YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pengukuhan Pengurus Harian Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Yogyakarta 2023 – 2027 bertempat di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta (30/12). Pengukuhan PDPM Kota Yogyakarta disaksikan oleh ayahanda PD Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Ibunda PD Aisyiyah Kota Yogyakarta, Ketua Umum PW PM DIY, PD Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, Ketua Umum PC IMM Djazman Al Kindi, PD IPM Kota Yogyakarta dan turut hadir juga Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kota Yogyakarta, Ketua Karang Taruna Kota Yogyakarta.
Pada periode ini formasi kepemimpinan terdiri atas Ketua Umum Muhammad Tegar Yudha Perwira, Sekretaris Umum Nuzulul Purwandana dan Bendahara Umum Muhammad Afdhol Mufti Alhakiki serta 24 Wakil Ketua dan Wakil Ketua.
“Yogyakarta memiliki motto yang kian hari kian luntur dan dikaburkan oleh beberapa hal negatif yang terjadi di Yogyakarta.” Ujar Muhammad Tegar Yudha Perwira. Motto tersebut yaitu “Yogyakarta berhati nyaman” yang merupakan kependekan dari Kota Yogyakarta bersih, sehat, indah dan nyaman. “ Apakah kita masih dapat berbangga menyebut yogyakarta berhati nyaman saat disekitar kita permasalahan penanganan sampah masih belum berjalan baik, masih banyak kawan kita yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan yang belum layak” ujarnya. Dan masih banyak lagi permasalahan sosial yang ada disekitar kita tambahnya seperti penyalahgunaan obat – obatan terlarang, klitih, miras dan lainnya.
Semua itu tentu bukan semata – mata menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Yogyakarta, namun juga menjadi kewajiban kita sebagai kader umat, kader bangsa dan bagian dari masyarakat Kota Yogyakarta untuk bersama – sama menyelesaikan berbagai tantangan tersebut.
Dalam sambutanya Tegar juga menyampaikan bahwa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut dapat dimulai oleh Pemuda Muhammadiyah dengan terlebih dahulu melakukan revitalisasi gerakan internalisasi 4 pilar pokok gerakan yang disampaikan oleh ketua PP PM pada Mukhtamar di Balikpapan. Adapun 4 pilar pokok tersebut yaitu pilar Islam Berkemajuan, pilar keilmuan, pilar kewirausahaan sosial dan pilar politik kebangsaan.
Sholahudin Zuhri, selaku mantan ketua PDPM Kota Yogyakarta periode sebelumnya juga memberikan wejangan kepada seluruh jajaran PDPM Kota Yogyakarta terpilih untuk bisa menahan amarah apapun keadaannya “ ketika seseorang marah dan tidak senang dengan suatu hal maka kepemimimpinanya akan rusak dan cacat” ungkap beliau. Ada 5 kode untuk memperbesar hati ketika marah yang diejawantahkan dalam organisasi yaitu niatkan berorganisasi karena Allah ta’ala, diam sejenak atau uzlah untuk merefleksikan, merenungkan dan mengoreksi apa yang sudah dilakukan dengan tujuan memunculkan gagasan dan buah pikir yang baru, berdinamisasi dan berinovasi dalam gerakan dan mampu untuk berintrospeksi diri.
“Pemuda Muhammadiyah adalah ortom kaderisasi Muhammadiyah maka sudah sepantasnya untuk berkhidmat pada Muhammadiyah dan bangsa. Dan dan beliau juga menyampaikan bahwa persyarikatan ini sebagai wadah kita untuk menggapai surga bersama.” Jelas ketua PW PM DIY
Sebagai penutup H. Ananta Heri Purnomo selaku perwakilan dari PD Muhammadiyah menyampaikan bahwa pemuda Muhamamdiyah sudah melalui sejarah yang panjang dimulai dari gerakan terhadap pembinaan remaja/pemuda Islam oleh K.H. Ahmad Dahlan yang disebut Siswo Proyo Priyo (SPP) . Dalam perkembangannya SPP mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada Konggres Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya Muhammadiyah Bagian Pemuda, yang merupakan bagian dari organisasi dalam Muhammadiyah yang secara khusus mengasuh dan mendidik para pemuda keluarga Muhammadiyah.
Maka Pemuda Muhamamdiyah sangat diharapkan menjadi wadah kaderisasi Muhammadiyah. “ Peran pemuda sangat diharapkan dalam perjuangan amar maruf nahi munkar terlebih pemuda memegang peran yang strategis dalam perjuangan di Muhammadiyah, maka pemuda sebagai kaderisasi Muhamamdiyah jangan dilupakan”tangkas beliau. (wicak)