Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Adakan Uji Kompetensi Sektor Batik

Publish

25 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
563
Istimewa

Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion Universitas Muhammadiyah Bandung berhasil mengadakan uji kompetensi sektor batik dalam rangka program sertifikasi kompetensi kerja tahun 2024 pada Senin (24/06/2024).

Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi, Wakil Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Aziz Taufik Hirzi, Ketua Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Saftiyaningsih Ken Atik, serta tamu undangan lainnya.

Puluhan mahasiswa dari berbagai angkatan mengikuti uji kompetensi ini. Kegiatan ini menghadirkan tim dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik sebagai asesor uji kompetensi.

Ketua Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung, Saftiyaningsih Ken Atik, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terselenggaranya uji kompetensi ini. Ia menjelaskan bahwa ada dua skema yang diujikan, yaitu pembatik tulis dan tukang gambar motif batik.

“Uji kompetensi ini merupakan pengakuan terhadap kompetensi dan kemampuan mahasiswa dalam sektor batik. Selain menjadi pelengkap ijazah, sertifikasi kompetensi ini juga membuktikan bahwa mahasiswa Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung memiliki keahlian dalam membatik,” jelas Ken Atik.

Ken Atik berharap mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dapat meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri mereka dalam sektor batik. "Kami berharap sertifikasi ini dapat membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mereka dan dihargai sebagai tenaga profesional," tambahnya.

Ketua LSP Batik, Rodia Syamwil, menyatakan bahwa uji kompetensi ini menjadi bukti indeks kerja mahasiswa dalam kompetensi sektor batik. "Mahasiswa yang mengikuti sertifikasi ini akan mendapatkan manfaat dan pengakuan sebagai individu yang kompeten dan siap bekerja di bidangnya," ujar Rodia.

Rodia juga menyampaikan bahwa sertifikasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bekerja lebih baik dalam mengembangkan sektor batik. "Sektor batik yang merupakan warisan budaya Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, minimal setingkat mahasiswa," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa biasanya sumber daya manusia di sektor batik hanya berasal dari orang-orang yang belajar secara turun-temurun dari keluarganya. "Saat ini, mereka yang ingin menekuni sektor batik dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari kampus," imbuh Rodia.

Rodia berpesan kepada para mahasiswa Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung untuk melanjutkan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya. "Mahasiswa harus menjadi individu yang kompeten sehingga dapat melestarikan batik sebagai warisan budaya milik bangsa Indonesia," tandasnya.***(FK/FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDARLAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembang UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung be....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah pada Aha....

Suara Muhammadiyah

28 January 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung....

Suara Muhammadiyah

29 July 2024

Berita

Dua Diantaranya Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut MEDAN, Suara Muhammadiyah - Empat Guru Besar (perem....

Suara Muhammadiyah

24 December 2023

Berita

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) F....

Suara Muhammadiyah

5 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah