Muhammadiyahku Berikhtiar Selamatkan Semesta
Oleh: Amalia Irfani
18 November 2023 menjadi momen istimewa bagi seluruh warga Muhammadiyah. Momen ini selalu menjadi titik tolak perjuangan, introspeksi, penyemangat perjuangan dalam dakwah yang sejatinya tidak akan pernah selesai. Siapapun yang telah menjadi bagian di persyarikatan harus berikhtiar memberikan kemanfaatan bagi semesta, sesuai dengan kemampuan, kesanggupan tanpa paksaan. Di Muhammadiyah sekecil apapun perbuatan baik adalah pintu memasuki ruang pengabdian, tinggal memolesnya agar terus dan dapat istiqamah.
Jalan itu tidaklah mudah, ia akan terjal dan penuh liku. Maka penting bagi siapa pun yang mencintai Muhammadiyah, ia harus siap dengan amunisi keikhlasan, berMuhammadiyah tidak haus pujian dan sanjungan, tidak marah dan dendam dikucilkan, sebab apapun dalam segala proses bertujuan karena Allah SWT. Begitulah sedikit ungkapan dari beberapa kader militan dengan mainstream berkemajuan yang ada di pelosok negeri, mereka meyakini sepenuh hati, Islam agamaku, Muhammadiyah gerakanku.
Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan kehadiran Muhammadiyah adalah bukti kongkrit bahwa perjuangan menjadikan masyarakat cerdas, beradab harus disemua lini kehidupan. Di mulai dari pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum dan hak anak perempuan hingga membantu masyarakat agar sejahtera melalui pemberdayaan UMKM, bahkan ketika terjadi bencana alam dan non alam (perang kemanusiaan). Muhammadiyah sigap dan cepat memberikan bantuan, tanpa diminta, dengan langkah dinamis bersatu padu.
Hal ini tentu menjadi keistimewaan Muhammadiyah, dan sangat pantas disebut sebagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Terus bergerak berkemajuan seolah telah melekat erat, yang akhirnya menjadi identitas diri dan membuat Muhammadiyah di usia 111 tahun tidak bertahan tapi terus berkembang membentang dengan eksistensi melampaui ekspektasi. Jika banyak individu menjadi bagian di Muhammadiyah karena "numpang" hidup, maka faktanya lebih banyak lagi yang berjibaku bersama organisasi yang didirikan Kiai Ahmad Dahlan karena ingin memperoleh pahala dari Allah SWT. Mereka inilah kader militan melalui sikap dan perbuatannya seperti magnet mengundang perhatian individu-individu lain untuk juga membersamai dan berjuang bersama persyarikatan.
Muhammadiyah Gerakanku
Bangga dan bahagia berMuhammadiyah adalah sumber kekuatan para kader yang hidup dalam balutan dakwah bernama Muhammadiyah. Para kader militan tersebut berjibaku sesuai dengan bidang dan kesanggupan yang tidak sama, namun saling melengkapi, menyempurnakan bahkan menyemangati agar perjuangan menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (MIYS) terwujud.
Penulis yang menjadi kader baru di Pontianak Kalimantan Barat pun merasa berbangga, bersyukur karena banyak menemukan manusia tulus dan ikhlash berMuhammadiyah. Hati yang sudah terpikat berbuah mencintai dan berusaha setulus hati melakukan sesuatu sesuai kemampuan. Pesan Kiai Dahlan hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan cari hidup di Muhammadiyah memang harus terpatri kuat disanubari. Sebab dakwah tidak akan besar dan berbuah kemanfaatan jika tidak dilandasi keikhlasan yang dipayungi ilmu pengetahuan umum dan agama.
Muhammadiyah Gerakanku berikhtiar selamatkan semesta sebagai tema milad ke 111 tahun adalah harapan agar dalam tiap langkah Muhammadiyah terus dapat konsisten dengan hasil dan komitmen pada perbaikan di semua segi kehidupan berbangsa bernegara. Siapapun yang telah menjadi bagian di persyarikatan mari kembali kita luruskan niat, kuatkan tekad berjuang diranah kesanggupan. Jangan meremehkan sekecil apapun hasil, jangan pula saling mengucilkan seolah kita terhebat. BerMuhammadiyah kita harus saling merangkul, menanggalkan keegoan agar siapapun kita tetap strong bergerak berkemajuan.
Amalia Irfani, Kandidat Doktor Sosiologi UMM