MEDAN, Suara Muhammadiyah - Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar seminar terkait investasi keuangan syariah. Program seminar sebagai upaya penguatan literasi Syariah itu diiikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara dan Aceh. Seminar yang berlangsung di Kampus UMSU itu dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Muhammad Qorib MA.
UNSIS 2024, UMSU National Shariah Investment Seminar yang mengusung tema: Kesempatan Merdeka Financial melalui investasi Syariah itu menghadirkan narasumber M. Pintor Nasution dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Vice President Tiger Warrior PT MayBank Sekuritas Indonesia Sumut Doni Setiawibowo, Owner Ngerti Saman, Fisca Dewi Choirina Management My Bank Syariah.
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMSU Dr. Muhammad Qorib memberi apresiasi atas terlaksananya seminar nasional terkait dengan investasi keuangan syariah. Harapannya, penguatan literasi keuangan Syariah ini dapat memberi pemahaman yang baik bagi mahasiswa sebagai generasi GEN-Z.
Muhammad Qorib menjelaskan perkembangan FAI-UMSU memiliki program studi yang seluruhnya terakreditasi A, yakni Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Manajemen Bisnis Syariah, Program Studi Per-Bankan Syariah dan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Terakhir, FAI UMSU membuka Prodi Ilmu Falak. Tiga prodi FAI UMSU sudah meraih akreditasi Unggu.
Saat ini FAI-UMSU gencar melakukan program internasionalisasi kebeberapa negara melalui program KKN. Misalnya melaksanakan KKN ke Timur Tengah, Kamboja, Thailand dan Malaysia. Internasionalisasi Kampus UMSU menjadi visi UMSU untuk menjadi UMSU sebagai kampus World Class University, kampus dengan akreditasi internasional.
Muhammad Qorib berharap mahasiswa FAI UMSU dapat terus membangun jejaring dan kolaborasi dengan banyak pihak, akan lebih baik kalau kolaborasi dilakukan berskala internasional. ” Sesungguhnya Kota Medan telah membangun kolaborasi perdagangan secara internasional terutama China. Di Medan ada peninggalan China yang sarat sejarah seperti Rumah Tjong A Fie dan Kota Tuna Cina di kawasan Medan Utara,” sebut Muhammad Qorib,
Tensi Geopolitik dan Konflik Timur Tengah
Sementara itu, Kepala OJK Sumatera Utara Khoirul Muttaqin dalam paparannya menjelaskan peta geopolitik dan peta ekonomi secara nasional. Khoirul Muttaqin menjadi pengawas OJK di lima provinsi, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
Kepada mahasiswa yang hadir mayoritas dari program studi perbankan syariah itu, Muttaqin berharap dapat aktif melakukan pemantauan dan kajian seputar geopolitik dan ekonomi Indonesia hari ini. Isu nasional yang seksi hari ini, kata Muttaqin adalah pelemahan rupiah. Kondisi ekonomi Indonesia dan nilai mata uang rupiah sangat terkait dengan tensi geopolitik, khususnya Amerika Serikat dan China. ” Selama ini guncang ekonomi global terjadi disebabkan oleh konflik Ukraina dan Rusia dan kini konflik memanas di Timut Tengah, khususnya Israel dan Palestina yang menyeret keterlibatan negara tetangga disekitar.
Terkait dengan isu pasar modal di Indonesia, Muttaqin menyebut adalah terjadinya penurunan index minus 4 sampai 5 persen, tapi kondisi pasar modal Indonesia masih cukup stabil. “Penurunan index pasar modal sangat terpengaruh oleh kondisi global,” kata Muttaqin. Pimpinan OJK Sumbagut itu berharap kepada kelompok studi pasar modal harus tau dan paham pergerakan pasar modal di tanah air
Di tengah melambatnya ekonomi global, kondisi, kondisi pasar modal walaupun terjadi penurunan kondisinya cukup stabil. Itu dapat dicermati dari pengumpulan dana di pasar modal dari IPO (Indonesia Public Offering) dari tahun ke tahun cukup stabil yakni sekitar 200 sampai 300 triluan dan pada tahun 2024 hingga April sudah diperoleh dana dipasar modal sekitar 70 triliun. Itu artinya pasar modal Indonesia masih stabil dan banyak pihak yang berharap pada pasar modal.
Khorul Muttaqin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Senimar Internasional terkait investasi pasar modal Syariah. Diharapkan dengan seminar ini, literasi terkait pasar modal itu akan dipahami lebih baik.
Seminar Internasional Shariah Investment ditandai dengan berlangsung diskusi yang menarik. Diskusi dipandu oleh pandu oleh moderator Khairunnisa SE.I, MM (Dosen Fakultas Agama Islam) yang melibatkan pakar dan pelaku pasar modal, seperti M. Pintor Nasution dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Vice President Tiger Warrior PT MayBank Sekuritas Indonesia Sumut Doni Setiawibowo, Owner Ngerti Saman, Fisca Dewi Choirina Management My Bank Syariah.
Seminar ditandai dengan penyerahan cinderama kepada nara sumber oleh Dekan Fakultas Agama Islam Muhammad Qorib. (Syaifulh/ Diko)