Peluncuran Buku Biografi Syafiq A Mughni: Cendekiawan Langka di Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
442
Bedah buku "Cendekiawan Melintas Batas: 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni"

Bedah buku "Cendekiawan Melintas Batas: 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni"

SIDOARJO, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menggelar acara peluncuran dan bedah buku berjudul "Cendekiawan Melintas Batas: 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni." Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting persyarikatan di antaranya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq A Mughni, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Sukadiono, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Achmad Jainuri, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Hidayatulloh, dan Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari. 

Buku ini merupakan karya yang mendokumentasikan perjalanan hidup dan kontribusi Syafiq A. Mughni, seorang cendekiawan ternama yang telah berperan besar dalam dunia Islam kontemporer di Indonesia. Dalam buku ini, para penulis mengulas berbagai aspek kehidupan dan pemikiran Syafiq A. Mughni yang telah melintasi batas-batas keilmuan, budaya, dan agama. 

Prof Dr Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut sahabatnya Syafiq A Mughni sebagai sosok langka di tubuh Persyarikatan. Hal ini dikarenakan kecendikiawanannya yang spesifik, berfokus pada hal-hal yang substantif. Yang jika dirunut pada konsep ulil albab, Syafiq menjadi sosok yang intelejensia, yang derajatnya sudah mencapai ar-rasikhuna fi al-‘ilmi. Orang yang mampu mengungkap isi dari kulit dan mampu menyampaikan sesuatu yang tersirat dari yang tersurat. 

“Dari kecendikiawanan beliau yang sedemikian rupa ini, Muhammadiyah memperoleh khazanah kekayaan yang luar biasa. Maka ketika 70 tahun beliau yang kemudian ditandai dengan penulisan buku, itu sesuatu warisan yang penting bagi kita, khususnya anak-anak muda persyarikatan Muhammadiyah,” ujar Haedar pada Kamis, 27 Juni 2024. 

Dengan posisi serta kualitas kecendikiawanan seorang Syafiq A Mughni, Haedar merasa bahwa dalam banyak hal, Muhammadiyah banyak terbantu dan diringankan. Salah satu contohnya adalah Risalah Islam Berkemajuan, yang merupakan hasil dari kecendikiawanan sosok Syafiq A Mughni. 

“Saya tidak tahu, mungkin ini sudah jalannya di saat beliau mencapai usia 70 tahun yang ternyata puncak terakhir dari karya yang monumental di Muhammadiyah itu adalah Risalah Islam Berkemajuan yang sepenuhnya coordinator dan sentuhan substansinya dari Prof Syafiq,” ungkap Haedar. 

Haedar Nashir, dalam sambutannya, menyampaikan penghargaan yang tinggi terhadap Syafiq A. Mughni. Ia berharap bahwa ke depan, orang-orang yang telah mencapai derajat ar-rasikhuna fi al-‘ilmi harus menjadi pilar penting di Muhammadiyah dan terus diperbanyak seiring dengan banyaknya kepentingan strategis Muhammadiyah. Hal ini tentu sejalan dengan agenda Muhammadiyah dalam upaya memberikan pengaruh yang besar untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Achmad Jainuri, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa sosok Syafiq A Mughni merupakan cendikiawan yang melintas batas. Ia pun mengamini hal tersebut karena melihat sosok Syafiq sebagai cendikiawan yang fokus kepada substansi, tidak mengobral sesuatu yang di luar substansinya sebagai sosok cendikiawan. “Oleh karna itu saya golongkan beliau sebagai min husni islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'niihi. Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya,” tutupnya. 

Deni Asy’ari, Direktur Utama Suara Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada penulis, Bahrus Surur yang telah mempercayakan naskahnya untuk diterbitkan di Suara Muhammadiyah. Dan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang telah memfasilitasi launching dan sekaligus bedah buku Cendekiawan Melintas Batas: 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni. 

Dalam momentum ini menurut Deni, Suara Muhammadiyah menaruh kebanggaan dan penghormatan atas penerbitan buku biografi Syafiq A Mughni. “Sebelumnya saya sudah mendengar sekitar empat bulan yang lalu kalau bapak Bahrus Surur sedang menulis biografi Prof Syafiq, kemudian saya minta penerbitan agar informasinya dikejar dan dipepet supaya buku ini tidak lari ke penerbit yang lain. Karena saya secara pribadi sudah termasuk dari golongan orang-orang yang merugi karena tidak dekat dengan Prof Syafiq. Maka jika bukunya lewat, rugi saya dua kali,” ujarnya. 

Peluncuran buku ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas perjalanan hidup Syafiq A. Mughni, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi bagi masyarakat. Para peserta yang hadir, terdiri dari akademisi, mahasiswa, dan tokoh masyarakat, tampak antusias mengikuti rangkaian acara hingga akhir. 

Dengan terbitnya buku "Cendekiawan Melintas Batas: 70 Tahun Perjalanan Syafiq A. Mughni," diharapkan nilai-nilai dan pemikiran yang diusung oleh Syafiq A. Mughni dapat terus hidup dan menjadi teladan bagi banyak orang. Suara Muhmmadiyah berkomitmen untuk terus mendukung dan mempromosikan karya-karya yang menginspirasi dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa, khususnya persyarikatan Muhammadiyah. (diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Mendapat Kunjungan dari U....

Suara Muhammadiyah

4 September 2024

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Sesuai Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah meneta....

Suara Muhammadiyah

15 June 2024

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah – Bertempat di Masjid Baiturrahman Keran Troketon, Rabu 6 September....

Suara Muhammadiyah

8 September 2023

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera ....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Berita

BLORA, Suara Muhammadiyah - Momentum keberkahan bulan Ramadhan menjadi saat yang sangat berharga bag....

Suara Muhammadiyah

6 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah