Persatuan Bangsa Sebagai Modal Pembangunan menuju Bangsa Berkemajuan

Publish

18 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
813
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Persatuan Bangsa Sebagai Modal Pembangunan menuju Bangsa Berkemajuan 

Oleh: Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Persatuan 

Menjadi modal besar pembangunan

Menuju bangsa yang berkemajuan

Juga berkeadaban

 

Persatuan diikhtiarkan

Karena ia akan menguatkan

Perpecahan ditinggalkan

Karena ia akan melemahkan

Hajat politik nasional lima tahunan mendekati selesai, setelah proses pemilihan pemimpin negeri dan wakil rakyat dilakukan bersama-sama. Dan sekarang tinggal menunggu hasil keputusan KPU. Sudah menjadi kebiasaan bahkan suatu kelaziman di tahun politik menjelang pemilu selalu terjadi “keramaian” serta ketegangan antar politikus dan antar warga pendukung. Ketegangan yang hampir-hampir meretakkan persatuan ini hendaklah segerah diakhiri guna menyongsong kehidupan ke depan yang lebih baik dan lebih sehat.

Pesan yang sangat baik dari Pak Haedar Nashir adalah bahwa semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil pemilu dengan legowo, kesatria dan bersikap kenegarawanan. Hal ini sangat penting agar bangsa ini lekas bersatu kembali serta konsentrasi melakukan pembangunan-pembangunan. Adapun jika ada sengketa dalam pemilu hendaknya ditempuh dengan menggunakan jalur hukum. 

Persatuan bangsa menjadi modal besar bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Dengan persatuan, negara ini akan menjadi negara yang aman, serta bangsa akan  menjadi kuat serta saling ta’awaun dalam kebaikan yang akan memperkuat dan mempermudah jalannya pembangunan. 

Sebaliknya, perpecahan elemen bangsa akan sangat menghambat pembangunan dan peradaban. Energi bukan digunakan untuk pembangunan dan meningkatkan peradaban tapi untuk permusuhan. Kita ambil pelajaran dari bangsa-bangsa yang sekarang sedang berkonflik. Bangsa-bangsa tersebut yang awalnya sudah menuju kemajuan dan berperadaban menjadi bangsa yang tidak aman dan bangsa yang stagnan dalam pembangunan dan bahkan mengalami kemunduran. Pembangungan yang sudah pernah dijakankan dihancurkan karena perang saudara maupun dengan perang dengan bangsa lain. 

Perselisihan-perselisihan dalam beberapa bulan terakhir hendaknya diakhiri dan kita dengan betul-betul ikhlas melakukan ishlah. 

Allah Ta’ala berfirman dalam Quran Surat Al-Anfal ayat 1:

فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ

Artinya: “Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu”

Dalam Quran surat Ali-Imran ayat 103, Allah Ta’ala juga mengingatkan jangan sampai kita bercerai-berai.  Dan perilaku bermusuhan-musuhan adalah perilaku jahiliyah.

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Maka rekonsiliasi dan memperbaiki hubungan antar elemen bangsa perlu dilakukan guna memperteguh kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan kesatuan dan persatuan bangsa, insyaa Allah  Allah Ta’ala akan mudahkan bangsa ini menuju bangsa yang berkemajuan dan berkeadaban.

Terakhir, semoga pemimpin negeri serta wakil rakyat terpilih menjadi pemimpin negeri dan wakil rakyat yang amanah dan mencintai rakyat-nya serta takut kepada Allah Ta’ala. Dan semoga Allah Ta’ala mudahkan Beliau-Beliau dalam menjalan tugas dan kewajiban-nya,

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Benarkah Surah Asy-Syu’ara Surah Para Pemusik? Muhammad Zakaria Darlin, Lc., M.A., Ph.D, ....

Suara Muhammadiyah

18 May 2024

Wawasan

Dakwah Menjawab Jiwa Zaman: Belajar Dari KH Ahmad Dahlan Keharusan Peta Dakwah Oleh: Saidun Derani....

Suara Muhammadiyah

7 February 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Allah berfirman, “Apabila....

Suara Muhammadiyah

26 January 2024

Wawasan

Refleksi Milad ke-60, Menuju IMM Progresif di Masa Depan Oleh: Muhammad Ikhlas Prayogo, Sekertaris ....

Suara Muhammadiyah

17 March 2024

Wawasan

Organisasi Masyarakat Islam dalam Pusaran Pilpres 2024 Oleh: Tri Laksono Setiap kali menjelang pe....

Suara Muhammadiyah

1 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah