SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Fathika Azzahra dan Sekar Fitri Karomah meraih 1st Winner Presentation Paper Jogjakarta Communication Conference.
Konferensi akademik tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) yang bertajuk Jogjakarta Communication Conference (JCC). Peserta dalam kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta dari 14 afiliasi kampus dalam dan luar negeri.
Fathika Azzahra memaparkan topik penelitiannya yang berjudul ‘The Social Marketing Strategy of Solo Bersih Community in Creating Public Awareness of Managing Waste’. Penelitian ini membahas komunitas lingkungan. Ketertarikan ini berawal dari masalah sampah yang dari tahun ke tahun di Kota Solo semakin tinggi dan semakin banyak.
“Harapannya jumlah sampah dapat menurun, kondisi ini dikarenakan belum banyak warga Solo yang aware tentang permasalahan ini. Mulai dari masalah lingkungan yaitu membuang sampah sembarangan masih menjadi kebiasaan,” ungkap Fathika Senin, (13/5).
Menurutnya, kehadiran komunitas ini dapat mengedukasi serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak dari kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
Sedangkan, Sekar Fitri Karomah mengambil isu penanganan banjir rob di Pekalongan yang berjudul ‘Communication Crisis of Pekalongan City Communications and Informatics Department Towards The Community of North Pekalongan In Handling Rob Floods’, dengan dosen pembimbing Riski Apriliani, S.I.Kom, M.A.
“Kalau saya ingin meninjau hal tersebut dari sisi komunikasi krisis strateginya gitu, dengan cara melakukan wawancara mendalam kepada pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam menentukan kebijakan, pemerintah dapat melibatkan masyarakat dalam segala projek yang dilakukan.
Tak hanya itu, selain meraih 1st Winner presentation, kedua mahasiswa ini juga dapat melakukan konversi nilai sebagai ganti tugas akhir atau skripsi.
Fathika Azzahra atau sering dipanggil Tika ini membagikan pengalamannya mengambil jalur lulus tanpa skripsi. Bagi Fathika, lulus jalur Outcome Based Education (OBE) ini dapat lebih berkembang dikarenakan bertemu dengan banyak orang dari dalam maupun luar negeri.
Dalam wawancaranya, Sekar juga menambahkan bahwa jalur OBE ini sangat bagus dan banyak memiliki nilai plus karena naskah akan publikasi ke jurnal, sehingga dapat menjadi referensi bagi orang lain. Selain itu, apabila terpilih menjadi karya terbaik dan mendapatkan nominasi best paper itu bisa menjadi track record dalam bidang akademik.
Sekar menambahkan bagi yang ingin lulus tanpa sidang skripsi, itu hanya perlu presentasi sebagai pengganti sidang tugas akhir.
“Tetapi memang harus melewati beberapa proses, paper yang sudah bisa presentasi itu nanti diseleksi lagi untuk masuk ke prosiding SINTA berapa, jadi nanti akan ada LoA dan dapat dikonversi sebagai pengganti sidang," tegasnya.
Mahasiswa UMS dapat lulus tanpa skripsi, dengan melalui jalur OBE. Wakil Rektor Bidang Akademik UMS, Prof. Dr. Drs. Harun Joko Prayitno, SE., M.Hum mengungkapkan lulus jalur OBE ini, tidak harus paper, melainkan bisa dari prestasi maupun yang lain.
“Keunggulannya OBE lebih kaya dan menghargai talenta mahasiswa lebih mengakomodasi keunikan dan potensi masing-masing mahasiswa,” pungkas WR 1 UMS itu. (Fika/Humas)