Perpustakaan Artificial Intelelligence dalam Pendidikan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
97
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Perpustakaan SMA Muhi Yogyakarta bekerjasama dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Daerah Istimewa Yogyakarta dengan bangga  menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Perpustakaan Artificial Intelelligence dalam Pendidikan”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 25 September 2025 di Grha As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. 

Kegiatan diawali mulai pukul 08.30 WIB dengan pembacaan kitab suci Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Seminar Nasional ini menghadirkan keynote speaker  Ketua Majelis Pendidikan Dasar menengah dan Pendidikan Non Formal PWM DIY Achmad Muhammad M.Ag. Adapun narasumber utama dalam acara ini adalah Dr. Eng. Ir. Sunu Wibirama, S.T., M.Eng., IPM selaku dosen di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Selain itu ada pembicara kedua Dr. Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., MA. seorang dosen Ilmu Komunikasi UAD sekaligus konten creator.

Kepala SMA Muhi Drs. H. Herynugroho, M.Pd dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada sekitar 400 peserta seminar nasional ini. Kepala Sekolah mengatakan, dalam membantu berlangsungnya pengembangan literasi dan pengelolaan database perpustakaan, SMA Muhi Yogyakarta menerima bentuk partisipasi dari sekolah atau lembaga lain untuk bekerjasama dalam membangun perpustakaan yang lebih baik lagi termasuk dengan menggunakan teknologi Artificial Intelelligence. 

Ketua Majelis Pendidikan Dasar menengah dan Pendidikan Non Formal PWM DIY Achmad Muhammad M.Ag mendorong perpustakaan sekolah untuk terus mengembangkan berbagai teknologi untuk mendukung program literasi. “Melalui seminar ini diharapkan muncul gagasan membangun perpustakaan yang mampu berfungsi secara optimal bagi masyarakat dengan sistem manajeman perpustakaan yang baik dan menekankan pada tersedianya berbagai bahan bacaan yang bersifat informatif, edukatif, rekreatif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat,” ujar Achmad Muhammad M.Ag, M.M.

Dr. Eng. Ir. Sunu Wibirama, S.T., M.Eng., IPM menjelaskan bahwa Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Pemateri mendorong perpustakaan agar mengembangkan AI generatif. AI generatif adalah jenis kecerdasan buatan yang dirancang untuk menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, musik, atau bahkan video, berdasarkan data yang telah dipelajarinya. AI generatif merujuk pada teknologi kecerdasan buatan yang dirancang untuk menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, musik, atau bahkan kode, berdasarkan pola dan data yang telah dipelajari.

Berbeda dengan AI tradisional yang biasanya fokus pada analisis data atau pengenalan pola, AI generatif dapat menciptakan karya kreatif yang seolah-olah dibuat oleh manusia. Teknologi ini menggunakan model seperti jaringan saraf generatif adversarial (GAN) atau model pembelajaran mendalam lainnya untuk "memahami" data yang ada, kemudian menghasilkan output yang orisinal dan relevan. Aplikasi AI generatif sangat luas, mulai dari pembuatan karya seni digital, penulisan otomatis, hingga pengembangan desain produk atau bahkan pembuatan obat-obatan.. 

Menurutnya Penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bukan untuk menggantikan pustakawan secara keseuluruhan. Memang dalam kenyataanya ada beberapa kegiatan kepustakawanan yang sudah digantikan oleh teknologi informasi, bakan kadang menjadi yang mendominasi pekerjaan di perpustakaan. Penggunaan artificial intellligence berfungsi untuk membantu pustakawan dalam melakukan aktifitas kepustakawan,terkadang pustakawan menghadapi pekerjaan yang cukup banyak dalam durasi waktu terbatas, sehingga artificial intellligence bisa menjadi alat bantu. artificial intelligence sangat membantu dan memudahkan program perpustakaan untuk meningkatkan literasi peserta didik dan warga sekolah secara umum. 

Dr. Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., MA. seorang dosen Ilmu Komunikasi UAD menjelaskan Budaya membaca digital di kalangan Generasi Z menunjukkan pergeseran signifikan dari tradisi membaca konvensional ke konsumsi informasi berbasis digital. Generasi ini tumbuh di tengah kemajuan teknologi, menjadikan gawai, e-book, blog, dan media sosial sebagai sumber utama bacaan mereka. Kecepatan akses, format yang interaktif, serta keberagaman konten menjadikan membaca lebih fleksibel dan menarik bagi mereka.

Namun, tantangan seperti menurunnya konsentrasi, informasi yang dangkal, dan maraknya hoaks juga muncul seiring perubahan ini. Oleh karena itu, penting bagi Generasi Z untuk mengembangkan literasi digital yang kuat agar mampu memilah informasi secara kritis dan tetap mempertahankan minat baca yang berkualitas di era serba digital ini. Kegiatan ini ditutup sekitar pukul 11.30. Namun sebelum ditutup, dilaksanakan sesi tanya jawab antara peserta dengan pemateri. Selain itu juga dilaksanakan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata dari Kepala SMA Muh 1 Yogyakarta kepada pemateri. (Yusron)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Himpunan Mahasiswa S1 Akuntansi (Himaksi) Sekolah Tinggi Ilmu Eko....

Suara Muhammadiyah

14 October 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Plus  Cilacap kembali menunjukkan eksis....

Suara Muhammadiyah

1 January 2025

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - LazisMu dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan menggelar kegiatan berba....

Suara Muhammadiyah

4 April 2024

Berita

KUPANG, Suara Muhammadiyah - Bukan Muhammadiyah yang berterima kasih kepada saya karena hadir d....

Suara Muhammadiyah

4 December 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Dr H....

Suara Muhammadiyah

19 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah