Ajak Bidan se-DIY untuk Perkuat Kampanye ASI Eksklusif
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia, pada tanggal 8 Agustus 2024 RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta menghadirkan bidan se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara ini bertujuan untuk memperkuat kampanye pentingnya pemberian ASI eksklusif dan mempererat sinergi antara tenaga kesehatan dalam mendukung ibu menyusui.
Acara yang berlangsung di aula utama RS AMC Muhammadiyah tersebut juga dihadiri oleh narasumber utama, dr. Mita Wulansari, MARS, beliau sebagai konselor menyusui yang sering melakukan edukasi khususnya terkait kesehatan ibu dan anak, serta suksesnya menyusui. Acara ini sebelumnya dimulai dengan sambutan dari Direktur Utama RS AMC Muhammadiyah, dr. Betha Candra Sari, MPH.
Dalam sambutannya, dr. Betha Candra Sari, MPH menyampaikan pentingnya kolaborasi antara rumah sakit, bidan, dan komunitas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif. Ia menekankan bahwa pemberian ASI eksklusif adalah langkah penting dalam mendukung kesehatan bayi, sekaligus menjadi upaya preventif terhadap berbagai penyakit di masa depan.
“ASI eksklusif adalah fondasi bagi kesehatan bayi, sekaligus investasi bagi masa depan yang lebih baik. Sebagai rumah sakit yang berkomitmen terhadap kesehatan ibu dan anak, RS AMC Muhammadiyah berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI. Kami sangat mengapresiasi kehadiran bidan-bidan yang berperan sebagai garda terdepan dalam mendampingi para ibu dalam proses menyusui. Bersama-sama, kita dapat memastikan setiap bayi mendapatkan haknya atas nutrisi terbaik,” tutur dr. Betha dalam sambutannya.
Acara yang bertemakan "Peran Tenaga Kesehatan Untuk Mendukung Ibu Sukses Menyusui" ini menghadirkan dr. Mita Wulansari sebagai narasumber utama. Dalam presentasinya, dr. Mita memaparkan berbagai manfaat menyusui dan ASI eksklusif bagi bayi dan ibu. Menurutnya, ASI adalah sumber nutrisi terbaik yang memberikan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit. Ia juga menekankan bahwa ASI tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik bayi, tetapi juga penting untuk perkembangan kognitif dan emosional.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko lebih rendah terkena berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, serta obesitas dan diabetes di kemudian hari. Selain itu, menyusui juga memberikan dampak positif bagi ibu, seperti membantu proses pemulihan pasca melahirkan dan menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium,” jelas dr. Mita.
Selain membahas manfaat ASI dan manfaat Menyusui, dr. Mita juga menyoroti peran bidan dalam mendukung ibu menyusui, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang sering kali muncul, seperti kesulitan menyusui, masalah masalah yang sering muncul pada saat menyusui, kurangnya edukasi tentang teknik menyusui yang benar, serta stigma sosial. Ia menegaskan bahwa peran bidan sangat penting dalam memberikan dukungan emosional dan teknis kepada para ibu, khususnya di masa-masa awal setelah persalinan.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang diskusi tentang pentingnya ASI eksklusif, tetapi juga menjadi wadah berbagi pengalaman bagi para bidan. Dalam sesi tanya jawab yang interaktif, para bidan mengajukan berbagai pertanyaan terkait praktik lapangan, seperti bagaimana cara menangani ibu yang mengalami masalah dengan produksi ASI, serta bagaimana mengedukasi keluarga agar turut mendukung proses menyusui. Diskusi ini menghasilkan banyak solusi praktis yang diharapkan dapat diterapkan di lapangan.
RS AMC Muhammadiyah juga memberikan penghargaan khusus kepada beberapa bidan yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendukung program ASI eksklusif di wilayah masing-masing. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi tenaga kesehatan lainnya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif di DIY.
Dr. Betha Candra Sari mengakhiri sambutan dengan harapan bahwa momentum peringatan Hari ASI Sedunia ini dapat menjadi awal yang baik untuk kampanye ASI yang lebih intensif di wilayah Yogyakarta. Beliau juga menegaskan bahwa RS AMC Muhammadiyah siap menjadi mitra para bidan dalam mengedukasi dan mendampingi ibu-ibu menyusui, baik melalui klinik laktasi yang tersedia maupun program-program kesehatan yang terintegrasi.
“Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Sinergi antara tenaga kesehatan, khususnya bidan, sangat penting dalam mendukung para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Dengan bersama-sama, kita bisa memastikan kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tutup dr. Betha dalam pernyataannya. (Har)