PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), membacakan puisi berjudul "Kau, Aku dan Palestina" yang merupakan karyanya sendiri mewarnai pelaksanaan Wisuda yang menyampaikan rasa peduli pada nasib rakyat Palestina yang kini masih berjuang lepas dari penjajahan Israel.
"Palestina, lukamu di sana, tetesan darahnya di sini. Jatuh bom di sana, ledakannya di sini. Setiap butir air mata di sana, rasa tertusuk sembilu di sini. Cambukan yang kau rasakan, bilurnya terasa di sini," ucap Saidul Amin membaca isi puisi dengan suara yang lantang yang dibarengi dengan pengibaran replika bendera Palestina oleh para wisudawan, senat, dosen, tenaga pendidik serta para undangan disertai persembahan lagu yang dinyanyikan dua orang mahasiswi Umri.
Pembacaan puisi oleh Rektor Umri Dr Saidul Amin dilakukan saat pengukuhan 394 wisudawan dari 8 Fakultas dan 21 Program Studi (Prodi) Umri. Prosesi pengukuhan dilakukan dalam pelaksanaan Sidang Senat Terbuka Akademik Universitas Muhammadiyah Riau dalam rangka Wisuda Ke-26 Program Sarjana dan Diploma Tiga serta Milad Ke-16 Universitas Muhammadiyah Riau yang dibuka Rektor Umri, Dr Saidul Amin, MA, Sabtu (22/6/2024).
Dalam wisuda kali ini, terdapat 59 orang yang ditetapkan menjadi wisudawan yang lulus dengan pujian. Sementara, yang menjadi wisudawan terbaik adalah Khoirotun Nikmah dari Prodi S1 Akuntansi dengan IPK 3,96 dan Riska Diana dari Prodi D3 Keuangan dan Perbankan dengan IPK 3,69.
Rektor mengucapkan selamat pada para wisudawan. Dia berharap ilmu yang didapat bermanfaat bagi diri sendiri, umat, negara dan semesta. Menurut dia, setelah diwisuda, mereka akan menjadi kader Muhammadiyah di masyarakat. "Jadi miniatur Muhammadiyah di luar sana. Sebab itu, diharap jaga martabat Umri dan Persyarikatan Muhammadiyah," kata dia.
Lebih jauh, Saidul Amin menyebutkan, ada beberapa pesan khusus yang disampaikan kepada para alumni Umri. Dirinya berharap, alumni Umri bisa menjadi pelita atau penerang bagi masyarakat.
"Mahasiswa kita yang wisuda hari ini, tentunya mereka akan kebalik masyarakat, kita berharap mereka bisa mampu menjadi pelita di tengah masyarakat. Ada 3 hal yang kita sampaikan, pertama yaitu sebagai sarjana, mereka harus menunjukkan kesarjanaannya, kedua sebagai seorang muslim mereka harus menunjukkan kemuslimannya dan ketiga sebagai kader muhamadiyah mereka harus menunjukkan kemuhammadiyahannya," Ungkap Saidul Amin
Dalam sambutannya, Rektor pun berpesan agar semua wisudawan berpegang teguh terhadap nilai agama apapun yang dianut. Kemudian, dia menginginkan agar para wisudawan rajin beribadah dan mendekatkan diri dengan Tuhan. Terakhir, ia meminta wisudawan berbakti pada orangtua.
Ditambahkan Saidul, wisuda kali ini agak berbeda. Sebab, di hari ini juga diperingati Milad Ke-16 Umri. Dalam puncak acara Milad pada 24 Juni mendatang, ada beberapa kegiatan penting yang dilakukan. Diantaranya, peresmian pemakaian gerbang kampus yang merupakan bantuan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lalu, peresmian gedung wakaf Tajdid Center dan gedung Rusunawa. Rusunawa diperuntukkan bagi mahasiswa miskin yang bakal tinggal gratis. Kemudian, jadi tempat tinggal bagi mahasiswa-mahasiswa Internasional yang berkuliah di Umri. "Termasuk juga untuk mahasiswa reguler," paparnya.
Selanjutnya, pada hari yang sama juga akan dimulai pembangunan gedung Mahmud Marzuki Tower setinggi sembilan tingkat. "Kita akan berupaya sekuat tenaga tidak menggunakan utang pada pihak lain untuk membangun gedung di kampus ini," kata Rektor.
Dalam hal akademik, Umri juga bakal melakukan syukuran atas berdirinya Fakultas Kedokteran. Menurut dia, Fakultas Kedokteran ini membuat Umri bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan perguruan tinggi lain di Indonesia. Untuk penambahan Prodi Kedokteran ini, menjadikan Umri memiliki 29 Prodi, termasuk dengan dimulainya menerima program Pascasarjana untuk angkatan kedua.
Sementara, Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah 17, Afdalisma mengingatkan tanggungjawab intelektual yang ditanggung alumni setelah diwisuda. Dia juga mengapresiasi civitas akademika Umri yang telah mendidik para wisudawan selama ini.
Di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Hendri Sayuti berharap, setelah pembangunan gedung wakaf Tajdid Center, Rusunawa dan Mahmud Marzuki Tower, dalam dua hingga tiga tahun ke depan Umri berhasil mencetak Guru Besar pertama. Karena keberadaan Guru Besar ini menjadi harga diri dan martabat setiap perguruan tinggi.
Sementara, mewakili Pj. Gubernur Riau, H M Suyanto dari Dinas Pendidikan Riau menganggap para wisudawan sebagai calon pemimpin di tahun 2035 mendatang. Dalam 11 tahun ke depan, tambahnya, wisudawan akan menikmati apa yang telah ditanam dan diperbuat di dunia kerja maupun dalam berwirausaha.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umri, Prof Muhammad Nazir menyampaikan, bahwa cukup banyak nikmat dan rezeki yang diraih UMRI terutama dalam bidang pembangunan. Salah satunya, termasuk kehadiran Fakultas Kedokteran yang selama ini sangat dinanti-nantikan masyarakat Riau.
"Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT. karena banyak resmi tak terduga seperti bantuan dari PUPR, PHR dan Pemprov Riau. Bahkan yang paling luar biasa, umat muslim dan jemaah Muhammadiyah di Riau mau berwakaf untuk pembangunan Umri. Semoga pengembangan UMRI ke depan, semakin membawa kecerahan bagi masyarakat dan umat terlebih lagi kita juga sudah memiliki Fakultas Kedokteran," ujar M. Nazir.
Dalam pelaksanaan Sidang Senat Terbuka Akademik dalam rangka Wisuda dan Milad Umri tahun ini, para wisudawan menyerahkan Wakaf untuk pembangunan Gedung Wakaf Tajdid Center Umri sejumlah Rp. 98.500.000,- yang diserahkan perwakilan Wisudawan kepada Koordinator Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PW Muhammadiyah Riau Ir. H. Yusman Yusur, MT. (Muhansir)