MEDAN, Suara Muhammadiyah - Gelombang kepedulian masyarakat terus mengalir ke Sumatra pasca bencana alam yang melanda wilayah tersebut, termasuk MDMC UMP yang telah berada di lokasi bencana bersama tim MDMC Jawa Tengah sejak tanggal 7 Desember 2025. Namun di balik semangat para relawan, terdapat tantangan besar yang menghambat langkah mereka. Akses jalan yang terputus, kondisi cuaca ekstrem, serta keterbatasan sarana transportasi membuat upaya pengerahan relawana ke pos pelayanan maupun pos koordinasi menjadi terhambat. Banyak relawan harus menempuh jalur alternatif yang berbahaya, sementara distribusi logistik terpaksa dilakukan secara bertahap.
Berdasarkan laporan tim relawan MDMC UMP sejauh ini karena posyan ternyata banyak dan posyan MDMC dibangun dari nol, untuk sementara ini relawan diminta tim medis untuk bersifat mobile dengan tujuan agar bisa menjangkau beberapa posyan. Namun untuk asesmen dibutuhkan waktu 3-4 hari sedangkan tim Psikososial MDMC UMP perlu melakukan asesmen di beberapa tempat, jadi untuk tempat yg sudah didatangi baru sekali memang perlu waktu. Oleh karena itu tim psikososial belum bisa memastikan apakah penyintas tersebut memang dikatakan ringan atau sedang atau berat. Namun di tahap awal ini pasca bencana memang masih banyak warga yang susah tidur karna masih terbayang akan kejadian. Tim relawan juga sudah mempunyai data yang keluarganya menjadi bagian korban perlu untuk diperhatikan.
Kondisi tersebut menyebabkan tugas psikososial sedikit terpecah karena harus bisa fokus pada penyintas di beberapa tempat yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan untuk tim agar makin bisa menyesuaikan dalam mengatasi masalah. Oleh karena itu selain fokus pada bantuan di bidang psikososial harus tetap membantu tim medis.
Terkait dengan data korban memang tidak spesifik,karena beberapa ada yang pindah, tapi sejauh ini semua masih bisa dijangkau. Hal ini bisa dilakukan karena ada kerjasama yang kuat dengan beberapa lembaga ketika di posyan. Adapun kesiltan transportasi untuk berpindah-pindah lokasi berhubungan dengan kondisi lapangan yang susah dijangka karena dampak banjir bandang yang merusak infrastruktur.
Meski kondisi tersebut jadi hambatan operasional hari ke 4 berada di lokasi, mobil operasional ambulance MDMC Jateng sudah tiba di Padang Sidempuan. Oleh karena itu diharapkan posyan untuk para penyintas sudah bisa dimulai dan beroperasi mulai besok hari ke 5 di lokasi bencana, terutama untuk logistik dan dapur umum. Dalam kegiatan di lokasi bencana tim relawan MDMC juga dibantu oleh pengurus PDM Padang Sidempuan untuk ke lokasi utk survey calon posyan yang membutuhkan waktu minumal 2 jam sekali perjalanan.
Situasi di Sumatra menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi relawan dalam menyalurkan bantuan dan melakukan aktivitasnya. Infrastruktur rusak parah, termasuk jembatan dan jalan raya, cuaca ekstrem membuat jalur darat berbahaya untuk dilalui. Keterbatasan kendaraan khusus untuk menembus medan sulit serta komunikasi terputus di beberapa titik juga menyulitkan koordinasi. Meski penuh hambatan, semangat kepedulian tetap mengalir, menjadi harapan bagi para korban yang masih menunggu uluran tangan. (Eka)


