BANTUL, Suara Muhamadiyah – Pimpinan Rating Muhammadiyah Tirtonirmolo Barat bekerja sama dengan program studi manajemen Universitas Ahmad Dahlan. Menelenggarakan pelatihan Pemanfaatan Menyelenggarakan pelatihan Pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun dan Lilin aromaterapi. Kegiatan ini di selenggarakan pada Ahad 7 Juli 2024 di kompleks Babul Khoir Kalipakis Tirtonirmono Bantul.
Dalam sambutannya, ketua panitia Fahri Kurnia Rahma, mengatakan pelatihan ini tidak sekedar sebagai sebuah kewajiban formalitas akademik untuk memenuhi target nilai, tetapi merupakan inovasi yang diberikan dalam bentuk edukasi dan transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi bernilai guna dalam produk sabun padat dan lilin aromaterapi.
“Di harapkan warga Tirtonirmolo khususnya Tirtonimolo di sisi barat bisa merasakan Dampak yang positif dari pelatihan ini,” ujarnya.
Sementara Ketua PRM Tirtonimolo Barat H Sofriyanto M, SPd menyatakan Pelatihan ini Sebagai manifestasi menjaga kesehatan jiwa fisik masyarakat, kesehatan lingkungan, dan kesahatan ekonomi masyarakat.
“Dalam hal kesehatan fisik, berdasarkan sebuah kajian ilmiah bahwa bila minyak goreng jelantah ini terus menerus masuk ke dalam tubuh manusia dan terjadi akumulasi maka akan menimbulkan penyakit walaupun pengaruhnya baru akan terlihat dalam jangka panjang. Dampak buruk bagi tubuh akibat mengkonsumsi minyak jelantah berlebihan antara lain terjadi deposit lemak yang tidak normal, kanker, dan kehilangan fungsi kontrol pada pusat syaraf,” katanya.
Kemudian dipertegaskan oleh Sofriyanto, dari aspek lingkungan, minyak aspek lingkungan, minyak jelantah selain menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia juga menimbulkan masalah kesehatan lingkungan. Selain itu pada umumnya minyak jelantah dibuang begitu saja tanpa adanya kontrol yang berwawasan lingkungan. Pembuangan minyak jelantah akan menjadi limbah yang tidak baik untuk lingkungan karena hal ini menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan yaitu menimbulkan masalah pencemaran air maupun tanah.
“Minyak jelantah yang terserap dalam tanah dapat mencemari tanah dan berakibat menurunnya tingkat kesuburan tanah serta terbukti mempengaruhi kandungan mineral dalam air bersih,” jelasnya.
"Dari segi kesehatan ekonomi minyak jelantah yang biasanya dibuang begitu saja, dengan pemahaman dan inovasi maka akan dapat bernilai keuntungan finansial yang menyehatkan ekonomi warga,” ungkapnya lagi.
Dalam pelatihan ini disampaikan tiga materi, materi kesatu disampaikan oleh Dr. Abdul Choliq Hidayat. Materi kedua dalam pelatihan ini disampaikan oleh Nurrohmah yang merupakan aktivis dalam bidang lingkungan hidup dari Ranting Aisyiyah Tirtonirmolo Barat. Nurrohmah memaparkan tentang pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat. Dalam materi ini langsung disimulasikan cara pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat.
Materi ketiga dalam pelatihan ini adalah merupakan materi inti dari pelatihan. Materi ketiga ini disampaikan oleh Hj. Suprihatin yang menyampaikan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Pelatihan ini mengombinasikan antara teori dan praktik/simulasi. (Lika)