YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Fakultas Studi Islam dan Peradaban (FSIP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kebijakan dan Arah Pengembangan Program Studi dalam Bidang Studi Islam (Islamic Studies) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia” pada Kamis–Jumat, 11–12 September 2025. Kegiatan berlangsung di ruang sidang FSIP UMY dengan menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi dan pejabat Kementerian Agama RI.
Dua narasumber utama dalam FGD ini adalah Dr. Ahmad Arifi, M.Ag., Sekretaris Koordinator Perguruan Tinggi Islam Swasta (Kopertais) Wilayah III DIY, serta Dr. Imam Bukhori, M.Pd., Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Dalam paparannya, Dr. Ahmad Arifi menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan yang mencakup keseluruhan proses akademik, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pengembangan jabatan fungsional dosen. Ia juga menyinggung kebijakan di tingkat Kopertais yang berada di bawah Kementerian Agama serta peran LLDIKTI di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Menurutnya, sinergi regulasi dan kelembagaan menjadi kunci agar program studi Islam dapat berkembang secara berkelanjutan.
Sementara itu, Dr. Imam Bukhori menekankan arah kebijakan Kementerian Agama dalam pengembangan akademik di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Ia menegaskan bahwa penguatan kurikulum, peningkatan mutu dosen, serta pengembangan riset merupakan strategi penting untuk mendorong daya saing PTKI di tingkat nasional maupun internasional. Lebih jauh, ia mengingatkan tanggung jawab besar para akademisi, yakni tidak hanya mencerdaskan bangsa tetapi juga menanamkan nilai moral dan etika pada peserta didik yang sangat dibutuhkan di era saat ini.
FGD ini turut dihadiri oleh Prof. Faris Al Fadhat, M.A., Ph.D., Wakil Rektor bidang Pengembangan Universitas dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY, serta Dekan, pimpinan, dan dosen FSIP UMY. Dalam sambutannya, Prof. Faris menegaskan bahwa UMY melalui FSIP berkomitmen berkontribusi dalam pengembangan keilmuan Islam yang moderat, dinamis, dan adaptif terhadap perkembangan global, tapi tidak meninggalkan nilai-nilai dasar keislaman.
Sementara itu, Nurwanto Ph.D, selaku Dekan FSIP UMY dalam sambutannya menegaskan bahwa FGD ini menjadi momentum penting bagi fakultas untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam pengembangan program studi. Menurutnya, fokus FSIP ke depan adalah memperkuat keilmuan Islam melalui pendirian dan pengembangan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta arah perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, FSIP diharapkan dapat menjadi pusat pengkajian Islam yang unggul, berorientasi pada kemajuan ilmu sekaligus relevan dengan konteks sosial.
Selain menjadi forum akademik, diskusi ini juga dimaksudkan sebagai langkah awal pendirian beberapa program studi baru di lingkungan FSIP UMY, baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3. Dengan hadirnya program-program baru tersebut, FSIP UMY diharapkan semakin memperkuat perannya dalam mencetak generasi cendekiawan Muslim yang berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini ditutup dengan penyerahan plakat kepada narasumber dan sesi foto bersama. Melalui FGD ini, FSIP UMY berharap dapat merumuskan strategi pengembangan program studi yang visioner, sehingga mampu memperkuat peran perguruan tinggi Islam dalam membangun peradaban bangsa sekaligus menjawab tantangan global di bidang pendidikan Islam.
