SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Selasa, 31 Oktober 2023 adalah momentum bagi siswa-siswi SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta untuk mengasah jiwa seni dan kreatifitas. Hari itu adalah puncak perayaan semarak bulan Bahasa di sekolah. Bulan Oktober yang identik dengan perayaan hari Sumpah Pemuda, dimanfaatkan oleh IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) untuk menumbuhkan kecintaan terhadap sastra dan literasi bahasa melalui SEMANTRA.
Semantra adalah sebuah akronim dari semarak bahasa dan sastra. Ragam kegiatan ini diwarnai berbagai macam perlombaan dan tampilan seni dari siswa. Beragam perlombaan yang digelar antara lain lomba debat, news anchor, maos geguritan, puisi berantai, menulis cerpen, poster Islami, dan Infografis. Adapun kesemua lomba tersebut diikuti oleh seluruh siswa SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat pada tanggal 25 Oktober 2023 di sekolah.
Menariknya, sebelum rangkaian lomba dilaksanakan oleh siswa, para siswa melaksanakan aksi kemanusiaan. Aksi tersebut dilakukan di halaman sekolah dengan sholat ghaib dan penggalangan dana untuk korban di Palestina. Aksi ini dilakukan sebagai wujud rasa solidaritas terhadap kemanusiaan dan berdoa dengan harapan keadaan di Palestina bisa damai. Dalam kegiatan aksi tersebut, terkumpul dana sebesar Rp 18.500.000,- yang disalurkan melalui LazisMu Surakarta dalam puncak acara Semantra.
Akhirnya, perayaan puncak bulan Bahasa “Semantra” yang dilaksanakan tanggal 31 Oktober 2023 terselenggara dengan meriah. Selain penampilan siswa, acara puncak ini dimeriahkan Bintang tamu dari teater Sumirat Solo dan Bedah Film Trashtalk bareng Acah-Acah Film. Teater Sumirat Solo merupakan komunitas teater Mahasiswa yang ikut tampil memeriahkan bulan Bahasa di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.Tujuan komunitas ini tampil adalah memotivasi kepada siswa dalam berkreasi di dunia teater dan musikalisasi puisi.
Sementara itu, komunitas Acah-Acah Film adalah sebuah komunitas mahasiswa kesenian film di kampus seni Solo. Bersama komunitas ini, siswa di ajak berdiskusi melalui “talk show” mengenai seluk beluk memproduksi sebuah film. Kebetulan komunitas ini juga menyajikan film berjudul “Trashtalk” untuk ditonton Bersama siswa serta membedahnya dari sisi ide pembuatan dan teknik pembuatan film.
Diskusi bersama komunitas film ini sengaja disajikan pihak panitia, dalam hal ini IPM Ranting SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat agar menjadi motivasi bagi siswa SMA dalam memproduksi film. “Sekolah ini juga memiliki tim dalam pembuatan film, sehingga obrolan ini menjadi inspirasi bagi siswa” ujar Mardian Dewi Pamungkas, moderator diskusi sekaligus salah satu tim guru Pembina lomba film.
Kepala Sekolah, Upik Mairina dalam kesempatan acara puncak perayaan bulan Bahasa ini mengungkapkan harapannya bahwa “Semantra” ini akan menjadi wadah menumbuhkan kreatifitas dan daya juang siswa. Melalui lomba, maka semangat daya juang siswa untuk berkompetisi dan sekaligus mengasah kemampuan akan terwujud. Sementera untuk menumbuhkan kreatifitas dan jiwa seni siswa akan tumbuh melalui kegiatan pentas seni. Selamat berkarya, dan terus asah kemampuan serta bakat kalian untuk kemajuan bangsa dengan karya kalian, ujar Upik dalam sambutan yang disampaikan.
