KKN UM Purworejo Berikan Pelatihan di Desa Salam
PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 29 Universitas Muhammadiyah Purworejo melakukan sosialisasi mengenai pertanian berkelanjutan dengan tema “Pengenalan dan Pelatihan Hidroponik Sistem Rakit Apung Floating Hydroponic System (FHS).”Nur Ngazizah selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok KKN 29 telah menyetujui dan mendukung penuh terlaksananya kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Hidroponik Sistem Rakit Apung.
Melalui kegiatan tersebut, Vina dan Indah sebagai pemateri menjelaskan cara menanam dengan system hidroponik rakit apung sebagai cara untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian. Banyak dari ibu-ibu yang masih belum mengetahui cara menanam dengan system hidroponik rakit apung.
Kepala Desa Salam Bapak Agus Subiantoro, juga sangat mendukung adanya pengenalan dan pelatihan hidroponik ke warga Desa Salam. “Melalui pelatihan ini, saya harap ibu-ibu di Desa Salam dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan baik, dan dapat menjalankannya sendiri sampai jangka panjang” ujar kepala desa.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Salam untuk sosialisasi dan pengenalan pada hari Rabu, 17 Januari 2024 dengan diikuti oleh ibu-ibu KWT Desa Salam yang terdiri dari 3 kelompok dengan jumlah 45 orang. Dilanjutkan pada hari Jum`at, 19 Januari 2024, yaitu praktik penanaman hidroponik system rakit apung yang dilaksanakan di halaman rumah Kepala Desa Salam dan diikuti oleh perwakilan 10 orang per KWT. “Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan penanaman produk pertanian dengan system hidroponik, cara memanfaatkan lahan sempit dengan menanam menggunakan system hidroponik, dan cara meningkatkan harga produk pertanian” harap miftakhurrohman (Ketua KKN).
Pelaksanaan sosialisasi ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, dan praktik dimulai pada pukul 13.30 WIB. Sebelum acara tersebut dilaksanakan seluruh anggota KKN 29 Universitas Muhammadiyah Purworejo melakukan breafing singkat untuk memastikan anggota dapat melaksanakan tugasnya sesuai pembagian seperti pemateri, dokumentasi, dan tim ice breaking. Dalam pemaparan materi dijelaskan menggunakan Power Point dan dicontohkan langsung alat dan bahan yang digunakan sehingga apa yang ingin di sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh warga.
Praktik dilaksanakan dengan cara mencontohkan terlebih dahulu ke warga lalu warga mempraktikkan apa yang telah dicontohkan. Agar warga lebih paham kami juga mengadakan lomba per KWT, yaitu menanam dengan system hidroponik menggunakan botol bekas. Para warga yang mengikuti kegiatan pengenalan dan pelatihan begitu semangat dan antusias, hal ini terlihat dari beberapa warga yang memperhatikan dan bertanya dengan aktif ke beberapa anggota KKN 29. Pemateri memberikan beberapa kesempatan kepada warga untuk mencobanya, dengan antusias tinggi warga berebut untuk mencobanya. Pemateri memberikan alat dan bahan untuk dipraktikkan warga agar warga dapat lebih memahami cara penanaman hidroponik. Sebelum diberikan ke warga, pemateri menjelaskan kembali manfaat dan fungsinya agar tidak ada kesalah pahaman. (Nur Ngazizah/Vina Indah)