Pemimpin Itu Melayani, Bukan Dilayani

Publish

13 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
333
Abdul Mu’ti. Foto: Medkom PP Muhammadiyah

Abdul Mu’ti. Foto: Medkom PP Muhammadiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan kepemimpinan melayani sebagai paradigma kepemimpinan yang sangat melekat kehidupan. Jika melihat zaman sekarang, potret kepemimpinan cenderung elitis. Di mana kepemimpinan sering kehilangan sensitivitas, empati, simpati terhadap keadaan rakyat.

“Kita melihat ada kecenderungan pemimpin yang mereka lebih sibuk untuk mementingkan dirinya, kroninya, dan kelompoknya. Kemudian dengan mengabaikan kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan negara,” ungkapnya dalam Pengajian Online Bulanan PP Muhammadiyah, Jumat (13/9).

Mu’ti mengatakan, kepemimpinan melayani direpresentasikan sebagai sosok yang melayani masyarakat bukan justru dilayani. Artinya kehadiran pemimpinan di tengah kehidupan sebagai pelayan masyarakat demi meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Pemimpin itu menempatkan dirinya sebagai pelayan. Banyak yang menyebutkan pemimpin melayani adalah pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan komunitas yang dipimpinnya, organisasi yang dipimpinnya, dan masyarakat yang dipimpinnya daripada kepentingan dirinya dan keluarganya,” sebutnya.

Menurut Mu’ti, kepemimpinan melayani juga bersifat altruistik. Yakni pemimpin yang memilih mengorbankan berbagai hal yang menyangkut kepentingan pribadi demi mementingkan hajat hidup seluruh masyarakat. Artinya sosok pemimpin memberikan pelayanan terbaik, bukan malah melakukan tindakan penyimpangan dari konstitusi dan ajaran luhur agama.

“Kepemimpinan melayani adalah kepemimpinan yang peduli (care). Kepemimpinan yang senantiasa hirau terhadap keadaan masyarakat dan organisasi yang dipimpinnya. Sehingga dia punya sensitivitas yang tinggi di kehidupan masyarakatnya,” katanya.

Bagi Mu’ti, corak kepemimpinan yang peduli itu meniscayakan hidupnya memiliki pancaran rasa cinta yang tinggi terhadap masyarakat. Artinya, pemimpin yang tulus melayani masyarakat dan punya jiwa tegas serta pemberani untuk berjuang memajukan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat secara komprehensif.

“Dia memiliki kedekatan yang autentik, bukan kedekatan yang superfisial dengan masyarakat yang dipimpinnya itu. Dan tentu dia berusaha untuk bagaimana bisa memberikan dorongan, motivasi, atau melakukan pemberdayaan terhadap potensi-potensi yang ada di dalam organisasi dan di dalam kelompok yang dia memimpin,” ulasnya.

Mu’ti menyimpulkan kepemimpinan melayani kelindan dengan kepemimpinan yang memajukan. Dalam trilogi Ki Hajar Dewantara, istilah kepemimpinan itu dilukiskan sebagai Tut Wuri Handayani. Maknanya, pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang dipimpin agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

“Ketika dia di depan, dia memberikan inspirasi dan teladan. Ketika dia di tengah dia berusaha bagaimana bisa menggerakkan. Dan ketika dia dibelakang, menjadi pemimpin yang berusaha memberikan kesempatan pelbagai potensi itu dapat tumbuh dan berkembang,” tegasnya.

Mu’ti meminta untuk meniru model kepemimpinan Rasul Saw. Dia pemimpin sejati sebagai uswah hasanah. Pemimpin harus menjadi teladan terbaik, termasuk lisan dan lakunya memancarkan keteladanan yang utama.

Hadir sebagai pembicara Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anif, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria, dan Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Jamhari Ma’ruf. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Menteri Senior Pe....

Suara Muhammadiyah

22 October 2024

Berita

PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka merayakan Hari Sumpah Pemuda ke-95, Pondok Pesantre....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Kudus....

Suara Muhammadiyah

16 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyak....

Suara Muhammadiyah

20 November 2024

Berita

GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah - Pada Selasa (16/1) Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Unggulan Seman....

Suara Muhammadiyah

16 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah