BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses mengadakan pelatihan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Inklusif pada Jumat (17/01/2025). Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan UM Bandung dengan diikuti oleh para guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal se-Kabupaten Bandung.
Pelatihan ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Program Studi Psikologi UM Bandung dan Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Bandung. Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dalam mengembangkan pendidikan inklusif di Kabupaten Bandung.
Ketua PKM Prodi Psikologi UM Bandung Yusrinda Silvanis Diwanti menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan wawasan mendalam tentang pendidikan inklusif. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang pendidikan inklusif, khususnya bagi PAUD dan TK di bawah naungan Ikatan Guru Aisyiyah Kabupaten Bandung,” ujar Yusrinda.
Dia menambahkan, peserta pelatihan berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Bandung, seperti Caringin, Kopo, dan Rancaekek. Materi yang diberikan mencakup perkembangan anak usia 4 hingga 6 tahun, psikologi anak berkebutuhan khusus, hingga kurikulum dan sarana prasarana yang mendukung PAUD inklusif.
Menurut Yusrinda, pelatihan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk menerapkan PAUD inklusif di lembaga masing-masing. "Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan insight bagi guru-guru untuk melaksanakan pendidikan inklusif yang berkualitas,” tandasnya.
Ketua IGABA Kabupaten Bandung Sumiarti mengungkapkan rasa terima kasih atas pelatihan yang diadakan oleh UM Bandung. "Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas undangan pelatihan ini. Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat untuk mendukung pendidikan anak usia dini di lembaga-lembaga kami,” ungkap Sumiarti.
Sumiarti juga mengapresiasi langkah program studi Psikologi UM Bandung dalam memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru TK. "Kami merasa bangga dan bersyukur mendapatkan kesempatan ini. Pelatihan seperti ini sangat membantu guru-guru dalam menghadapi tantangan di lapangan,” tambahnya.
Ia berharap agar pelatihan serupa dapat terus diadakan di masa mendatang. "Semoga ke depannya ada lebih banyak pelatihan yang dapat membantu meningkatkan kompetensi guru-guru kami,” tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Bandung Sri Sumarni juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga kerja sama antara PDA dan UM Bandung terus berjalan lancar untuk memberikan pelayanan terbaik bagi guru-guru kami,” ujar Sri.
Menurut Sri, pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung guru-guru Aisyiyah Bustanul Athfal agar lebih berkemajuan. "Materi-materi yang disampaikan sangat membantu meningkatkan kinerja guru-guru kami. Ini menjadi pendukung penting dalam menciptakan generasi yang unggul,” tambahnya.
Sri Sumarni berharap kerja sama ini dapat berlanjut untuk mendukung pendidikan inklusif di Kabupaten Bandung. "Semoga kegiatan ini menjadi awal dari sinergi yang lebih erat untuk mendukung pendidikan yang berkemajuan,” tandasnya.*(FK)