SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - Jum’at sampai dengan Sabtu, 05-06 Rabi’ul Akhir 1445 H bertepatan dengan tanggal 20-21 Oktober 2023 M PC IPM Weru didampingi langsung PD IPM Sukoharjo mengadakan kegiatan Pelatihan Kader Taruna Melati 1 yang selanjutnya disingkat PKTM 1 di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen (PPMS).
Peserta adalah 55 santriwan dan 43 santriwati PPMS yang kemudian terbagi lagi kelas sebelas selaku pengurus inti daripada PR IPM PPMS dan kelas sepuluh selaku staff yang diamanahi beberapa program kerja atau disingkat proker, tujuannya tentu saja membantu pengurus inti menjalankan prokernya.
Kegiatan ini secara khusus diadakan dengan tujuan mewujudkan kesadaran berorganisasi secara tertib dan disiplin, terlebih peserta adalah santriwan santriwati yang dituntut bergerak aktif, rapi dan cekatan di pondok pesantren maupun setelah lulus sebagai bentuk pengabdiannya di masyarakat. Secara lebih umum tentu saja alumni PKTM 1 ini nantinya diharapkan dapat melanjutkan kiprahnya pada bidang yang diminati di jenjang yang lebih luas lagi, tidak hanya terbatas di IPM.
PKTM 1 ini berlangsung lancar didukung dengan beberapa materi penguatan sebagai kader muda Muhammadiyah dan bangsa. Materi yang disampaikan diantaranya al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang dipaparkan secara singkat dan sekilas sebagai bentuk remainder, Fikih ibadah yang didalamnya dipaparkan dasar-dasar praktis ibadah menurut Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, ke-IPM-an dalam rangka menanamkan ghiroh dan ruh berorganisasi.
Serta keadministrasian sebagai materi utama santriwan santriwati agar tertib mengelola segala bentuk laporan dan surat-menyurat sehingga memudahkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dimasa akhir jabatan. Materi terakhir yakni motivasi sosial yang disampaikan langsung oleh PD IPM Sukoharjo dengan harapan dapat menumbuhkan dan menanamkan semangat berorganisasi di Muhammadiyah, khususnya di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Menariknya kegiatan ini dikemas tanpa meninggalkan rutinitas kesantrian yang setiap hari dilakukan, sehingga identitas santri tetap melekat bahkan menjadi kebutuhan. Tidak sekedar materi-materi saja yang disampaikan melainkan peserta juga diasah kemampuan berpikir kritisnya melalui Focus Group Discussion (FGD) dilanjutkan dengan penyampaian presentasi.
“Siapa kita? Kader muda! Kader? Siap! IPM? Jaya! Jaya! Jaya!”, kekompakan teriakan santri menandakan betapa kader tidak pernah keder karena kader adalah pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah sebagaimana karakter pelajar Muhammadiyah dalam organisasi IPM.
Mengutip nasihat Ayahanda Fahmi Muqoddas, beliau adalah cucu daripada Ki Bagus Hadikusumo bahwa kader adalah bingkai sebuah gambar yang dikelilingi dua kalimat syahadat, yang harus dijaga cahayanya dari ketika terbit hingga hari akhir kemudian. Rangkaian kegiatan PKTM 1 yang terakhir yakni Sharing Session tentang tujuan dan urgensi berorganisasi bersama PD IPM Sukoharjo.
Kegiatan tidak berhenti sampai di sini, karena dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL), dimana peserta diminta membuat sebuah karya tulis yakni essay sebagai representasi daripada semboyan IPM, Nūn Wa al-Qolami Wa Mā Yasthurūn. Terlepas daripada rangkaian acara PKTM 1 ini, output yang diharapkan muncul daripada masing-masing santri adalah karakter dan semangat berkiprah dimanapun dan kapanpun dengan secara maksimal mengerahkan tenaga, pikiran serta usaha semampunya dan bukan semaunya. (Izza Alfitra).
