YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY mengadakan Pengajian Ramadhan 1445 H pada Sabtu-Ahad (23-24/3). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lantai 9 Ruang Amphitarium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Adapun tema yang diusung "Membumikan Risalah Islam Berkemajuan untuk Membangun Keunggulan Insan."
Dalam sambutannya Ketua Panitia Andy Putra Wijaya, SEI., MSI menyampaikan pengangkatan tema tersebut tidak hanya sekadar slogan semata, tapi menjadi dasar berpikir, berperilaku, dan bertindak sehingga Islam Berkemajuan dapat hidup di kehidupan sehari-hari. Sementara dalam konteks keunggulan insan, terlebih dari sisi kaderisasi bahwa kaderisasi tidak langsung dimulai dari level yang luas, tapi dari level keluarga.
"Jadi membangun kaderisasi dimulai dari keluarga. Kemudian meluas ke masyarakat sekitar. Memang keunggulan insan tersebut harus dibangun dari keluarga," ujarnya.
Sementara, Rektor UAD Yogyakarta Prof Dr Muchlas, MT menyampaikan kebanggaannya dengan Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah telah mengeluarkan keputusan kontemporer yang sangat luar biasa dan bisa memberikan kemaslahatan bagi umat secara luas. Keputusan itu antara lain Risalah Islam Berkemajuan.
Bagi Muchlas, Risalah Islam Berkemajuan sebagai Tanfidz Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah tahun 2022. Dengan adanya Risalah Islam Berkemajuan ini, Ia meminta agar dibaca secara komprehensif dan dapat dilaksanakan secara membumi.
"Saya kira ini harus terus kita bumikan. Karena tidak mudah menderivasi bahkan membaca sendiri. Saya membaca Risalah Islam Berkemajuan sudah berkali-kali. Tapi tingkat pencapaiannya baru 30-40 persen. Apalagi melaksanakannya karena bahasanya sangat melangit (tingkat tinggi). Maka harus di derivasi," ujarnya.
Maka dari itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini meminta untuk bersama-sama mempelajari Risalah Islam Berkemajuan. Sebab Risalah Islam Berkemajuan memuat isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal yang berisi berbagai rekomendasi dari Muhammadiyah.
"Jadi ini forum yang sangat baik sekali. Karena dari sini saya kira bisa mempelajari bersama. Dan yang terpenting adalah bisa mengimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu dalam ranah keluarga, masyarakat sekitar, amal usaha yang kita miliki, dan sampai kepada ranah bangsa dan negara," tandasnya.
Sementara, Ketua PWM DIY Dr HM Ikhwan Ahada, SAg., MA mengatakan bahwa Risalah Islam Berkemajuan merupakan kristalisasi dari dokumen keputusan resmi Persyarikatan. Selain itu menjadi sebuah artefak kekayaan Persyarikatan yang dibangun dari konsep mendasar Muhammadiyah.
"Jadi, ini menyatu dalam Risalah Islam Berkemajuan. Kita semua yakin Islam ini yang akan mengantarkan umat yang menjadi umat yang memiliki peradaban tinggi. Syaratnya jika Islam ditunaikan dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
Ikhwan mengatakan dalam realitanya masih terus melakukan pergumulan. Memang tidak sekali jadi dalam usaha mengaktualisasikan Islam Berkemajuan, tapi butuh proses panjang. Terlebih lagi dalam ikhtiar membangun keunggulan insan.
"Ini harus kita pacu, sehingga bisa mengejar legalitas agama. Karenanya di baris kedua, 'Membangun Keunggulan Insan' sebagai upaya PWM DIY menjadi umat yang selektif, komparatif, dan kompetitif sekaligus," tutur Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini. (Cris/Zahwa)