Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Adakan Uji Kompetensi Sektor Batik

Publish

25 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
101
Istimewa

Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion Universitas Muhammadiyah Bandung berhasil mengadakan uji kompetensi sektor batik dalam rangka program sertifikasi kompetensi kerja tahun 2024 pada Senin (24/06/2024).

Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi, Wakil Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Aziz Taufik Hirzi, Ketua Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung Saftiyaningsih Ken Atik, serta tamu undangan lainnya.

Puluhan mahasiswa dari berbagai angkatan mengikuti uji kompetensi ini. Kegiatan ini menghadirkan tim dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik sebagai asesor uji kompetensi.

Ketua Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung, Saftiyaningsih Ken Atik, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terselenggaranya uji kompetensi ini. Ia menjelaskan bahwa ada dua skema yang diujikan, yaitu pembatik tulis dan tukang gambar motif batik.

“Uji kompetensi ini merupakan pengakuan terhadap kompetensi dan kemampuan mahasiswa dalam sektor batik. Selain menjadi pelengkap ijazah, sertifikasi kompetensi ini juga membuktikan bahwa mahasiswa Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung memiliki keahlian dalam membatik,” jelas Ken Atik.

Ken Atik berharap mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dapat meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri mereka dalam sektor batik. "Kami berharap sertifikasi ini dapat membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mereka dan dihargai sebagai tenaga profesional," tambahnya.

Ketua LSP Batik, Rodia Syamwil, menyatakan bahwa uji kompetensi ini menjadi bukti indeks kerja mahasiswa dalam kompetensi sektor batik. "Mahasiswa yang mengikuti sertifikasi ini akan mendapatkan manfaat dan pengakuan sebagai individu yang kompeten dan siap bekerja di bidangnya," ujar Rodia.

Rodia juga menyampaikan bahwa sertifikasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bekerja lebih baik dalam mengembangkan sektor batik. "Sektor batik yang merupakan warisan budaya Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, minimal setingkat mahasiswa," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa biasanya sumber daya manusia di sektor batik hanya berasal dari orang-orang yang belajar secara turun-temurun dari keluarganya. "Saat ini, mereka yang ingin menekuni sektor batik dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari kampus," imbuh Rodia.

Rodia berpesan kepada para mahasiswa Prodi Kriya Tekstil dan Fashion UM Bandung untuk melanjutkan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya. "Mahasiswa harus menjadi individu yang kompeten sehingga dapat melestarikan batik sebagai warisan budaya milik bangsa Indonesia," tandasnya.***(FK/FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Kritisi Diplomasi Publik dan Peran Diaspora YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Prof. Dr. Tulus W....

Suara Muhammadiyah

9 November 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan ....

Suara Muhammadiyah

9 March 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Lembaga Career Development & Alumni Center (CDAC) Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

20 October 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Empat strategi mendesain sekolah unggul berkemajuan menjadi bahasan....

Suara Muhammadiyah

25 January 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat bersiap menggelar ....

Suara Muhammadiyah

21 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah