberangkatan yang awalnya direncanakan satu kali sudah mencapai tiga kali, bahkan ada peluang perjalanan tiap bulan hingga dua minggu sekali," ujarnya.

Ridlwan menegaskan perlunya sinergi dari ketiga lembaga agar tidak terjadi tumpang tindih dan agar pelayanan dapat berjalan efektif, efisien, serta terus berkemajuan. 

Ia menyebut pentingnya perencanaan matang yang mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan jamaah serta Benchmarking ke KBIHU lain sebagai langkah evaluasi dan perbaikan.

"Dalam perencanaan, target jumlah jamaah harus jelas. Pemerintah menetapkan minimal 151 jemaah, namun KBIHU Muhammadiyah Surabaya diarahkan untuk menargetkan dua kali lipat dari angka tersebut agar capaian lebih maksimal," tuturnya.

Lebih dari, Ridlwan menambahkan, rapat koordinasi juga harus membahas kebutuhan penguatan administrasi, termasuk tenaga admin yang juga berperan sebagai tenaga promosi yang aktif agar promosi pelaksanaan haji dan umroh dapat berjalan maksimal.

Ridlwan juga menyoroti pentingnya kompetensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bertugas melayani jemaah. Penyampaian materi manasik harus mudah dipahami dan dilakukan secara kreatif serta variatif, baik melalui tatap muka maupun praktik lapangan di asrama haji dan lokasi lain. 

"Hal ini dianggap sangat penting agar jamaah tidak kebingungan saat menunaikan ibadah di tanah suci, terutama terkait detail ritual," katanya.

Ia menyampaikan bahwa mayoritas jemaah bukan hanya dari Muhammadiyah melainkan juga dari berbagai latar belakang lainnya, sehingga penyamaan persepsi dan pemahaman sangat diperlukan agar ibadah berjalan sesuai sunnah dan diterima.

"Dukungan logistik terutama untuk bimbingan dan praktik manasik serta kegiatan di Mekah dan Madinah juga menjadi perhatian," katanya.

Tiga lembaga terkait sudah memiliki jaringan yang kuat dan diharapkan dapat terus berkoordinasi dengan kementerian agar mendapatkan informasi terbaru dan perbaikan terus-menerus.

Ridlwan pun menutup sambutannya dengan mengingatkan bahwa, ibadah haji selalu menghadirkan tantangan baru yang unik dan berbeda dari ibadah lain. 

"Mudah-mudahan, niat baik ketiga lembaga selalu mendapatkan perlindungan, ridha, dan ampunan dari Allah SWT," harapnya. (Yuda)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Almamater SMA milik Siti Nurhalizah ternyata mirip dengan seragam k....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Memasang sutrah atau pembatas di depan saat salat, baik ketika....

Suara Muhammadiyah

11 August 2025

Berita

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan menggelar kegiatan bakti sosia....

Suara Muhammadiyah

19 June 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Dalam rangka menyambut agenda Walk for Peace and Climate Justice....

Suara Muhammadiyah

23 June 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

23 May 2025