Pengalaman Berharga Tinggal Bersama Warga Ranting Muhammadiyah Beji

Publish

7 November 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1570
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Live In Society Siswa SMA Muhammadiyah PK Kottabarat

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Selama 3 hari, yakni hari Kamis - Sabtu tanggal 2 – 4 Nopember 2023, SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta membawa siswa-siswi kelas X berkegiatan bersama masyarakat Beji, Kecamatan Tulung,Klaten. Kegiatan yang dinamai “Live In Socity” ini secara konseptual adalah kegiatan yang mendorong siswa mampu untuk memberikan kontribusi positif untuk pengembangan sosial kemasyarakatan.  Harapannya, siswa tumbuh menjadi pribadi yang siap memberikan kontribusi dan solusi (problem solver) bagi lingkungan masyarakat.

Desa Beji dipilih bukan karena tanpa sebab, desa ini memiliki ciri dan karakter sosial kemasyarakatan yang unik. Di desa ini, terdapat ranting Muhammadiyah yang tergolong dinamis dalam gerakan dakwah. Gerakan keilmuan melalui pengajian rutin, gerakan sosial ekonomi kesejahteraan melalui Lazismu, pemanfaatn wakaf untuk kemaslahatan masyarakat sampai pada pengelolaan Amal Usaha Pendidikan seperti TK, MIM dan dalam perencanaan (baru proses) pembangunan pondok pesantren menjadi aktivitas yang terlihat di ranting Muhammadiyah Beji.

Informasi terkait seluk beluk karakteristik masyarakat dan program pemberdayaan kesejahteraan saya peroleh dari hasil wawancara bersama Arif, dia adalah salah satu pengurus sekaligus Takmir Masjid At- Taqwa. Hasil wawancara  saya rekam dan kemudian saya upload di channel youtube talkMu. Arif merupakan warga asli dan lulusan pondok pesantren yang merasa terpanggil untuk membangun desanya dari sisi sosial kemasyarakatan. Ia menyadari bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat desa Beji masih dalam kategori menengah kebawah. Dan ini menjadi salah satu motivasi dia untuk membangun kualitas hidup masyarakat dari segi religious dan kesejahteraan.

Dalam penuturan Arif, karaktristik masyarakat desa Beji dalam hal ukhuwah dan gotong royong sangat menonjol. Keunggulan karakteristik ini dimanfaatkan oleh pengurus ranting dan takmir untuk membuat gerakan (program) dakwah, sosial ekonomi, dan kesejahteraan, serta dalam implementasinya para pengurus menunjukkan suri teladan bagi masyarakat. Gerakan yang di awali dari Masjid ini berupa gerakan ilmu. Ini dilakukan dengan menyelenggarakan pengajian rutin. Arif menceritakan bahwa ada 4 masjid di wilayah ini dan pengurus takmir saling berkoordinasi dalam pelaksanaan kajian. Mereka bersepakat dalam hal kajian ada satu waktu di ahad pagi, pengajian dipusatkan di masjid Jami At-Taqwa. Dengan demikian, masjid di desa ini saling terintegrasi dalam memenuhi kebutuhan Masyarakat dalam ilmu pengetahuan dan agama. Dengan koordinasi yang terjalin baik, akan terhindar dari egosentris dalam pengelolaan masjid, ujar Arif.

Gerakan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga menjadi perhatian ranting serta takmir masjid. Adanya gerai lazismu di masjid menjadi motor penggerak roda sosial ekonomi dan kesejahteraan. Sawah pertanian hasil dari wakaf jamaah pun dimanfaatkan secara baik oleh lazismu. Warga diberikan bibit padi maupun bibit jagung secara gratis untuk ditanami di sawah-sawah wakaf, dimana hasil panen pihak lazismu mengedukasi masyarakat terkait zakat pertanian yang hasil pengumpulan zakat pertanian akan dikumpulkan di gudang lumbung pangan.  

Gudang lumbung pangan ini berfungsi sebagai tempat stok pangan, yang suatu saat akan dibagikan secara gratis kepada warga yang membutuhkan. Demikian gambaran pola Gerakan sosial ekonomi kesejahteraan yang dikelola ranting dan takmir Masjid. Selain itu, pihak ranting juga berhasil mengumpulkan dana dan membeli mobil ambulance gratis yang peruntukkannya membantu masyarakat yang sedang sakit untuk berobat di tempat yang layak. Program layanan sosial ekonomi serta peningkatan kesejahteraan bagi warga ini dalam rangka dakwah serta implementasi semangat al-maun dan tolong menolong terhadap sesama.

Program Live In Society

Program “Live In Society” merupakan program yang diperuntukan bagi siswa kelas X di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Seperti yang telah disampaikan diawal tulisan, bahwa program ini bertujuan untuk menumbuhkan empati, semangat membantu dan melayani, serta mampu memberikan kontribusi manfaat nyata bagi peningkatan kehidupan masyarakat. Di tahun 2023 ini, pilihan berkegiatan bersama masyarakat di desa Beji diambil dengan pertimbangan asas manfaat dan proses pembelajaran riil pada diri siswa. 

Sebelum membicarakan asas manfaat, saya akan mendeskripsikan terlebih dahulu tentang ragam kegiatan siswa dalam program ini. Dengan mengusung tema “Menjalin Silaturahmi dan Berfilantropi dalam Indahnya Kearifan Lokal Desa Beji”, siswa melaksanakan beberapa program pemberdayaan seperti Gerakan PK Mengajar, Gerakan PK Mengaji, Gerakan Perpustakaan Desa, Gerakan Bazar Murah, Gerakan Cek Kesehatan Warga, Gerakan Bakti Sosial, Gerakan Pengajian Akbar dan Persembahan hiburan dari siswa untuk warga. 

Dalam gerakan PK mengajar, siswa mengajar di sekolah MIM Beji. Siswa langsung membantu pembelajaran dan ikut mengajar di depan kelas. Pengalaman ini sebagai pembelajaran kepada siswa tentang pentingnya Gerakan ilmu dalam membangun kualitas manusia. Termasuk Gerakan mengaji dan pengajian akbar, siswa terjun langsung mengajar anak-anak TPA di masjid sekaligus menata perpustakaan TPA dengan menambah koleksi buku serta perbaikan ringan fasilitas perpustakaan. Pun, dalam kegiatan pengajian akbar untuk Masyarakat, siswa menjadi panitia pelaksanaan pengajian. Ini sebuah pembelajaran tentang Gerakan ilmu pada siswa kami.

Dalam gerakan cek kesehatan, bakti sosial,dan bazar murah siswa pun berperan serta dan terlibat secara langsung dalam pengorganisasian kegiatan. Cek Kesehatan yang bekerjasama dengan lazismu dan MDMC Solo dilakukan kepada warga sekitar. Termasuk kegiatan bazar berupa penjualan pakaian pantas pakai yang dijual murah kepada Masyarakat, dimana hasil penjualan disumbangkan secara langsung kepada lazismu setempat. Ini memberikan pembelajaran kepada siswa bahwa gerakan pemberdayaan sosial ekonomi  penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Tidak lupa pula para siswa mempersembahkan perform hiburan, ini sebuah isyarat bahwa masyarakat harus senang, terhibur dan bahagia. Jadi, program “Live In Society” ini mengajarkan kepada siswa kami tentang gerakan ilmu,gerakan sosial ekonomi, gerakan filantropi, dan gerakan dakwah yang mencerahkan dan menggembirakan penting dilakukan.

Akhirnya, dari program yang menerjunkan langsung siswa pada sebuah realita kehidupan masyarakat dan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan dengan desain program yang dilakukan, memberikan pengalaman berharaga bagi siswa. Sebuah pengalaman yang memberikan makna tentang dakwah berkemajuan. Dakwah mencerahkan dan menggembirakan, dipraktekkan secara langsung oleh siswa kelas X SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat yang bekerjasama dengan ranting Muhammadiyah Beji. Semoga ikhtiar ini, mampu mencetak kader-kader Muhammadiyah yang beretos al-maun dan al-ashr. (Hendro Susilo)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Pendekatan akreditasi pesantren Muhammadiyah tidak hanya mengara....

Suara Muhammadiyah

29 June 2024

Berita

GORONTALO, Suara Muhammadiyah - Dalam menjalankan misi UMGO Peduli pada korban banjir di Provinsi Go....

Suara Muhammadiyah

12 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammad....

Suara Muhammadiyah

31 March 2024

Berita

JEMBRANA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Jembrana menggel....

Suara Muhammadiyah

29 June 2024

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah - Eco Bhinneka regional Banyuwangi kembali mengadakan “Bes....

Suara Muhammadiyah

10 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah