Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Edutainment dan Problem Solving

Publish

14 May 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
66
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Oleh: Nur Ngazizah, Dosen PGSD UM Purworejo

Pendidikan abad ke-21 yang menuntut pembelajaran bermakna, interaktif dan kontekstual. Dosen PGSD dan tim penelitian dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, melakukan penelitian untuk mengembangkan bahan ajar inovatif untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), khususnya materi magnet di kelas 5 sekolah dasar berbasis edutainment dan problem solving. Penelitian ini diketuai oleh Nur Ngazizah.

Harapannya penelitian ini mampu untuk meningkatkan minat belajar murid serta melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Penelitian ini membuat produk bahan ajar yang berupa modul pembelajaran, multimedia interaktif, komik edukatif, dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), media ajar ini dibuat supaya menarik perhatian murid dan pada saat pembelajaran tidak membuat murid cepat bosan dan lebih menyenangkan namun tetap membuat murid untuk berpikir kritis. 

Edutainment sendiri merupakan pendekatan yang bertujuan untuk menyampaikan pembelajaran melalui hiburan. yaitu media seperti animasi, cerita bergambar, hingga permainan edukatif, murid diharapkan terlibat aktif dan merasa senang dalam proses pembelajaran. Lalu pada pendekatan problem solving untuk menciptakan dan menanamkan kemampuan murid dalam menyelesaikan masalah nyata secara sistematis, logis, dan reflektif.

Dua pendekatan ini relevan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis proyek dan penguatan karakter murid melalui eksplorasi dan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation), yang merupakan kerangka kerja sistematis dan terstruktur dalam merancang bahan ajar.

Tahap awal, Analysis, penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kebutuhan murid dan kendala  pembelajaran magnet di sekolah dasar. Beberapa murid mengalami kesulitan saat memahami materi magnet seperti gaya tarik pada magnet, medan magnet dll. karena pendekatan yang masih bersifat teoritis maka dari itu dilakukan penelitian ini untuk membuat murid lebih paham dan pada saat pembelajaran menggunakan metode yang menyenangkan.

Pada tahap Design, tim peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk memadukan kegiatan yang membangkitkan rasa ingin tahu, penyajian konsep melalui animasi, serta soal-soal yang berbasis problem solving dalam LKPD (Lembar Kerja Peseta Didik). Tahap Development melibatkan pembuatan atau penyusunan bahan ajar, yang kemudian divalidasi oleh ahli materi dan media. Validasi ini penting untuk menjamin ketepatan isi materi serta kesesuaian bahan ajar dengan karakteristik murid di sekolah dasar.

Implementasi dan evaluasi dilakukan dengan uji coba yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Purworejo dengan melibatkan 15 murid kelas 5. Proses implementasi dilakukan untuk uji efektivitas awal. Murid mengikuti pembelajaran magnet menggunakan modul pembelajaran, multimedia, komik, dan LKPD yang telah dikembangkan.

Selama implementasi, mahasiswa berperan sebagai fasilitator yang membimbing murid menemukan konsep melalui diskusi kelompok dan pemecahan masalah. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui post test, angket respon, dan observasi keterlibatan murid.

Hasilnya, seluruh instrumen evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep, keterlibatan belajar, serta keterampilan berpikir kritis dan reflektif murid. Validasi ahli juga menyatakan bahwa bahan ajar memenuhi kriteria “sangat layak” untuk digunakan dalam pembelajaran.

Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Pemahaman konsep meningkat secara signifikan setelah penggunaan bahan ajar berbasis edutainment dan problem solving. (2) Keterlibatan murid meningkat, terbukti dari antusia murid dalam berdiskusi dan bertanya. (3) Motivasi belajar meningkat, murid merasa pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.

(4) Keterampilan problem solving meningkat, murid dapat mengaitkan konsep magnet dengan kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan magnet dalam rumah tangga misalkan pada pintu kulkas dan pada dompet yang ada magnetnya. (5) Guru juga merasa terbantu dengan bahan ajar yang tersedia karena memudahkan dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas.

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, tetapi juga menjadi fasilitator yang mengarahkan murid dalam membangun pengetahuan. 

Pengembangan bahan ajar modul pembelajaran, komik, multimedia, dan LKPD sangat efektif untuk mendukung pembelajaran. Salah satu hal paling terlihat dari penelitian ini adalah penggabungan berbagai jenis media pembelajaran yang bervariasi. Modul pembelajaran yang berisikan materi-materi yang mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang sederhana, komik yang berisikan gambar-gambar dan cerita yang melibatkan konsep magnet.

Multimedia berisi animasi dan materi magnet, dan LKPD didesain untuk mengajak murid berpikir kritis dengan menyelesaikan persoalan nyata berdasarkan pengalaman sehari-hari, dan juga soal-soal yang berbasis edutainment. Media-media ini saling melengkapi untuk membangun lingkungan belajar yang aktif, menyenangkan, dan penuh tantangan. Suasana kelas menjadi hidup dan tidak hanya pembelajaran yang menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak gampang bosan, serta mendorong pembelajaran yang aktif.

Penelitian ini memberikan saran agar sekolah dasar mulai mencoba menerapkan pendekatan edutainment dan problem solving dalam menyusun bahan ajar. Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga ikut mengembangkan kemampuan penting seperti kerja sama, komunikasi, dan kreativitas.

Hasil dari penelitian ini bisa menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, seperti penyusun kurikulum dan pengambil kebijakan, untuk membuat strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.

Melalui pendekatan ini, pembelajaran yang tadinya dianggap sulit dan membingungkan seperti konsep magnet bisa dijelaskan dengan cara yang lebih menarik, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam pendidikan bisa dimulai dari ruang kelas dasar dan dapat membawa dampak besar dalam pembelajaran IPAS di Indonesia.

Dalam penerapannya, tentu masih ada beberapa kendala yang dihadapi, misalnya waktu pelaksanaan yang terbatas, kemampuan guru dalam menggunakan media digital yang belum merata, serta perlunya pelatihan lanjutan agar guru bisa lebih siap. Namun, hambatan-hambatan ini bisa diatasi dengan cara melibatkan guru secara aktif sejak awal proses pengembangan bahan ajar, serta memberikan pelatihan teknis yang mudah dipahami sesuai kebutuhan. 

Dari sisi murid, penggunaan media belajar yang beragam sangat membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. Murid di jenjang sekolah dasar biasanya punya cara belajar yang berbeda-beda ada yang lebih mudah paham lewat gambar, suara, atau dengan melakukan aktivitas secara langsung.

Dengan adanya modul pembelajaran, komik, multimedia, dan LKPD yang dirancang dengan berbasis edutainment dan problem solving, murid jadi bisa belajar sesuai dengan cara yang paling cocok untuk mereka. Cara ini bukan hanya mereka lebih paham materi, tapi juga bisa meningkatkan rasa percaya diri serta kemampuan mereka untuk menyampaikan pendapat dan menjelaskan apa yang mereka pahami.

Keberhasilan dari penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kerja sama antara guru, peneliti, dan pihak-pihak terkait sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Ketika semua pihak terlibat sejak awal mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan maka hasilnya bukan hanya menjadi tanggung jawab satu orang, tapi merupakan upaya bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Penelitian ini mendapatkan dana hibah dari LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo, semoga dengan penelitian ini dapat berkontribusi untuk pembelajaran menyenangkan dan bermakna sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ramadhan: Kenangan Indah yang Harus Dipertahankan Oleh: Ir. H. Amir Hady, Sekretaris Pimpinan Wilay....

Suara Muhammadiyah

14 April 2025

Wawasan

Pemerintahan Bukan Tempat untuk Memamerkan Kekuasaan Oleh: Immawan Wahyudi, Dosen FH UAD Salah sat....

Suara Muhammadiyah

7 August 2024

Wawasan

Oleh: Bahrus Surur-Iyunk Agaknya kita yang telah menjalani Ramadhan beberapa hari ini harus menguku....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Wawasan

Muhammadiyah dan Indonesia Emas 2045 Oleh: Amrullah, Dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahl....

Suara Muhammadiyah

21 May 2024

Wawasan

Urusan Makan Sebab Jalan Kesalehan atau Kezaliman Sosial Arief Juniarto: Dosen Institut Teknologi S....

Suara Muhammadiyah

14 January 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah