YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyambut kunjungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul yang dipimpin langsung oleh Konsul Jenderal, Darianto Harsono, pada Jumat sore (25/7). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Rektor, Gedung AR Fachruddin A Lantai 1, Kampus UMY ini bertujuan untuk menjalin kolaborasi di bidang akademik, dengan fokus utama pada kerja sama antara UMY dan Marmara University di Turki.
Lawatan KJRI Istanbul ini diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan, Ir. Slamet Riyadi, S.T., M.Sc., Ph.D., beserta jajarannya. Dalam kesempatan tersebut, Slamet mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan berbagai instansi di Turki merupakan salah satu kolaborasi terbesar yang dilakukan UMY ke suatu negara. Walaupun begitu, kolaborasi dengan KJRI Istanbul diproyeksikan akan menjadi kerja sama perdana yang lebih terstruktur.
“Kerja sama kami dengan instansi di Turki sangat erat, bahkan menjadi salah satu yang terbesar. Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Turki dan memiliki 12 MoU serta 3 MoA, dengan aktivitas staff and student exchange dan joint research. Ke depan, kerja sama melalui KJRI ini akan semakin erat,” ungkap Slamet.
Sementara itu, Darianto mengungkapkan bahwa meskipun UMY memiliki target kolaborasi dengan banyak universitas di Turki, langkah awal kerja sama bersama KJRI akan difokuskan terlebih dahulu dengan Marmara University.
"Walaupun UMY menargetkan kolaborasi dengan banyak universitas di Turki, kami matangkan terlebih dahulu dengan Marmara University. Namun, scope besarnya akan kami eksplorasi lebih lanjut," ujar Darianto.
Ia menekankan pentingnya fokus pada kualitas kegiatan kolaborasi, bukan hanya kuantitas universitas yang diajak kerja sama.
“Lebih baik activity space-nya bottom up, kita generate dari bawah, baru nanti ada payung besarnya," tambahnya, menjelaskan strategi kolaborasi yang efektif.
KJRI Istanbul juga mengapresiasi daftar Memorandum of Understanding (MoU) UMY dengan kampus-kampus di Turki yang sudah ada. Untuk kolaborasi di Ankara, Konsul Jenderal mengarahkan UMY untuk berkoordinasi langsung dengan Duta Besar di Ankara.
Perluas Lingkup Kerja Sama Akademik dan Budaya
Lingkup kerja sama yang akan dicanangkan antara UMY dan Marmara University mencakup beberapa aspek penting. Pertama, penguatan employability mahasiswa dengan dunia industri luar negeri, khususnya di Turki. Kedua, penguatan program joint research and teaching, yang akan mendorong pertukaran pengetahuan dan inovasi antar kedua institusi.
Kemudian kerja sama ketiga mencakup program staff dan student exchange, yang akan memberikan kesempatan bagi civitas academica untuk merasakan pengalaman belajar dan mengajar di lingkungan yang berbeda. Terakhir, program double degree yang akan memperkaya kualifikasi lulusan.
Selain bidang akademik, kerja sama juga akan merambah ranah sosial budaya. KJRI Istanbul dan UMY berencana untuk membuka corner di masing-masing kampus guna memperkenalkan budaya kedua negara. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap kebudayaan Indonesia dan Turki.
Dalam kesempatan yang sama, Konsul Jenderal Darianto Harsono juga menyampaikan rencana KJRI Istanbul untuk mengadakan simposium internasional dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-Turki. KJRI Istanbul juga akan mengundang UMY sebagai panelis dan research person dalam agenda prestisius ini.
"Kami mengundang UMY untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Undangan ini merupakan bentuk pengakuan atas peran UMY dalam pengembangan akademik dan diplomasi budaya," pungkasnya.
Kunjungan KJRI Istanbul ini diharapkan menjadi langkah awal yang kokoh bagi UMY untuk memperluas jejaring internasionalnya, khususnya di Turki, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan dan riset di Indonesia. (FU)
