YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah sejak berdiri pada tahun 1912 hingga sekarang, di mana usianya melampaui satu abad telah unjuk gigi dalam berkontribusi sedemikian rupa di seluruh bidang kehidupan. Hal itu akan terus dilakukan kini dan ke depannya, untuk umat dan bangsa.
Kontribusi tersebut mendapat respons positif dari masyarakat, karena manfaatnya dirasakan secara nyata. Tak heran, organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan ini dikenal memiliki aset yang signifikan serta kiprah yang luas di berbagai sektor.
Berdasarkan laporan dari Seasia Stats, Muhammadiyah tercatat memiliki estimasi aset mencapai Rp460 triliun, menempatkannya sebagai organisasi keagamaan terkaya keempat di dunia.
Merespons hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengakui bahwa asetnya sangat besar dan saat ini sedang dilakukan kapitalisasi. Namun, lebih dari itu, Haedar mengingatkan tidak boleh larut dan terninabobokan dalam capaian semua ini, apalagi terjebak pada gelora semu.
“Lebih dari itu, yang terpenting kami ini terus berkiprah untuk mencerdaskan, menyejahterakan, memajukan masyarakat bangsa. Soal posisi (nomor 4 dunia) Alhamdulillah sebagai penghargaan pihak luar terhadap Muhammadiyah,” ungkapnya saat silaturahmi bersama media, Selasa (25/3) di Kantor PP Muhammaidyah Cik Ditiro Yogyakarta.
Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada kepemilikan aset yang besar, tetapi juga berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan memperluas manfaat bagi masyarakat melalui berbagai amal usaha.
"Memang aset Muhammadiyah besar, tapi, kita tidak berhenti di situ. Kami ingin berkontribusi untuk bangsa dan negara,” jelasnya.
Sejauh ini, kiprah Muhammadiyah telah teruji dan terbukti dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, serta berbagai lembaga sosial yang dikelola Muhammadiyah menjadi bukti nyata kontribusi organisasi ini bagi kemajuan bangsa.
“Paling penting, manusia itu amalnya, bukan apa yang dia miliki. Doakan saja makin terus bisa memberi untuk bangsa," ujarnya. (Cris)