YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY resmi melepas 29 relawan kemanusiaan untuk membantu penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Diterjunkan khususnya di Kabupaten Gayo Lues. Prosesi pelepasan dilaksanakan pada Kamis, (4/12) di Aula PWM DIY.
Ketua LRB PWM DIY, Indrayanto, menyampaikan bahwa total relawan terdiri dari lima tim kesehatan, sepuluh tim pendampingan psikososial, sepuluh personel logistik, serta empat personel bidang data, informasi, dan manajemen keposkoan. Para relawan akan bertugas selama 30 hari, dengan tim medis, bergantian dalam rotasi per-15 hari. Mereka akan diberangkatkan bersamaan dengan tim dari Jawa Tengah menggunakan pesawat pada keesokan harinya.
"Kondisi di Aceh saat ini masih tanggap darurat. Pasokan listrik belum stabil dan mati lampu masih sering terjadi. Kami berharap relawan menjaga kesehatan dan membawa nama baik Persyarikatan Muhammadiyah," ujarnya.
Dari sisi pendanaan, Ketua Lazismu PWM DIY, Jefree Fahana, ST, MKom, menyampaikan bahwa 450 juta rupiah telah digelontorkan untuk mendukung keberangkatan dan operasional awal relawan. Menurutnya, kebutuhan di Aceh sangat besar, sehingga Lazismu akan terus mendukung pada fase berikutnya.
"Ini baru tahap tanggap darurat. Ke depan, Lazismu siap membackup program lanjutan. Terima kasih kepada para donatur dan muzaki yang telah mempercayakan amanah ini," ungkapnya.
Dukungan juga datang dari jajaran rumah sakit Muhammadiyah. Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr Nurcholid Umam Kurniawan, SpA, MSc, menegaskan bahwa kondisi bencana di Aceh kali ini lebih berat daripada tsunami Aceh 2004. Menurutnya, hampir seluruh fasilitas kesehatan lumpuh, kecuali RS Abidin Aceh.
"Kami berharap, relawan mampu membantu revitalisasi layanan publik, terutama rumah sakit. Bila memungkinkan, semoga PKU Gayo Lues dapat menjadi tinggalan kita di sana," harapnya.
Sementara itu, MPKU PWM DIY, Arif, mengingatkan relawan agar menjaga komitmen, kesehatan, serta menjunjung nilai rahmatan lil 'alamin. Koordinasi dengan LRB dan PKU setempat dinilai menjadi kunci keberhasilan misi.
Wakil Bendahara PWM DIY, Dede Haris Sumarno, SE, MM, menekankan filosofi Al-Ma'un sebagai ruh gerakan Muhammadiyah dalam kerja kemanusiaan. Ia menyampaikan enam pesan penting bagi relawan: meluruskan niat, menjaga persatuan "One Muhammadiyah One Response", adaptasi budaya lokal, kemandirian, kewaspadaan terharap bahaya sekunder, serta etika dokumentasi.
"Relawan datang untuk melayani, bukan dilayani. Hormati budaya lokal, jaga keselamatan, dan dokumentasikan dengan etika yang benar," tegasnya.
Dukungan pemerintah daerah turut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, dr Gregorius Anung Trihadi, MPH, yang mengapresiasi semangat para relawan.
"Teman-teman adalah yang pertama di DIY yang berangkat ke Sumatera. Komitmen ini luar biasa. Kami yakin bekal pelatihan dan pengalaman yang dimiliki akan memberi manfaat bagi masyarakat Aceh," tuturnya.
Para relawan dijadwalkan menjalankan layanan kesehatan, dukungan psikososial, penyediaan kebutuhan pokok, hunian darurat, hingga pendidikan darurat. Tim yang dikirim diharapkan dapat membuka akses wilayah yang hingga kini masih terisolasi akibat bencana. (Vivi)


