PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah - Kerja Kepala Madrasah (K3M) MTs Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga memandang penting para guru di masing-masing MGMP memiliki kemampuan menyusun soal dengan baik dan benar. Sehingga produk soal yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan perkembangan peserta didik.
Guru dapat menulis soal merupakan keharusan, sebab salah satu tahapan proses belajar mengajar adalah penilaian. Hal ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Masalah ini cepat direspon oleh Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) MTs Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga dengan melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Asessmen Madrasah Berbasis Komputer (AMBK) bagi para guru 17 mata pelajaran yang tergabung dalam MGMP.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, setiap Sabtu. Dimulai Sabtu (20/1) dan Sabtu (27/1). Tempat pelatihan di Rumah Makan Mbah Badrun Purbalingga.
Pemateri kegiatan ini adalah Dra. Dyah Kusmiarti. Beliau merupakan tim penyusun instrumen numerasi MTs AKMI 2021 dan tim reviewer instrumen numerasi MTs AKMI 2022. Pemateri kedua Heni Tria Kurniasih, S.Pd. Heni merupakan tim penyusun instrumen literasi sains AKMI 2023 dan tim penyusun naskah best practice desiminasi hasil AKMI 2023.
Sambutan ketua K3M MTs Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga, Siswogo, S.Si., M.Pd., menyampaikan bahwa program peningkatan kualitas SDM sangat penting, sebab jika berkualitas, maka akan dipercaya masyarkat.
Jika sudah mendapatkan kepercayaan, maka PPDB sukses. Jika PPDB sukses maka kesejahteraan guru meningkat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua Majelis Dikdasmen PDM yang diwakili oleh anggota majelis dikdasmen Aman Musthofan, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya, Aman menyampaikan, kegiatan ini sangat strategis. Jangan lupa tata tulis dan penggunaan kata, yang mudah dipahami oleh para siswa. Selanjutnya disampaikan, membuat instrumen soal yang kebiasaan salah jangan diteruskan, contoh soal dulu baru kisi-kisi. Tata tulis dan typo tidak diulang-ulang, soal kekinian tapi yang rasional. (AP)