Musypimwil 1 'Aisyiyah DIY, Fokus Hadirkan Keadilan dan Entaskan Kemiskinan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
269
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah membuka membunyikan gong sebagai pembukaan Musypimwil 1 'Aisyiyah DIY. Foto: Cris

Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah membuka membunyikan gong sebagai pembukaan Musypimwil 1 'Aisyiyah DIY. Foto: Cris

KALASAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah DIY melangsungkan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) 1 'Aisyiyah DIY, Sabtu-Ahad (17-18/5) di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Karang Nongko, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Tema yang diusung "Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan DIY Berkeadilan."

Ketua PWA DIY Widiastuti menyampaikan pentingnya Musypimwil dalam sebuah organisasi, lebih-lebih di lingkungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Menurutnya, Musypimwil menjadi forum permusyawaratan tertinggi di bawah Musyawarah Wilayah (Musywil).

"Forum Musypimwil pertama ini sangat penting sebagai forum melakukan refleksi dan evaluasi pelaksanaan program, kemajuan, capaian, kontribusi, dan tantangan dalam menggerakkan organisasi dalam mencapai visi-misi organisasi," katanya saat pembukaan, Sabtu (17/5).

Menurutnya, proses refleksi dan evaluasi harus menjadi siklus reguler bagi 'Aisyiyah sebagai organisasi modern setelah merencanakan program-programnya di periode kepemimpinan 2022-2027.

"Dalam pokok-pokok pikiran 'Aisyiyah abad kedua ditegaskan, bahwa 'Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang mengemban misi dakwah dan tajdid memiliki visi gerakan yang harus diwujudkan dalam mencapai visi-misi organisasi di tengah banyaknya tantangan dan besarnya kompleksnya melaksanakan visi dakwah saat ini," jelasnya.

Kehadiran 'Aisyiyah pada abad kedua ini, sambung Widi, harus semakin semakin kokoh, meluas, dan membuana.

"Membawa spirit ummatan wasathan. Dan membawa spirit syuhada ala al-nas. Tentu saja sebagai pelaku sejarah kita memiliki banyak inspirasi tentang bagaimana membawakan visi-misi dakwah ini untuk mewujudkan khayra ummah," sebutnya.

Memasuki abad kedua, kata Widi, 'Aisyiyah DIY menyenangkan pokok-pokok pikiran perempuan Berkemajuan dalam bentuk risalah perempuan berkemajuan. "Dokumen ini memperkaya pemikiran yang bersifat ideologis yang sudah dirumuskan sebelumnya," tuturnya di hadapan Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah.

Risalah Perempuan Berkemajuan meniscayakan nuansa inklusif. Dan menjadi acuan dan arah setiap manusia perempuan dalam menjalani kehidupan yang maju. "Sejalan dengan organisasi dalam melakukan penguatan dan pemberdayaan perempuan, serta dalam pengembangan perempuan yang berkemajuan," tegasnya.

Di situlah dibutuhkan internalisasi dan institusionalisasi secara struktur. Di satu sisi, Widi mengaku masih banyak pelbagai tantangan yang begitu kompleks. Terutama isu-isu kemanusiaan.

"Masalah ketidakadilan gender masih dijumpai dalam kehidupan keberagamaan. Karena adanya paham keagamaan konservatif yang cenderung meminggirkan dan tidak memberikan akses perempuan," sebutnya.

Pada sisi lain, tantangan kemiskinan juga tak kalah krusial. Data BPS di Yogyakarta penduduk miskin mencapai 10,40%. Widi menilai prosentase ini lebih tinggi dari prosentase tingkat nasional.

"Kalau prosentase penduduk miskin diperkotaan sampai dengan 10,11%, sementara di pedesaan 11,31%," ungkapnya.

Kemiskinan dinyatakan sebagai permasalahan capaian SDGs di Yogyakarta. "Ini bermuara pada kemiskinan. Parameter kemiskinan lebih menitikan pada aspek pengeluaran ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar," jelasnya.

Selain itu, pencemaran lingkungan seperti polusi udara dan air. "Menjadi masalah yang harus diatasi," tambahnya. Termasuk, perubahan iklim serta permasalahan sampah. "Ini menjadi tantangan selalu pelaku dakwah di organisasi 'Aisyiyah," imbuhnya.

Ketua PWM DIY Muhammad Ikhwan Ahada, berharap bisa merajut kebersamaan dengan Muhammadiyah dan elemen yang lain. "Baik di pemerintahan maupun sesama ormas di DIY," ucapnya.

Ikhwan menambahkan, sebagai ormas khusus, 'Aisyiyah diharapkan dapat menggunakan dan mengembangkan aspek pendidikan, sosial kemanusiaan dan kesehatan.

" 'Aisyiyah punya peluang sama besarnya dengan Muhammadiyah dalam kancah baik yang sifatnya konvensional-tradisional, tapi juga 'Aisyiyah punya peran-peran di wilayah publik. Karena Muhammadiyah dan 'Aisyiyah adalah dua entitas yang sama," pungkasnya.

Momen ini, juga dilaunching 1000 channel youtube dan website PAUD 'Aisyiyah DIY. Yang menjadi wahana pendidikan yang sangat inspiratif dan berkemajuan.(Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta ....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Haji Fachrodin telah berperan besa....

Suara Muhammadiyah

19 October 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - SMP UMP (Sekolah Menengah Pertama Universitas Muhammadiyah Purwoker....

Suara Muhammadiyah

23 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pelatihan fasilitator masjid dan mushala Muhammadiyah tangguh....

Suara Muhammadiyah

24 May 2025

Berita

MAKKAH, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027, Prof Dr....

Suara Muhammadiyah

8 June 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah