SUMEDANG, Suara Muhammadiyah – Program studi PAI Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menyelenggarakan seminar remaja dalam rangka Pengenalan Lingkungan Pendidikan (PLP) di Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis (16/11/2023).
Seminar ini mengangkat tema “Remaja Under Cover: Degradasi Moral di Era Digital” dengan menghadirkan narasumber Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Sumedang Umi Susan Sundari.
Dalam acara tersebut, pemaparan Umi Susan Sundari yang juga seorang guru, konselor, konsultan bagi para remaja dan bagi ibu-ibu muda milenial, mampu menyentuh perasaan para peserta yang mayoritas remaja.
Umi mengingatkan para peserta tentang eksistensi dan tanggung jawab para remaja. Baik tanggung jawab sebagai hamba kepada Allah, anak kepada kedua orang tuanya, insan terhadap sesama, terhadap alam sekitar, maupun terhadap semesta.
“Terutama bagi remaja, jiwa-jiwa yang haus akan sebuah makna. Makna kesadaran itu sangat penting. Sadar terhadap diri yang selama ini masih menjadi beban, terutama kepada kedua orang tua, akan berimbas pada perilaku diri yang berjanji akan menjadi anak-anak yang berperilaku positif dan belajar sungguh-sungguh untuk mewujudkan generasi yang gemilang,” tutur Umi.
Umi menegaskan bahwa sifat mandiri, belajar tekun, dan pantang menyerah menjadi kunci utama seorang remaja dalam menyongsong masa depan yang cerah.
Pada penghujung materi, tangisan peserta tumpah tidak terbendung membasahi kelopak mata dan sangat menyesakkan dada. Kata-kata sang motivator mampu menembus relung kesadaran para peserta, baik remaja, para guru, maupun rekan-rekan PLP.
Dosen pembimbing, kepala sekolah, dan para guru sangat berkesan dan mengucapkan terima kasih dengan adanya acara seminar ini. Para remaja yang merupakan pelajar MA Muhammadiyah adalah aset terbaik. Mereka harus terus dirawat agar mampu menjadi generasi rabbani yang terpilih.
Sementara itu, Supala sebagai dosen pembimbing dan juga bertindak sebagai pemantik seminar mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar positif untuk mengurangi kenakalan remaja yang ada di Sumedang.
”Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mempersiapkan remaja dan pelajar yang memiliki sifat-sifat rabbaniyah agar menjadi generasi terpilih di masa depan. Termasuk menyadarkan juga terkait tugas dan fungsi sebagai generasi muda Islam,” kata Supala.
Supala merasa gembira dan sangat bersyukur adanya inisiasi seminar remaja ini di tengah banyaknya kasus kenakalan remaja yang sudah di luar batas kewajaran dan nalar sehat. Misalnya ada kasus remaja yang terlibat kasus pembunuhan, pemerkosaan, mabuk, judi, dan sebagainya.
Pada akhir acara sebelum penutupan dan doa, panitia juga memberikan hadiah kepada tiga peserta terbaik yang mampu menjelaskan makna potensi remaja di masa depan.***(FA)