BANTUL, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamanan, Banguntapan, Bantul menyelenggarakan pengajian rutin setiap Ahad Wage, masyarakat menyebutnya selapanan. Kegiatan tersebut bertempat di Joglo KH. Ahmad Dahlan, kompleks yang sedang dibangun pusdiklat Haji dan Umrah dekat kampus UAD, Jl. Ringroad Selatan. Ahad (28/1).
Kali ini hadir sebagai narasumber, Dr. Untung Cahyono yang menyampaikan materi tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Adapun setelah menyampaikan beberapa tanggungjawab Persyarikatan dalam membina perikehidupan warganya, baik dalam lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, mengelola organisasi, berbisnis, mengembangkan profesi, melestarikan lingkungan dan sebagainya. Salah satu point yang ditekankan dalam pengajian tersbebut ialah mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berkaitan dengan itu, mengingat sebentar lagi bangsa Indonesia akan ada hajat besar, yakni memilih Presiden dan wakil presiden, serta calon legislatif, maka masyarakat perlu mempertimbangkan dengan baik siapa yang akan diberikan amanat untuk menjadi pemimpin. Pertimbangan yang perlu dilakukan oleh masyarakat, antara lain dalam aspek memiliki tidaknya sifat sidik, amanah, tabligh dan fathonah pada masing-masing calon.
Keempat sifat tersebut oleh Prof. Syafii Antonio diulas secara mendetail hingga masing-masing menjadi satu buku. Lebih lanjut, Dr. Untung menerangkan bahwa sidik artinya benar, tidak hanya perkataannya yang benar. namun perbuatanya juga benar. Orang yang memilikinya antara lain memiliki integritas dan kejujuran.
Berikutnya, amanah yaitu benar-benar dapat dipercaya, jika suatu urusan diserahkan kepadanya. Indikatornya antara lain adil, berkomitmen tinggi, sehat emosional, fisik dan mental.
Kemudian, tabligh atau dapat menyampaikan suatu informasi yang berdasarkan fakta, dengan komunikasi yang baik sehingga dapat meyakinkan semua orang. Indikatornya antara lain mampu bekerjasama, memberikan motivasi dan inspirasi bagi orang lain, dapat berkomunikasi dengan lancar, baik di tingkat akar rumput sampai internasional. Juga memberi misi dan target, serta mampu menjadi role model bagi warganya.
Lalu fathonah yang artinya cerdas, dapat memberikan pembelajaran pada diri sendiri dan orang lain. Orang seperti ini memiliki orientasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pandai bermusyawarah, mampu memberikan solusi atau menjadi problem solver, serta tawakkal. Juga yang tidak kalah pentingnya ialah memiliki tauhid yang lurus. (Diyan)