TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah senantiasa menempatkan kesejahteraan dosen dan staf sebagai prioritas dalam pengelolaan pendidikan tinggi. Terkait keterlambatan pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah turut mengambil sikap untuk mengatasi masalah ini.
Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si, menyampaikan tanggapan terkait keterlambatan pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) dosen dan staf di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Dalam pernyataan resmi, Majelis Diktilitbang menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk menjaga kesejahteraan dosen dan karyawan sebagai bagian dari tata kelola pendidikan tinggi yang profesional dan berkelanjutan. "Gaji bulanan tetap terbayarkan. Namun, kami memohon maaf atas keterlambatan Tukin yang rapel. Situasi ini menjadi perhatian serius untuk segera diselesaikan," ujar Bambang Setiaji dalam keterangannya, Jum’at (27/12).
Sebagai langkah konkret, Majelis Diktilitbang telah membentuk tim pendamping untuk membenahi tata kelola keuangan di UMT, menerapkan prinsip Good University Governance (GUG), dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem administrasi keuangan. “Kami berkomitmen penuh memastikan hak dosen dan staf segera terpenuhi,” lanjutnya.
Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa hak-hak dosen dan staf yang tertunda akan segera dibayarkan dalam waktu dekat. Progres penyelesaian ini akan dipantau secara berkala oleh Majelis Diktilitbang.
Selain itu, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengajak semua pihak, baik dosen, staf, mahasiswa, maupun masyarakat umum, untuk mendukung proses penyelesaian ini. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus menjaga kredibilitas dan meningkatkan kesejahteraan seluruh sivitas akademika di bawah naungannya.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama semua pihak, masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, dan Universitas Muhammadiyah Tangerang akan tetap menjadi salah satu pilar utama Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkas Bambang Setiadji. (Riz)