Klaten, Suara Muhammadiyah – Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Klaten menggelar pengajian tarjih bertema “Sifat-sifat Yahudi dalam Al-Qur’an” di lapangan SMAN 1 Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah. Acara ini dimulai bakda Salat Jumat yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah se-Kabupaten Klaten. Pengajian kali ini terbagi kepada dua sesi, pertama, menelaah sifat-sifat Yahudi dalam al-Qur’an. Kedua, pemahaman “muflis” dalam hadis.
Pada sesi pertama, Ustaz Lukman Hakim, Lc., M.Ag sebagai penceramah mengupas berbagai sifat yang dikaitkan dengan kaum Yahudi menurut al-Qur’an dan hadis. Beliau mengungkapkan sifat-sifat tersebut antara lain: Pertama, Syirik dalam Ibadah, berdasarkan QS. At-Taubah [9]: 30-31, kaum Yahudi menyekutukan Allah dengan meyakini bahwa Uzair adalah putra Allah dan menjadikan kuburan para nabi sebagai tempat ibadah; Kedua, Memerangi Para Nabi dan Orang-orang Saleh – QS. Al-Baqarah [2]:61 menyoroti bahwa kaum Yahudi seringkali membunuh para nabi dan orang saleh tanpa alasan yang benar.
Ketiga, Merahasiakan Ilmu dan Membolak-balikkan Kebenaran, dalam QS. Al-Baqarah [2]:146 menyebutkan bahwa Yahudi menyembunyikan kebenaran mengenai kenabian Rasulullah. Keempat, Berpecah-belah. dalam QS. Al-Hasyr [59]:14 menggambarkan bahwa kaum Yahudi tidak bersatu dan selalu berpecah-belah. Kelima, Risywah/Menyuap, dalam QS. Al-Maidah [5]:42 menyebut mereka sebagai kelompok yang suka menyuap dan makan yang haram. Keenam, Munafik, dalam QS. Ali Imran [3]:72 menuduh mereka sebagai kaum yang berpura-pura beriman dan kemudian kufur. Ketujuh, Hasad, dalam QS. Al-Baqarah [2]:109 menyebutkan sifat iri dan dengki terhadap Nabi Muhammad saw.
Adapun kedelapan, Arogan dan Sombong, dalam QS. Al-Baqarah [2]:111 menyoroti klaim mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan. Kesembilan, Bakhil, dalam QS. An-Nisa [4]:37 mencatat sifat bakhil mereka dalam membelanjakan harta di jalan kebaikan. Kesepuluh, Keras Kepala dan Ngeyel, dalam QS. Al-Baqarah [2]:145 menggambarkan sikap keras kepala mereka. Kesebelas, Suka Berbuat Rusak, Menyebar Fitnah, dan Peperangan, dalam QS. Al-Maidah [5]:64 menuduh mereka sering membuat kerusakan. Kedua belas, Serakah, Tamak, dan Ambisius Terhadap Dunia, dalam QS. Al-Baqarah [2]:96 menyebut mereka sebagai manusia yang paling tamak terhadap kehidupan dunia.
Pengajian dilanjutkan dengan sesi kedua pada pukul 14.50 WIB oleh Ustaz Muhammad Shobri, Lc yang membahas mengenai hadis tentang “muflis” atau orang yang bangkrut menurut pandangan Islam. Hadis yang dikutip dari riwayat Muslim menyatakan bahwa:
“Orang yang bangkrut dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, shaum dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci, menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim: no. 59 [2581]).
Pengajian sempat terjeda pada pukul 15.02 WIB karena kemunculan ular di area jamaah perempuan. Namun, panitia berhasil menjinakkan ular tersebut sehingga acara bisa dilanjutkan setelah kondisi kembali kondusif. Salat Asar berjamaah dengan imam Ustaz Arif Munandar, Lc, dan pengajian dilanjutkan oleh Ustaz Muhammad Shobri.
Pengajian ini diharapkan mampu memberikan pencerahan kepada umat Islam mengenai sifat-sifat buruk yang harus dihindari dan pentingnya menjaga akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini juga diharapkan bisa menjadi ajang refleksi bagi jamaah untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. (Farhan)