Passive Cooling Alternatif Solusi di Cuaca Panas Indonesia

Publish

9 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
696
Sumber Foto Discover Your Indonesia

Sumber Foto Discover Your Indonesia

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Fenomena cuaca panas  Indonesia melanda  sebagian wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir ini. Suhu panas  pada siang hari dapat mencapai kisaran 35- 38.0°C jauh melebihi dari batas maksimal kenyamanan suhu di Indonesia yg berkisar antara 22- 26 °C.

Dosen Program Studi Arsitektur Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Indah Pujiyanti, S.T., M.Sc menyampaikan kondisi panas ekstrem ini tentu saja menyebabkan ketidaknyamanan kita dalam beraktifitas di luar ruangan maupun di dalam ruangan.

Kita mungkin bisa saja menggunakan AC untuk menurunkan suhu ruangan, akan tetapi hal tersebut tentu saja memiliki dampak dalam penggunaan energi listrik yang cukup besar dan justru dapat menjadi salah satu penyebab efek pemanasan global. Maka dari itu, sebenarnya ada beberapa alternatif dari teknik passive cooling yang sebenarnya dapat kita terapkan untuk meminimalisir penggunaan AC tersebut. Setidaknya bisa kita terapkan di desain rumah tinggal kita masing- masing.

Solusi Alternatif

Indah menjelaskan bahwa teknik passive cooling merupakan metode pendinginan alami dengan rekayasa desain arsitektur. Beberapa teknik passive cooling yang dapat kita terapkan untuk menurunkan suhu dalam ruangan antara lain dengan teknik ventilatif cooling yaitu mendesain sistem ventilasi silang pada bangunan. ventilasi silang tidak hanya menyediakan ventilasi yang terbuka di dua sisi saja akan tetapi dengan menempatkan lubang-lubang ventilasi  di dua sisi dengan ketinggian yang berbeda hal ini diupayakan untuk mengeluarkan suhu panas dari sisi ventilasi yang lebih tinggi.

Alternatif passive cooling berikutnya adalah dengan rongga udara pada atap bangunan yaitu dengan penggunaan atap limasan/pelana yang tinggi dan hindari penggunaan atap datar, karena pada dasarnya suhu panas akan bergerak ke bagian atas bangunan sehingga suhu panas tidak berada di ketinggian efektif ruang untuk beraktifitas.

Selain ventilative cooling dan pemanfaatan rongga udara, adapula teknik evaporatif cooling yaitu dengan memberikan elemen air  di sekitar bangunan kita sehingga panas matahari yang datang dapat tereduksi oleh air dan suhu yang masuk dalam ruangan akan lebih rendah dari pada suhu luar ruangan.

Teknik passive cooling terakhir yang dapat kita upayakan adalah dengan penghijauan yaitu memperbanyak area hijau dan pepohonan di sekitar rumah sehingga radiasi matahari yang masuk ke dalam ruangan dapat tereduksi dan bayangan dari tajuk pohon dapat memberikan keteduhan dibeberapa bagian rumah.

Dengan menerapkan teknik passive cooling yang tepat pada bangunan diharapkan kita masih dapat beraktifitas dengan nyaman ditengah cuaca panas ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir ini dan yang paling utama adalah penggunaan energi listrik dalam bangunan dapat diminimalisir seoptimal mungkin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

ABU DHABI, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima penghargaan Zayed Award f....

Suara Muhammadiyah

6 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Razaq Fakhruddi....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Lazismu Ngagel bergerak kembali memberikan bantuan pendidikan kepada ....

Suara Muhammadiyah

14 September 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kegiatan kuliah di luar kampus dinilai dapat memberikan wawasan dan pe....

Suara Muhammadiyah

9 July 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah melakukan kunjungan ke PCM Rawamangun Jakarta....

Suara Muhammadiyah

20 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah