PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka menyambut Milad Muhammadiyah ke-112, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kalimantan Tengah (PWNA Kalteng) menggelar kegiatan bertajuk Eco-Bhineka NA Kalteng dengan tema “Sehat Bersama, Hijaukan Bumi.” Acara ini diselenggarakan di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, bertepatan dengan Jalan Sehat Muhammadiyah se-Kalimantan Tengah pada 23 November 2024, bertempat di Jalan RTA Milono KM 1.5, Palangkaraya.
Sebagai bagian dari pendekatan pelestarian lingkungan, kegiatan ini diwarnai dengan pembagian 1.000 bibit tanaman yang didistribusikan ke lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan masyarakat yang hadir dalam kegiatan jalan sehat.
Nurul Chusna, Wakil Ketua Departemen Kesehatan dan Lingkungan PWNA Kalteng, menjelaskan bahwa program ini dinamakan “Eco-Bhineka.” Kata “Eco” berasal dari ecology, yang berarti interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan “Bhineka” merujuk pada nilai kebangsaan Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti meskipun berbeda, tetap bersatu.
"Eco-Bhineka merupakan bentuk dukungan Muhammadiyah, khususnya kaum muda termasuk Nasyiatul Aisyiyah (NA), untuk membangun kesadaran bersama serta aksi nyata dalam mencegah krisis iklim yang mengakibatkan kerusakan lingkungan," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua PWNA Kalteng, Dwi Purbayanti, menekankan bahwa isu lingkungan adalah persoalan serius yang membutuhkan perhatian lintas sektor tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, atau golongan.
"Kerusakan lingkungan adalah isu global yang menjadi perhatian bersama. Sebagai khalifah di bumi, kita memerlukan cara pandang dan cara hidup yang lebih berkelanjutan agar umat manusia, dari latar belakang apapun, dapat mempertahankan kehidupannya di bumi," jelas Dwi.
Program Eco-Bhineka diharapkan menjadi medium untuk menyuarakan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama melalui aksi pelestarian lingkungan. Dwi juga menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini.
"Salah satu kunci kesuksesan program ini adalah kemampuan kita menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan masyarakat. Oleh karena itu, ke depan kita harus membangun komunikasi yang baik dengan berbagai pihak," tutupnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang syiar lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran bersama bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab semua pihak. (MF)